Gejala-gejala Psikologis-Afektif Siswa Pada Saat dan Setelah Mereka
62
mereka lihat di film dan apa yang belum mereka pahami. Sehingga situasi kelas pada saat itu menjadi hidup dan tidak pasif.
58
2. Reaksi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Berbantuan Media Film
Reaksi siswa pada saat dan sesudah pembelajaran yang menggunakan media film, sangat terlihat sekali pada sikap mereka yang
amat senang dan menerima, hal tersebut terlihat dari sikap siswa yang terus memperhatikan dan mendengarkan apa yang sedang ditayangkan dan
dijelaskan oleh guru. Sikap siswa menunjukan keseriusan dalam mengikuti peroses
pembelajaran dengan berbantuan media film yang ditampilkan oleh guru. Film yang digunakan tentu memiliki hubungan yang erat dengan
materi pelajaran yang sedang dijelaskan. Dengan media film dapat mengarahkan sikap siswa yang melihat film tersebut, untuk membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran SKI. Dengan berbantuan media film siswa yang awalanya menganggap mata
pelajaran SKI itu tidak penting dan membosankan, menjadi tertarik, senang sekaligus menyenangkan mempelajari SKI, sekaligus menjadikan
siswa kreatif dan kritis dalam bertanya kepada guru.
3. Karakteristik Afektif siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Dengan
Berbantuan Media Film Setelah dijelaskan di atas bagaimana penerimaan siswa terhadap
pembelajaran dengan berbantuan media film serta reaksi siswa, kemudian akan dijelaskan karakteristik siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
berbantuan media film. Ada 5 karakteristik afekti, di antaranya: a.
Sikap Sikap siswa ditandai oleh, kesiapan untuk bertindak secara tertentu
terhadap hal-hal tertentu. Terlihat pada kecendrungan sikap siswa yang menerima, menyenangi mata pelajaran SKI menandakan bahwa siswa
58
Hasil Pengamatan…..
63
memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran yang menggunakan media film, berarti media film memiliki pengaruh yang baik dan positif
terhadap sikap siswa pada mata pelajaran SKI ketika sesudah pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media film.
Setelah menggunakan media film Sikap siswa memiliki kencendrungan amat baik untuk bertindak secara positif. Oleh karena
itu maka sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima
informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, hal ini dibuktikan ketika proses pembelajaran
berlangsung serta dari tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap siswa disini dilakukan
untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya. Karakteristik sikap siswa
dapat terjadi karena kesediaan bereaksi terhadap sesuatu hal yang senantiasa terarahkan kepada sesuatu hal, yaitu media film.
Jadi dapat dinyatakan bahwa, sikap siswa setelah menggunakan media film dalam pembelajaran memiliki hal yang positif, dengan
ditandai oleh sikap siswa yang cenderung menyenangi, memperhatikan dan seakan-akan mengharapkan sesuatu dari proses pembelajaran pada
mata pelajaran SKI. b.
Minat Dengan ditampilkannya media film dalam proses pembelajaran,
minat siswa dalam belajar menjadi meningkat dibandingkan sebelum menggunakan media film. Karena media film yang ditayangkan sangat
menarik, dan kreatif sehingga membuat para siswa tidak merasa jenuh dalam belajar dan dapat memberikan pemahaman kepada siswa melalui
film yang ditayangkan. Penilaian minat dapat digunakan untuk: 1
Mengetahui minat siswa sehingga mudah mudah untuk pengarahan dalam sustu pembelajaran,
2 Mengetahui bakat dan minat siswa yang sebenarnya,
64
3 Pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual siswa,
4 Menggambarkan keadaan langsung di lapangan atau kelas
Dengan ditayangkannya film yang mengenai sejarah Kebudayaan Islam dalam peroses pembelajaran SKI, minat siswa dalam belajar
menjadi meningkat dibandingkansebelum menggunakan media film. Filim yang ditayangkan sudah pasti ada hubunganya dengan materi
pelajaran yang sedang disampaikan, supaya guru dapat mengarahkan minat siswa yang sedang melihat sekaligus mendengar film yang
sedang diputar, untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang timbul dari pikiran para siswa.
Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tertentu,
sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Walaupun para pendidik sadar akan hal tersebut, namun belum banyak tindakan yang dilakukan
pendidik secara sistematik untuk meningkatkan minat siswa. Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang
program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi siswa, pendidik harus memperhatikan karakteristik afektif siswa.
c. Konsep diri
Setelah minat selanjutnya adalah konsep diri, setelah proses pembelajaran selesai dengan menggunakan media film, maka guru mata
pelajaran memberikan latihan kepada siswa, apakah siswa tersebut mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik atau
tidak. Jika siswa dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar, maka sikap siswa tersebut bener-benar
memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian maka guru telah berhasil dalam menyampaikan
materi pelajaran. Akan tetapi setelah menggunakan media film ternyata siswa
memiliki kosep diri yang baik, hal tersebut dapat dilihat dari para siswa yang mampu menyelesaikan dengan amat baik dan hasil yang
65
memuaskan dari soal latihan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut juga dilihat dari penilaian diri, karena penilaian diri mempunyai
kelebihan di antaranya: 1
Pendidik mampu mengenal kelebihan dan kekurangan siswa. 2
Siswa mampu merefleksikan kompetensi yang sudah dicapai. 3
Pernyataan yang dibuat sesuai dengan keinginan penanya. 4
Memberikan motivasi diri dalam hal penilaian kegiatan siswa. 5
Siswa menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam peruses pembelajaran yang berbantuan media film yang ditampilkan
oleh guru. 6
Dapat digunakan untuk acuan menyusun bahan ajar dan mengetahui standar input siswa.
7 Dan sebagainya,
d. Nilai
Nilai di sini dapat diartikan sebagai tindakan, prilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk oleh siswa. Maksudnya adalah,
prilaku dan tindakan siswa selama mereka berada didalam kelas atau dalam mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Apa
yang biasa dilakukan siswa selama berada di dalam kelas maupun di luar kelas dan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Prilaku siswa yang baik dan sopan sangat menentukan nilai mereka, apakah siswa memiliki akhlak yang baik ketika mereka berada
di dalam kelas maupun berada di luar kelas, tutur kata yang sopan ketika berbicara dengan guru maupun teman sebaya. Berpakaianpun
memiliki nilai bagi siswa, karena siswa wajib mengikuti peraturan sekolah yaitu berpakaian yang rapi dan lengkap sesuai dengan
ketentuan sekolah. jika siswa tersebut melanggar dalam arti tidak mengikuti peraturan yang ada, berarti sikap siswa tersebut tidak
mencerminkan sebagai siswa yang baik.
66
e. Moral
Dilihat dari segi moral para siswa mampu menghargai kejujuran dalam berinteraksi dengan orang lain. Moral berkaitan dengan masalah
perasaan salah atau benar, atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas, serta prilaku yang
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Moral juga dikaitkan dengan keyakinan agama siswa, yaitu keyakinan akan
perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi moral disini sesuai dengan prilaku siswa sehari-hari di sekolah yang berkaitan dengan prinsip,
nilai, dan keyakinan para siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari prilaku siswa sehari-hari di sekolah.
Karena di sekolah MTs Nurul Ilmi mempunyai motto Cerdas Berakhlak. Maka tantangan bagi sekolah untuk bisa menciptakan anak
didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalan akan ilmu pengetahuan umum serta ilmu pengetahuan agama dan tekhnologi.
Maka karakteristik afektif siswa yang terakhir ini adalah moral, maka di sekolah MTs Nurul Ilmi selain diajarkan ilmu pengetahuan umum, ilmu
pengetahuan Agamapun tak kalah penting, oleh karena itu sekolah ini lebih mendahulukan ilmu pengetahuan agama terlebih dahulu setelah
itu baru ilmu pengetahuan yang lainnya. Karena dengan agamalah akhlak siswa dapat dibentuk dan dibina dengan baik, agar kelak dapat
menciptakan manusia yang cerdas dan berakhlak mulia. Tugas guru pun semakin bertambah, selain sebagai pengajar, guru
pun harus mampu mendidik dan membina siswanya agar berakhlak yang baik dan bertutur kata yang sopan santun kepada siapapun yang
ditemuinya. Melalui sikap, kita dapat memahami proses kesadaran yang
menentukan tindakannyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya.
67