j. Cash and Cash Equivalent Until the end of 2014 there has been a decline in

PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika mempunyai salah satu hal berikut: a. b. c. d. e. f. g. Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya; - Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a; atau Orang yang diidentifikasikan dalam huruf 1 a memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. Perseroan membentuk beberapa proyek Ventura Bersama dengan beberapa partisipan lain dalam pemberian jasa konstruksi lihat catatan No. 13. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham Perseroan sebesar 100 per 31 Desember 2014 dan 2013. Perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan berelasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; Perseroan merupakan pemegang saham pada Entitas Asosiasi yaitu PT Hutama Prima sebesar 30 dan PT Menara Antam sebesar 20. Entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. - Semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar dapat dibuktikan diantaranya dengan pemerolehan kontrak dilakukan setara, yaitu melalui tender, harga jual yang tercermin dalam Nilai Kontrak diperlakukan setara yaitu dengan margin berkisar antara 9,8 sampai dengan 10 dan sistem pembayaran yang sama, yaitu melalui Monthly Certificate MC. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain; - Perseroan menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan tingkat suku bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga. Perseroan memiliki penyertaan pada entitas lainnya, yaitu PT Citra Waspphutowa sebesar 12,5, PT Takenaka Indonesia sebesar 1,07, PT Gorontalo Energy sebesar 1, PT Jasamarga Bali Tol sebesar 2, PT Prima Terminal Petikemas sebesar 15 dan PT Jasamarga Kualanamu Tol sebesar 15. - Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Perseroan dengan BUMN-BUMN lain maupun entitas anak BUMN. - - 2. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. 2 26 PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan Perpajakan Laba per Saham Dasar Segmen Operasi Provisi Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham Perseroan yang telah disesuaikan adalah 500.000 saham untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi dan Kepala Divisi Wilayah. Pembuat keputusan operasional adalah Direksi dan Kepala Divisi Wilayah. Direksi dan Kepala Divisi Wilayah menelaah pelaporan internal Perseroan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. x. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Pajak penghasilan Perseroan ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. w. Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2008 jo PP No. 40 Tahun 2009 mengenai Pajak Penghasilan Jasa Konstruksi bersifat final oleh karenanya pendapatan konstruksi dikenakan pajak final. u. Perseroan menerapkan PSAK 5 Revisi 2009 Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian segmen yang dilaporkan. Perseroan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui beberapa segmen operasi. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Provisi diakui jika Perseroan memiliki liabilitas kini baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Pajak tangguhan dihitung sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada periode berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak masa yang akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui atas dasar perbedaan temporer yang timbul dari goodwill negative goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas dari suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha dan tidak memengaruhi baik laba akuntansi maupun fiskal. v. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. 2. 27