Pembelajaran Berbasis Inkuiri Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional

sebagainya; sedangkan dalam pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dengan tes. 18

2. Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah ini adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumus masalah dengan menunjukkan kemampuan berpikir kritis. 19 Pembelajaran dengan penemuan inquiry merupakan satu pilar penting alam pendekatan konstruktivistik yang memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaharuan pendidikan. Burner 1966, penganjur pembelajaran dengan basis inkuiri, menyatakan idenya sebagai berikut : ” Kita mengajarkan suatu bahan kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan kajian, tetapi lebih ditujukan untuk membuat siswa berpikir … untuk diri mereka sendiri, meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang sejarawan, mereka turut mengambil bagian dalam proses mendapatkan pengetahuan. Mengetahui adalah suatu proses bukan suatu produk” Nurhadi Wikandari, 2000:10 20 . Dengan demikian belajar dengan penemuan dapat diterapkan dalam banyak mata pelajaran Menurut Dettrick Rustaman et al. 2003 melakukan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia nyata, yaitu dengan 18 Wina Sanjaya M.Pd., op. cit., h. 261-262 19 Muslimin Ibrahim, Inkuiri, Diakses dari http:www.puspa- Unindra6.Blogspot.com2008_03_01 archive.html.2008 20 Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta:Grasindo, 2004, h. 122-123 menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian. 21 seperti dalam merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, menentukan langkah- langkah penelitian, membuat ramalan, dan menjelaskan hasil penelitian Sementara ini menurut Sund dan Trowbridge 1973, model pembelajaran inkuiri adalah mempersiapkan situasi dan kondisi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri untuk melihat apa yang terjadi, ingin menggunnakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan apa yang ditemukan orang lain. 22 Menurut Sund pengajaran dengan inkuiri mempunyai proses mental yang lebih kompleks misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Dalam pelaksanaan inkuiri dibutuhkan sikap-sikap objektif, jujur, terbuka, penuh dorongan ingin tahu, dan tangguh dalam pengajaran. Menurut NRC 1996 pembelajaran berbasis inkuiri meliputi kegiatan: observasi, mengajukan pertanyaan, memeriksa buku-buku dan sumber-sumber lain untuk melihat informasi yang ada, merencanakan penyelidikan, merangkum apa yang sudah diketahui dalam bukti eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisa, dan prediksi serta mengkomunikasikan hasil. 23 Jenis-jenis keterampilan proses yang dikembangkan sejak kurikulum 1984 meliputi keterampilan mengamati observasi, berkomunikasi, menafsirkan inter-pretasi, meramalkan, menerapkan aplikasi, melaksanakan percobaan. Keterampilan mengajukan pertanyaan dan yang penting dikembangkan dalam bekerja ilmiah, yaitu berhhipotesis 24 Pembelajaran inkuiri membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran 21 Nengsih Juanengsih, Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan…, Tesis, 2006, h. 22. 22 Wartono, Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Sains di Sekolah Dasar, IMAPIPA: Khazanah Pengajaran IPA, 1996, h. 34. 23 Sri Anggraeni, Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri ….. 24 Zulfiani, et al, Pendidikan Matematikan dan IPA….., Seminar Nasional, 2004, h. 3 bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya serta menjawab. Inkuiri melibatkan observasi dan pengukuran, pembuatan hipotesis dan interpretasi, pembentukan model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelemahan metode-metodenya sendiri. Pembelajaran inkuiri dilakukan melalui beberapa siklus, berikut. 25 a. Observasi Observation. Dalam siklus ini siswa melakukan observasi terhadap objek atau bahan yang akan dijadikan sumber belajar. b. Bertanya Questioning. Setelah melakukan observasi, siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan observasi. c. Mengajukan hipotesis Hipothesis, kegiatan pembuatan prediksi atau jawaban-jawaban sementara atas pertanyaan-pertanyaan diatas. d. Pengumpulan data Data gathering, yaitu kegiatan mengumpulkan data atau informasi yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam masalah di atas melalui berbagai sumber yang ada. e. Pembahasan, yaitu kegiatan menganalisis dan membahas data atau bahan yang telah berhasil dikumpulkan oleh siswa. f. Penyimpulan Conclusion, yaitu kegiatan menyimpulkan atas apa yang sudah dibahas dan ditemukan terhadap suatu masalah. Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut: 26 1 Merumuskan masalah 2 Mengamati atau melakukan observasi 3 Menganalisis dan menyajikan hasil delam Tulsan, gambar, laporan, bagan, table, dan karya lainnya 4 Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan contextual Teaching and Learning CTL dengan menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri adalah pendekatan yang ditujukan untuk 25 Kunandar, Guru Profesional…….h. 374 26 Trianto, S. Pd., M. Pd, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi ….,Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, h. 110 membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan memunculkan masalah dan menemukan pemecahan masalah tersebut konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori baru oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa menjadi penemu pemecahan masalah yang independen.

3. Pembelajaran Fisika Terintegrasi Nilai Keagamaan religius a. Hakikat Ilmu Fisika

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141