31
Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas- batas ruang dan waktu, yaitu:
1 Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain.
2 Kemampuan media menjadikan objek atau persitiwa yang
menyita waktu
panjang menjadi
singkat, seperti
proses metamorfosis, proses berang-berang membangun bendungan dan
sarangnya, dan proses ibadah haji. 3
Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi terutama pada mata pelajaran
Contoh fungsi manipulahr gambar sejarah, seperti peristiwa Haji Wada yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW, invasi kaum muslimin ke Andalusia, masa kejayaan Islam masa Abbasiyah, invasi bangsa
Mongol ke Bagdad, masuknya Islam ke wilayah Nusantara, dan lain- lain. Peristiwa- peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film,
dramatisasi, dongeng sandiwara program audio, cerita bergambar komik, dan lain-lain
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu:
1 Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena
terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom dan lain-lain, yakni dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain.
2 Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak
terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorphosis. Hal ini dapat memanfaatkan gambar.
3 Membantu siswa dalam memahami objek yang
membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca Alquran sesuai dengan kaidah tajwid, belajar bahasa asing, belajar menyanyi dan
bermusik, yakni dengan memanfaatkan kaset tape recorder.
32
4 Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks,
misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain.
d. Fungsi Psikologis
1 Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian attention siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat,
yakni sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya saraf penghambat ini para siswa
dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangan lainnya.
Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan
perhatian siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini -ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang
lainnya- disebut perhatian selektifselective attention Jalaluddin Rakhmat, 1985:67.
33
2 Fungsi Afektif
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki
gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran. la berwujud pencurahan perasaan minat, sikap penghargaan, nilai-nilai, dan
perangkat emosi atau kecenderungan-kecenderungan batin Jahja Qahar, 1982:11.
Perlu diingat bahwa antara tingkah laku afektif dengan tingkah laku kognitif selalu berjalin erat. Pemisahan antara keduanya hanyalah
perbedaan tekanan. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan
sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media
33
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran ……. h.41-43
33
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang
diikutinya. Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni berupa partisipasi siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran
secara suka rela, ini merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. Apabila hal tersebut dilakukan secara terus-menerus, maka
tidak menutup kemungkinan dalam jiwanya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai-nilai atau norma-norma yang diperolehnya,
dan pada tingkat tertentu nilai-nilai atau norma-norma itu akan diterimanya dan diyakininya. Kemudian terjadilah pengorganisasian nilai-
nilai, norma-norma, kepercayaan, ide, dan sikap menjadi sistem batin yang konsisten yang disebut sebagai karakterisasi Krathwokl, Pada tingkat ini
siswa dapat memperkuat falsafah hidupnya dan mempunyai nilai-nilai yang membimbing hidupnya.
34
3 Fungsi Kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek
yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadianperistiwa. Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang
melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang -dalam psikologi- semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental WS. Winkel,
1989:42. Misalnya, seorang siswa yang belajar melalui peristiwa -seperti darmawisata-, ia mampu menceritakan pengalamannya selama melakukan
kegiatan itu kepada temannya. Tempat-tempat yang ia kunjungi selama berdarmawisata tidak dibawa pulang; dirinya sendiri juga tidak hadir di
tempat darmawisata itu saat ia bercerita kepada temannya tersebut. Tetapi, semua pengalamannya tercatat dalam benaknya dalam bentuk gagasan-
gagasan dan tanggapan-tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu dituangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada teman yang mendengarkan
ceritanya. Dengan demikian, pengalamannya selama berkunjung ke
34
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran…… h. 44-45