Current Assets Company’s current assets are Rp5,343.02 billion, up by
172
PT HUTAMA KARYA Persero | Laporan Tahunan 2014
Dalam Miliar Rupiah
Uraian Description 2014
2013 Perubahan Changes
jumlah Amount Persentase
Percentage
Piutang usaha jasa konstruksi Business
receivable of construction service 434,08
520,31 86,23
16,57 Piutang ventura bersama
Joint Venture receivable 235,31
193,37 41,94
21,69 Piutang usaha perdagangan
Business receivable of trading 60,77
60,68 0,09
0,15 Piutang usaha realty
Realty business receivable 101,80
94,13 7,67
8,15 Jumlah
Tota l
831,96 868,49
36,53 4,21
Penyisihan penurunan piutang Allowance of receivables decrease
34,89 38,61
3,72 9,63
Jumlah Total
797,07 829,88
32,81 3,95
• Piutang Retensi Piutang Retensi mengalami penurunan sebesar
3,37 atau sebesar Rp14,34 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp425,82 miliar menjadi
Rp411,47 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya retensi yang sudah jatuh tempo atas
proyek-proyek yang telah dikerjakan sehingga dapat ditagihkan kepada pemberi kerja.
• Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja Tagihan bruto pemberi kerja mengalami
penurunan sebesar Rp365,41 miliar atau sebesar 24,13 dari Rp2.008,33 miliar pada 2013 menjadi
Rp1.668,08 miliar pada 2014. Dengan komposisi yaitu sebesar Rp519,45 miliar 31,14 merupakan
tagihan bruto pemberi kerja pihak berelasi dan sebesar Rp1148,63 miliar 68,86 merupakan
tagihan bruto pada pemberi kerja pihak ketiga.
• Piutang Lain-Lain Pada 2014, piutang lain-lain tercatat sebesar
Rp71,52 miliar, naik 31,01 atau sebesar Rp16,93 miliar dibandingkan pada 2013 sebesar Rp54,60
miliar. In Billion Rupiah
• Retention Receivables Retention receivable decreases by 3,37 or 14,34
billion from the previous year that amounted to Rp425,82 billion to be Rp411,47 billion. The
decrease is due to retention which is due on the
projects that have been carried out so that it can be invoiced to the employer.
• Gross Invoice To Employer Gross invoice to employer decreases by Rp365,41
billion or 24,13 of Rp2.008,33 billion in 2013 to be Rp1.668,08 billion in 2014. The composition
are: Rp519,45 billion 31,14 is gross invoice to employer of related party and Rp1148,63 billion
68,86 is gross invoice to employer of third party.
• Other Receivables In 2014, other receivables are recorded at Rp71,52
billion, increasing by 31,01 or Rp16,93 billion compared in 2013 that was Rp54,60 billion.
K ila
s K
in er
ja 2
1 4
F la
sh b
a ck
Per for
m a
n ce
2 1
4
An al
isi s
d an
Pe mb
ah asan
M an
aj e
me n
M an
age me
n t
Di sc
u ss
ion an
d A
n al
ys is
La p
or a
n M
a n
a jem
en
M an
age me
n t
R ep
ort
Pr oi
l Per usa
ha an
Comp an
y Proi
le
Tin ja
ua n
Un it
Pen du
ku ng
Su p
p ori
tn B
u ss
in es
s R
ev ie
w
Ta ta
K elola
Per usa
ha an
G ood
Corp orat
e G
ov ern
an ce
Ta ng
gu ng
Ja w
ab S
osia l Per
usa ha
an
Corp orat
e Soc
ial R
es p
on si
b il
it y
173
Annual Report 2014 | PT HUTAMA KARYA Persero
• Persediaan Persediaan mengalami kenaikan signiikan yaitu
sebesar Rp283,07 miliar atau sebesar 47,56 menjadi Rp878,20 miliar dibandingkan pada 2013
sebesar Rp595,13 miliar. Persediaan meliputi barang yang dimiliki untuk kegiatan operasional
proyek maupun barang yang siap untuk dijual, dengan rincian sebagai berikut:
Dalam Miliar Rupiah
Uraian Description 2014
2013 Perubahan Changes
jumlah Amount Persentase
Percentage
Persediaan Bahan Baku Inventories of Raw Materials
288,66 191,44
97,22 50,78
Persediaan Bahan Pembantu Inventories of Supporting Goods
8,48 6,95
1,53 22,01
Persediaan Rumah Inventories of Home
99,87 65,28
34,59 52,99
Persediaan Lahan Mentah Inventories of Raw Land
27,62 20,28
7,34 36,19
Persediaan Bangunan Akan Dikembangkan
Inventories of Developed Building
75,28 13,25
62,03 468,15
Persediaan Tanah Kavling Inventories of Land Plots
0,24 0,24
0,00 0,00
Persediaan Barang Jadi Inventories of Supporting Goods
6,00 3,61
2,39 66,20
Persediaan Apartemen Inventories of Apartment
372,06 294,07
77,99 26,52
Jumlah Persediaan Total Inventories
878,20 595,13
283,07 47,56
• Uang Muka dan Jaminan Uang muka merupakan uang yang diberikan
kepada pihak ketiga berdasarkan surat perjanjian yang akan diperhitungkan dengan pembayaran.
Sedangkan jaminan merupakan dana milik Perseroan yang ditahan oleh pihak ketiga sebagai
jaminan atas pelaksanaan kewajiban tertentu seperti tender, pelaksanaan pekerjaan, dan
lainnya. Informasi mengenai uang muka dan jaminan adalah sebagai berikut:
• Inventories Inventories decreases signiicantly by Rp283,07
billion or 47,56 to be Rp878,20 billion compared in 2013 that was Rp595,13 billion. Inventories include
goods for operational activities and goods which
are availabe for sale, with the details as follows:
In Billion Rupiah
• Advance Payment and Guarantee Advances are paid to third parties based on
the related agreement and to be accounted for with work done. While guarantee are amount of
money belonging to the Company retained by third parties as guarantee for fulillment of certain
obligation such as bidding, construction works, etc.
Information on advance payment and guarantee are as follows:
174
PT HUTAMA KARYA Persero | Laporan Tahunan 2014
Dalam Miliar Rupiah
Uraian Description 2014
2013 Perubahan Changes
jumlah Amount
Persentase Percentage
Uang Muka Advance Payment
Uang Muka Subkontraktor Advance to Subcontractor
62,76 44,22
18,54 41,93
Uang Muka Pemasok Advance to Supplier
24,86 10,80
14,06 130,19
Uang Muka Belanja Advance for Purchases
1,63 2,38
0,75 31,51
Uang Muka Sewa Alat Advance for Equipment Rentals
- 0,07
0,07 100,00
Jumlah Uang Muka Total Advances
89,24 57,47
31,77 55,28
jaminan jangka Pendek short-Term Guarantee
Jaminan SKBDN SKBDN Guarantee
5,16 17,46
12,30 70,45
Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Performance Guarantee
10,51 54,84
44,33 80,84
Jaminan Uang Muka Advance Guarantee
- 0,29
0,29 100,00
Jumlah Jaminan Jangka Pendek Total Short-Term Guarantee
5,17 17,81
12,64 70,97
• Pajak Dibayar di Muka Perseroan mencatat peningkatan uang muka pajak
dari tahun 2013 sebesar Rp238,04 miliar menjadi Rp459,69 miliar meningkat 93,11 atau sebesar
Rp221,65 miliar dibanding tahun sebelumnya.
• Biaya Dibayar di Muka Perseroan mencatat kenaikan biaya dibayar
dimuka sebesar Rp19,88 miliar dari Rp312,39 miliar menjadi Rp332,27 miliar atau meningkat 6,36
dibanding tahun 2012. Peningkatan ini terutama
disebabkan karena biaya yang telah dibayar terlebih dahulu atas beban operasional proyek.