Prinsip-Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media

37 1 Menentukan jenis media dengan tepat artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. 2 Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangankemampuan anak didik. 3 Menyajikan media dengan tepat artinya, tekhnik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan saran yang ada. 4 Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran. Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan media. 38 Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memperhatikan dan mempersiapkan perinsip-perinsip yang telah disebutkan di atas, agar proses pembelajaran dengan berbantuan media dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, jangan sampai dengan penggunaan media proses pembelajaran tidak sesuai dengan semestinya.

5. Media Berbasis Audio Visual

Media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesiskan kedalam apa yang ingin ditunjukan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. 39 Media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis, pertama dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual 38 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h. 126-130 39 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Jakarta:PT Grafindo Persada, 1997, h 91 38 murni, seperti film gerak movie bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnyabila diberi unsur suara dari rekaman suara kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran. Film adalah alat yang ampuh sekali di tangan orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibandingkan aspek rasionalitasnya. Itulah rahasia sukses sebuah film yang sanggup mendobrak pertahanaan rasionalitas dan langgsung bicara kedalam hati sanubari penonton. Dilihat dari indera yang terlibat, film adalah alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya didengar saja. Manfaat dan karakteristik lainnya dari media film dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya: a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu b. Mampu menggabrakan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realitas dalam waktu yang singkat c. Film dapat membawa anak dari Negara yang satu ke Negara yang lain dan dari masa yang satu kemasa yang lain. d. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat. e. Mengembangkan fikiran dan pendapat para siswa f. Mengembangkan imajinasi peserta didik g. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar. h. Dan lain sebagainya. 40

6. Jenis-jenis Film

Jenis untuk konteks pembelajaran mempunyai banyak jenis yang variatif, di antaranya adalah sebagai berikut: 40 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran ……. h. 113-116