Konsep Pasar Modal yang Efisien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teoritis

2.1.1. Konsep Pasar Modal yang Efisien

Konsep pasar modal yang efisien memang bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu misalkan laba perusahaan di masa lalu, maupun informasi saat ini misalkan rencana kenaikan deviden di tahun ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapatopini rasional yang beredar di pasar yang mempengaruhi perubahan harga misal, jika banyak investor yang berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung naik Tandelilin, 2001:112. Sebagian orang berpendapat bahwa manajemen sering mempunyai informasi sampingan tentang perusahaan yang tidak bisa disampaikannya kepada investor. Perbedaan aksebilitas ke informasi antara manajer dan investor , yang disebut asimestri informasi ini bisa mengakibatkan harga saham lebih rendah ketimbang dalam kondisi pasti Keown et all, 2010:210. Pembeli dan penjual saham yang rasional akan mempertimbangkan setiap informasi yang ada sebelum akhirnya memutuskan membelimenjual suatu saham tertentu. Mereka akan Universitas Sumatera Utara mempertimbangkan return dan risiko dalam menilai suatu saham. Bagi pembeli, nilai saham merupakan harga maksimum yang berani dibayar untuk saham tersebut dan bagi penjual nilai saham merupakan harga minimal untuk melepas suatu saham. Dalam pasar modal yang kompetitif dimana banyak pemain yang aktif berdagang, interaksi antara banyak pembeli dan banyak penjual akan menghasilkan harga ekuilibrium atau nilai pasar dari tiap-tiap saham. Harga yang terbentuk merupakan cerminan dari tindakan kolektif pembeli dan penjual berdasarkan semua informasi yang mereka miliki. Ketika ada informasi baru muncul, pembeli dan penjual diasumsikan akan menyerap dengan segera informasi tersebut lewat aktivitas penjualan atau pembelian sehingga dengan cepat akan terjadi ekuilibrium harga yang baru.

2.1.2. Stock Split

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 156 121

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 15 121

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

5 22 132

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2013)

0 0 14