mempertimbangkan return dan risiko dalam menilai suatu saham. Bagi pembeli, nilai saham merupakan harga maksimum yang berani dibayar untuk saham
tersebut dan bagi penjual nilai saham merupakan harga minimal untuk melepas suatu saham.
Dalam pasar modal yang kompetitif dimana banyak pemain yang aktif berdagang, interaksi antara banyak pembeli dan banyak penjual akan
menghasilkan harga ekuilibrium atau nilai pasar dari tiap-tiap saham. Harga yang terbentuk merupakan cerminan dari tindakan kolektif pembeli dan penjual
berdasarkan semua informasi yang mereka miliki. Ketika ada informasi baru muncul, pembeli dan penjual diasumsikan akan menyerap dengan segera
informasi tersebut lewat aktivitas penjualan atau pembelian sehingga dengan cepat akan terjadi ekuilibrium harga yang baru.
2.1.2. Stock Split
2.1.2.1. Pengertian Stock Split
Stock split merupakan tindakan memperkecil atau memperbesar nilai
nominal saham. Split pemecahan saham dilakukan dengan beberapa alasan, tergantung pada tujuan split apakah untuk memperbanyak jumlah saham split-up
atau memperkecil jumlah saham beredar yang biasa disebut dengan split-down Samsul, 2006:190.
Tindakan split-up akan meningkatan jumlah saham yang beredar dengan menurunkan nominal per lembar saham di pasar sehingga terjangkau oleh
investor. Split 1:2 berarti satu saham lama ditarik dari peredaran dan diganti
Universitas Sumatera Utara
dengan 2 saham baru tetapi nilai nominal saham baru itu lebih kecil, yaitu ½ dari nominal sebelum pemecahan saham. Sebaliknya, split-down atau reverse split
adalah tindakan menurunkan jumlah saham beredar. Tujuan split-down adalah untuk meningkatkan harga saham di pasar agar image perusahaan meningkat.
Split-down dilakukan dengan menarik kembali sejumlah saham beredar dan
diganti dengan satu saham baru yang nominalnya lebih tinggi akan tetapi tidak mengubah total modal disetor dan total ekuitas. Split-down 5:1 berarti 5 saham
lama diganti dengan 1 saham baru. Dengan pemecahan saham, pemegang saham harus menukarkan
sahamnya dengan saham baru yang memiliki nilai nominal yang lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang ditetapkan terlampaui, maka saham
dengan nilai nominal lama tidak bisa diperdagangkan di bursa Halim, 2005:97. Hal ini menyebabkan, meskipun stock split menambahmengurangi jumlah saham
yang dimiliki oleh pemegang saham dengan nilai nominal yang lebih kecilbesar, namun stock split tidak akan menyebabkan perubahan nilai kapitalisasi saham
tersebut.
2.1.2.2. Tujuan Perusahaan Melakukan Stock Split
Secara umum stock split bertujuan mengendalikan harga saham. Dengan demikian saham lebih mudah dimiliki oleh investor kecil serta adanya
peningkatan likuiditas saham perusahaan di pasar modal. Sartono 2001:297 menyatakan bahwa, tujuan dilakukannya stock split
adalah untuk menempatkan harga saham dalam trading range tertentu. Sementara
Universitas Sumatera Utara
Brigham dan Houston 2001 menyimpulakan bahwa, terdapat beberapa studi empiris yang menjadi alasan perusahaan melakukan stock split diantaranya adalah
sebagai berikut: a.
Secara rata-rata, harga saham akan naik tidak lama setelah perusahaan mengumumkan pemecahan saham atau dividen.
b. Kenaikan harga merupakan akibat dari kenyataan bahwa investor menganggap
pemecahan sahamdividen itu sebagai isyarat laba dan dividen masa mendatang yang lebih tinggi. Hanya perusahaan yang manajemennya
mempunyai anggapan bahwa prospeknya bagus yang cenderung memecah saham mereka, pengumuman pemecahan sahamdividen dianggap sebagai
isyarat bahwa laba dan dividen tunai cenderung akan naik. c.
Jika suatu perusahaan mengumumkan suatu pemecahan atau dividen saham, harga sahamnya akan cenderung naik. Namun, jika dalam waktu beberapa
bulan mendatang perusahaan tidak mengumumkan kenaikan laba atau dividen, harga sahamnya akan turun ke tingkat semula.
d. Komisi pialang dalam satuan persentase umumnya lebih tinggi pada saham
yang berharga rendah.
2.1.2.3. Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split