Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pengujian Hipotesis

No Nama Perusahaan Kode Tanggal Stock Split 18. Berlina, Tbk BRNA 6 November 2012 19. Central Omega Resources Tbk DKFT 3 Agustus 2012 20. Kalbe Farma Tbk KLBF 8 Oktober 2012 21. Kresna Graha Sekurindo Tbk KREN 7 Agustus 2012 22. Modern Internasional Tbk MDRN 3 Juli 2012 23. Pudjiadi Sons Tbk PNSE 28 September 2012 24. Pool Advista Indonesia Tbk POOL 3 Januari 2012 25. Petrosea Tbk PTRO 6 Maret 2012 26. Pakuwon Jati Tbk PWON 30 Maret 2012 27. Surya Citra Media Tbk SCMA 29 Oktober 2012 28. Arwana Citramulia Tbk ARNA 8 Juli 2013 29. Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 19 April 2013 30. Modernland Realty Ltd Tbk MDLN 13 November 2013 31. Nipress Tbk NIPS 25 November 2013 32. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 29 November 2013 Sumber : www.ksei.co.id

3.6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat pihak lain Indriantoro dan Supomo, 2002:147. Data tersebut diperoleh dari dari lembaga atau instansi melalui pengutipan data atau melalui studi pustaka yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari: 1. IDX tahun 2008-2013 2. KSEI tahun 2008-2013 3. Yahoo Finance tahun 2008-2013 Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian kepustakaan library research, yaitu metode pengumpulan data dengan menelaah maupun mengutip langsung dari sumber tertulis seperti buku-buku, maupun literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. b. Studi observasi, yaitu dengan mencatat harga saham penutupan, volume perdagangan, return saham dan harga bid dan ask harian masing-masing perusahaan selama periode penelitian, yaitu enam hari pada masa sebelum stock split dan enam hari sesudah stock split.

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum Ghozali, 2006:19.

3.8.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Hipotesis H1-H6 menggunakan uji regresi dengan tingkat toleransi sebesar 5 α 0,05. Ho diterima apabila probabilitasnya sign 0,05, dengan Ho ditolak apabila probabilitasnya sign ≤ = 0,05. Persamaan dalam regresi berganda merupakan cara yang dapat digunakan untuk menguji interaksi antar beberapa variable. Regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda Universitas Sumatera Utara karena menggunakan satu variable dependen bid ask spread dan tiga variabel independen yaitu harga saham X1, volume perdagangan X2, dan return saham X3. Adapun rumus yang dipakai yaitu Imam Ghozali, 2000 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = variabel terikat yaitu bid-ask spread X 1 = variabel bebas yaitu harga saham X 2 = variabel bebas yaitu volume perdagangan saham X 3 = variabel bebas yaitu return saham a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi harga saham b 2 = Koefisien regresi volume perdagangan saham b 3 = Koefisien regresi return saham e = Faktor gangguan

3.9. Uji Asumsi Klasik

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak Ghozali, 2006:110. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Imam Ghozali 2006:112, pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan : Universitas Sumatera Utara d. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. e. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel variabel independen. Jika variabel-variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas adalah nol Ghozali, 2006:91. Menurut Imam Ghozali 2006:91 , untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi biasanya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance Inflation Factor VIF . Batas toleransi value adalah 0,10 dan VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance value kurang dari 0,10 atau VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas.

3.9.3. Uji Autokarelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Pengujian autokorelasi ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson DW-test. Menurut Ghozali 2006,96, terdapat beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan apakah ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu sebagai berikut: a. Jika 0 d dl, berarti ada aotukorelasi positif. b. Jika dl d du, berarti hasilnya tidak dapat disimpulkan c. Jika 4-dl d 4, berarti ada autokorelasi negatif. d. Jika 4-du d 4-dl, berarti hasilnya tidak dapat disimpulkan e. Jika du d 4-du, berarti tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

3.9.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisias. Menurut Ghozali 2006:105, cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, caranya dengan mendeteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED. Sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesuangguhnya. Dasar analisis adalah sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10. Pengujian Hipotesis

Untuk memudahkan penghitungan dalam penelitian yang akan dilakukan, maka digunakan alat bantu SPSS. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis untuk penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara

1. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai sig dengan tingkat signifikasi sebesar 5 . Apabila Sig 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan secara simultan variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji t digunakan untuk menguji suatu hipotesis mengenai sikap koefisien regresi parsial individual terhadap variabel dependennya. Uji t dilakukan dengan membandingkan Sig t dengan tingkat signifikasi sebesar 5 . Apabila Sig t 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependennya. Atau sebaliknya, apabila Sig t 0,05 maka Ho diterima. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependennya. Universitas Sumatera Utara

3. Uji paired sample t test Uji beda

Hipotesis kedua, ketiga dan keempat akan menguji apakah terdapat perbedaan harga saham, volume perdagangan dan return saham selama periode pengamatan. Begitu pula dengan hipotesis kelima yang akan menguji apakah terdapat perbedaan atau perubahan bid ask spread yang terjadi selama dua belas hari di sekitar peristiwa stock split, yaitu enam hari sebelum stock split dan enam hari sesudah stock split. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji beda paired sample t-test . Pada uji ini, variabel yang akan diuji beda akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu pada masa sebelum stock split dan sesudah stock split . Lalu uji menggunakan paired sample t test dilakukan sehingga akan diketahui ada tidaknya perbedaanperubahan yang terjadi di sekitar stock split. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1 Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 156 121

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 15 121

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

5 22 132

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2013)

0 0 14