Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

6 2. Sebagai bahan rujukan bagi pembaca atau peneliti selanjutnya. 3. Memperkaya perbendaharaan perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta 7 BAB II LANDASAN TEORI

A. Efektivitas Pembelajaran

1. Pengertian Efektivitas Pembelajaran

Kata “efektivitas” merupakan kata sifat dari kata “efektif” yang berarti ada efeknya akibat, pengaruh, kesan, manjur, mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna. Menurut pengertian bahasa, efektivitas berarti dapat membawa hasil, sehingga sesuatu dapat dikatakan efektif apabila berhasil dan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah dirumuskan atau direncanakan sebelum melakukan hal tersebut. Efektifitas yang terdapat dalam Ensiklopedi Indonesia berarti, menunjukan tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha tersebut tercapai tujuannya. 8 Dengan kata lain suatu pembelajaran bisa dikatakan efektif apabila telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan hal tersebut terdiri dari tiga bagian, karena seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat untuk mencapai tujuan. Pertama, suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: a. Presentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM. b. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa. 8 Hasan Sadily, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru, Van Hoev, jilid 2, h. 883 8 c. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa orientasi keberhasilan belajar diutamakan. d. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif. Selain itu guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentase waktu belajar akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan tekhnik yang memaksa, negatif atau hukuman. Selain itu guru yang efektif adalah orang-orang yang dapat menjalin hubungan simpatik dengan para siswa, menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar, menguasai sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih. Kedua ada 5 variabel proses guru yang memperlihatkan keajegan hubungan dengan pencapaian tujuan, yaitu: a. Dalam penyajian materi harus jelas. b. Seorang guru harus memiliki kegairahan dalam mengajar. Agar siswa termotivasi dengan keaktifannya dalam mengajar. c. Dalam proses pembelajaran guru harus mempunyai ragam kegiatan seperti metode atau media yang digunakan beragam tidak hanya terpaku pada satu metode atau media saja agar siswa tidak merasa jenuh ketika peroses pembelajaran berlangsung. d. Perilaku siswa akan melaksanakan tugas dan kecekatannya. e. Kandungan bahan pengajaran yang diliput siswa. 9 Salah satu strategi yang membantu siswa belajar dari teks tertulis dan sumber-sumber informasi yang lain adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sehingga siswa harus berhenti dari waktu ke waktu untuk menilai pemahaman mereka sendiri terhadap teks atau apa yang diucapkan oleh gurunya. 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Media Kencana, 2009, cet. 1, h. 20-21