Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Dewan Komisaris

PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh UMUM lanjutan

g. Ventura Bersama Yang Dikonsolidasi

Ventura Bersama yang dikonsolidasi per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi

g.1. WIKA-ADHI-HUTAMA Joint Operation

PT Adhi Karya Persero, Tbk : berubah menjadi : PT Wijaya Karya Persero, Tbk : berubah menjadi : PT Hutama Karya Persero : berubah menjadi :

g.2. HK-PP Joint Operation

2007 2012 Kegiatan Komersial Wika-Adhi-Hutama Nama Entitas HK-PP Jakarta Bali Tempat Kedudukan Persentase Kepemilikan 100,00 99,51 PT Hakapole bergerak dalam bidang usaha perindustrian, pengolahan logam, baja, tangki, tabung spare part turbin dan pompa pembangunan, perdagangan ekspor dan impor, pembangunan konstruksi, sarana prasarana jaringan telekomunikasi, konstruksi besi dan baja, pemasangan instalasi-instalasi, perdagangan ekspor dan impor bahan konstruksi, mesin industri dan steel pole . 30

2014

Berdasar perjanjian kontrak dengan PT Jasamarga Bali Tol No. 006PK-JBT2012 tanggal 23 Februari 2012, nilai kontrak proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa paket 3 sebesar Rp410.797.971.000 belum termasuk klaim sebesar Rp19.972.728.000. 86.936 Kerjasama Operasi antara PT Hutama Karya Persero dengan PT PP Persero, Tbk selanjutnya disebut HK- PP Joint Operation dibentuk pada tanggal 08 Juni 2007 untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan Proyek Epicentrum Apartment dan Media Walk sesuai dengan Surat Penunjukan Pelaksanaan Proyek The Groove Apartment Media Walk Rasuna Epicentrum No. 0118BSU-DIRUTSHIII-07 tanggal 02 Maret 2007 dari PT Bakrie Swasakti Utama sebagai pihak pemberi kerja. HK-PP Joint Operation didirikan berdasarkan Akta Notaris Ny. Mita Nursita Gunawan, SH No. 10 tanggal 27 Juli 2007. Sesuai pasal 2 mengenai Ruang Lingkup Kerjasama bahwa HK-PP Joint Operation dibuat khusus dan terbatas untuk jasa perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan proyek yang mengacu kepada perjanjian semi rancang bangun serta perjanjian lainnya yang akan dibuat oleh dan antara HK-PP Joint Operation dengan pemberi kerja. Pengelolaan proyek akan dilakukan secara terpadu dengan pembagian tugas sesuai dengan komposisi penyertaan masing-masing. 40 107.809 Total Aset dalam jutaan rupiah Modal dasar PT Hakapole terbagi dalam 600.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar atau sebesar Rp60.000.000.000. Dari Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 150.000.000 lembar saham atau sebesar Rp15.000.000.000 yang berasal dari setoran PT Hutama Karya Persero sebanyak 149.625.000 lembar saham atau sebesar Rp14.962.500.000 dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Hutama Karya Persero sebanyak 375.000 lembar atau Rp37.500.000. Jenis Usaha 30 424.191 Wika-Adhi-Hutama Joint Operation berkantor di Jln. Bhineka Jati Jaya No. 22 Kuta merupakan Perjanjian Kerjasama Operasi antara PT Wijaya Karya Persero, Tbk, PT Adhi Karya Persero, Tbk dan PT Hutama Karya Persero dalam rangka pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa Paket 3, sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Untuk Joint Operation yang ditandatangani tanggal 22 November 2011 dan disahkan oleh Notaris Suparman Hasyim, SH. dalam Akta No. 0049Daft.Not-SH2011 tanggal 12 Desember 2011 di Jakarta. Perjanjian Kerja Sama tersebut mengalami perubahan pertama pada tanggal 12 Desember 2011, perubahan kedua pada tanggal 14 Februari 2012 dan perubahan ketiga pada tanggal 12 Maret 2012. Kontribusi dan partisipasi dalam hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dalam kerjasama operasi masing-masing sebagai berikut: 52.244

2013

100 1. 12 PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh UMUM lanjutan Sesuai dengan pasal 5 Akta pendirian, komposisi para pihak untuk tahun 2011 adalah: PT Hutama Karya Persero : PT PP Persero, Tbk : PT Hutama Karya Persero : PT PP Persero, Tbk : - 65 Akta Notaris Ny. Mita Nursita Gunawan, SH No. 10 tanggal 27 Agustus 2007 mengenai Perjanjian Jasa Semi Rancang dan Bangun Proyek Apartemen The Groove Rasuna Epicentrum. Sesuai dengan pasal 4, jangka waktu pengerjaan proyek adalah 573 hari berakhir tanggal 22 Maret 2009. Adendum II tanggal 11 Oktober 2011 atas Akta Perjanjian Jasa Semi Rancang dan Bangun Proyek Apartemen The Groove Rasuna Epicentrum No. 10 tanggal 27 Agustus 2007 mengubah jangka waktu pelaksanaan dan nilai pekerjaan. Jangka waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012 dan nilai pekerjaan sebesar Rp526.959.734.536 sudah termasuk PPN 10, serta pihak owner memberikan dana talangan sebesar Rp20.000.000.000 yang akan dikembalikan pada 3 bulan terakhir masa penyelesaian proyek. Sesuai dengan Surat Penunjukan No. 0118BSU-DIRUTSHIII-07 tanggal 02 Maret 2007 tentang Pelaksanaan, Penyelesaian dan Pemeliharaan Proyek Epicentrum Apartment Media Walk maka pihak HK- PP Joint Operation melakukan perjanjian jasa semi rancang bangun dengan PT Bakrie Swasakti Utama, - Akta Notaris Ny. Mita Nursita Gunawan, SH No. 11 tanggal 27 Agustus 2007 mengenai perjanjian Pekerjaan Fitting Out Proyek Apartemen The Groove Rasuna Epicentrum, sesuai dengan pasal 4, jangka waktu pengerjaan proyek adalah mengikuti jangka waktu Perjanjian Semi Rancang Bangun Proyek Apartemen The Groove Rasuna Epicantrum berakhir tanggal 22 Maret 2009. Adendum II tanggal 10 Oktober 2011 atas Akta Perjanjian Pekerjaan Fitting Out Proyek Apartemen The Groove Rasuna Epicentrum No. 11 tanggal 27 Agustus 2007 mengubah jangka waktu pelaksanaan dan nilai proyek. Jangka waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012 dan nilai pekerjaan sebesar Rp173.168.500.171 sudah termasuk PPN 10, serta pihak owner memberikan dana talangan sebesar Rp20.000.000.000 yang akan dikembalikan pada 3 bulan terakhir masa penyelesaian proyek. 0,49 - Akta Notaris Ny. Mita Nursita Gunawan, SH No.12 tanggal 27 Agustus 2007 mengenai perjanjian Jasa Semi Rancang dan Bangun Retail Media Walk Rasuna Epicentrum, sesuai dengan pasal 4, jangka waktu pengerjaan proyek adalah 322 hari berakhir tanggal 14 Juli 2008. Adendum II tanggal 11 Oktober 2011 atas Akta Perjanjian Jasa Semi Rancang dan Bangun Retail Media Walk Rasuna Epicentrum No. 12 tanggal 27 Agustus 2007 mengubah jangka waktu pelaksanaan dan nilai proyek. Jangka waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 223.819.799.786 sudah termasuk PPN 10, serta pihak owner memberikan dana talangan sebesar Rp20.000.000.000 yang akan dikembalikan pada 3 bulan terakhir masa penyelesaian proyek. 99,51 35 Komposisi tersebut tidak berubah sampai dengan saat ini dan mengacu pada komposisi penyertaan tersebut maka PT Hutama Karya Persero ditunjuk sebagai leader dalam Kerja Sama Operasi. Berdasarkan Adendum Perjanjian KSO No. IV tanggal 24 Januari 2012 terdapat perubahan komposisi para pihak, adalah sebagai berikut: 1. 13 PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Pernyataan Kepatuhan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Prinsip-prinsip Konsolidasian Instrumen Keuangan Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi Laporan Keuangan Perseroan dan Ventura Bersama yang diakui bagian partisipasinya secara konsolidasi proporsional sesuai PSAK 12 revisi 2009, serta Entitas Anak yang dalam pengendalian Perseroan baik langsung maupun tidak langsung. Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah disusun dan diotorisasi oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Februari 2015. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan investasi sementara yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. d. Kepentingan Non Pengendali atas Laba Rugi bersih dan ekuitas Entitas Anak dan Ventura Bersama dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas Laba Rugi bersih dan ekuitas Entitas Anak dan Ventura Bersama tersebut. PSAK 50 Revisi 2010 berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang memengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. Penyertaan pada Entitas Anak dan Ventura Bersama yang dikonsolidasi seperti dijelaskan pada catatan 1f dan 1g. Kebijakan Akuntansi yang dipakai dalam penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak dan Ventura Bersama, kecuali dinyatakan secara khusus. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Entitas Anak serta Ventura Bersama di dalam Entitas Induk dieliminasi dalam penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 50 Revisi 2010 Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 Revisi 2011 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Laporan keuangan konsolidasian dinyatakan dalam mata uang Rupiah Rp, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan telah mematuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yaitu: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 revisi 2012 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai perolehan historical cost dan pengukuran lain yang disebutkan pada masing-masing akun. 2. a. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Konsolidasian Perseroan. b. c. 14 PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

d.1. Aset Keuangan Pengakuan Awal

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal - Aset Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi. PSAK 55 Revisi 2011 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat pada nilai wajar apabila karakteristik ekonomi dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak untuk diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Perseroan dan Entitas Anak yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan derivatif yang oleh Perseroan dan Entitas Anak tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang didefinisikan oleh PSAK 55 Revisi 2011. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset Keuangan Perseroan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, tagihan bruto kepada pemberi kerja, piutang lain-lain, piutang berelasi non usaha, jaminan, investasi jangka panjang lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 Revisi 2011 diklasifikasikan sebagai aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perseroan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar perdagangan yang lazim diakui pada tanggal Pelaporan, yaitu tanggal Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 2. 15