short-Term Liabilities Company’s current liabilities are recorded at Rp3,676.09

178 PT HUTAMA KARYA Persero | Laporan Tahunan 2014 • Utang Usaha Utang usaha pada 2014 tercatat sebesar Rp2.150,54 miliar, naik 19,49 atau sebesar Rp350,71 miliar dibandingkan pada 2013 sebesar Rp1.899,83 miliar. Utang usaha terdiri dari utang pemasok, utang subkontraktor, utang sewa alat, serta utang ventura bersama. Secara rinci, informasi utang usaha Perseroan sebagai berikut: Dalam Miliar Rupiah Uraian Description 2014 2013 Perubahan Changes jumlah Amount Persentase Percentage Utang Pemasok Payable to Suppliers 1.006,25 878,35 127,90 14,56 Utang Sub Kontraktor Payable to Sub- contractors 971,59 815.49 156,10 19,14 Utang Sewa Alat Payable for Rentals 135,37 11,90 123,47 1037,56 Utang Ventura Bersama Payable to Joint Venture Partners 37,33 95,10 57,77 60,75 Jumlah Utang Usaha Total Trade Payables 2.150,54 1.899,83 250,71 13,20 • Utang Bank Utang bank mengalami penurunan sebesar 46,74 atau sebesar Rp68,45 miliar dari tahun lalu yaitu dari sebesar Rp146,45 miliar menjadi Rp78 miliar. Penurunan ini disebabkan karena tidak adanya pemakaian plafon utang yang dilakukan di akhir tahun 2014. • Utang Pajak Utang pajak meningkat cukup besar yakni 44,73 atau sebesar Rp79,31 miliar, dari Rp177,31 miliar pada 2013 menjadi Rp256,62 miliar pada 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Utang Pajak atas PPh Final Wapu. • Uang Muka Kontrak Jangka Pendek Uang muka kontrak adalah kewajiban yang timbul karena pembayaran di muka dari pihak pemberi kerja atau pembeli atas perjanjian pembelian maupun kontrak kerja yang telah disepakati. Pada 2014, uang muka kontrak jangka pendek tercatat sebesar Rp39,15 miliar, naik 0,77 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp38,85 miliar. • Trade Payables The amount of trade payables in 2014 was recorded at Rp2,150.54 billion; an increase of 19.49 or Rp350.71 billion compared to 2013 which was at Rp1,899.83 billion. Trade payables consists of payable to suppliers, payable to sub- contractors, payable for rentals, and payable to joint venture partners. In detail, the information on the Company’s trade payables is as follows: In Billion Rupiah • Bank Loans Amount of bank loans is declining by 46.74 or by Rp68.45 billion from the previous year which was from Rp146.45 billion to Rp78 billion. This was due to the absence of the use of debt ceiling at the end of 2014. • Taxes Payables The amount of taxes payables increased signiicantly by 44.73 or by Rp79.31 billion, from Rp177.31 billion in 2013 to Rp256.62 billion in 2014. The increase was due to higher taxes payables on Final Wapu Tax Income. • Short-Term Contract Advances Short-term contract advances are obligations arising from the advances received by the Company from project owners or customers under contract or sales agreement. In 2014, the amount of short- term contract advances was recorded at Rp39.15 billion; an increase of 0.77 if compared to the amount in 2013 which was at Rp38.85 billion. K ila s K in er ja 2 1 4 F la sh b a ck Per for m a n ce 2 1 4 An al isi s d an Pe mb ah asan M an aj e me n M an age me n t Di sc u ss ion an d A n al ys is La p or a n M a n a jem en M an age me n t R ep ort Pr oi l Per usa ha an Comp an y Proi le Tin ja ua n Un it Pen du ku ng Su p p ori tn B u ss in es s R ev ie w Ta ta K elola Per usa ha an G ood Corp orat e G ov ern an ce Ta ng gu ng Ja w ab S osia l Per usa ha an Corp orat e Soc ial R es p on si b il it y 179 Annual Report 2014 | PT HUTAMA KARYA Persero • Biaya yang masih harus Dibayar Pos biaya yang masih harus dibayar mengalami penurunan sebesar 43,98 dari Rp648,46 miliar menjadi Rp1.261,22 miliar pada 2013 menjadi Rp706,55 miliar. Informasi mengenai biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: Dalam Miliar Rupiah Uraian Description 2014 2013 Perubahan Changes jumlah Amount Persentase Percentage Taksiran Pemeliharaan Karya Rampung Completed Work Estimated Maintenance Expenses 13,66 17,77 4,11 23,13 Cadangan Perbaikan Alat Provision for Equipment Repairs 1,08 1,03 0,05 4,85 Beban Operasional Proyek Project Operational Expenses 654,88 1.150,32 495,44 43,07 Cadangan Pph Final Pendapatan Reserve for Final Income Tax - 87,78 87,78 100 Beban Bunga Interest Expense 0,5 0,6 0,10 16,67 Beban yang Masih Harus Dibayar Lainnya Miscellaneous Accrued Expenses 36,85 4,25 32,60 767,06 Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar Total Accrued Expenses 706,55 1.261,22 554,67 43,98 • Surat Utang Surat utang merupakan kewajiban Perseroan atas penerbitan surat utang dalam bentuk Promissory Note pada tahun 1997. Saldo promissory note sebanyak 3 tiga lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000.000 atau setara dengan Rp3.000.000.000 jatuh tempo 27 Januari 1998, atas Promissory Note tersebut sampai dengan 31 Desember 2013 masih outstanding. • Utang Jangka Pendek Lainnya Utang jangka pendek lainnya pada 2014 tercatat sebesar Rp38,18 miliar, naik 20,06 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp31,8 miliar. Utang jangka pendek lainnya terdiri dari astek, Koperasi dan Sekar HK, tantiem dan bonus, dana pensiun, dan lain-lain. • Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun tercatat sebesar Rp 4,06 miliar, turun 98,33 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp 242,93 miliar. • Accrued Expenses There was a decline in the amount of accrued expenses by 43.98 from Rp1,261.22 billion in 2013 to Rp706.55 billion. Information regarding accrued expenses is enclosed in the table below: In Billion Rupiah • Promissory Notes Promissory notes are obligations of the Company on the issuance of debt securities in the form of Promissory Note in 1997. The balance of the promissory note is 3 units of par value of Rp1,000,000,000 each or equivalent to Rp3,000,000,000 due on January 27, 1998. The Promissory Note through December 31, 2013 are still outstanding. • Other Current Liabilities In 2014, other current liabilities was Rp38.18 billion, an increase of 20.06 compared with 2013, which was Rp31.8 billion. These current liabilities consisted of labor insurance, HK Cooperative and Workers Union, Tantiem and bonus, pension fund and others. • Non-Current Liabilities Due in One Year Non-current liabilities due in one year was Rp4.06 billion, a decrease of 98.33 compared with 2013, which was Rp242.93 billion. 180 PT HUTAMA KARYA Persero | Laporan Tahunan 2014

2. Liabilitas jangka Panjang Liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp1.326,15

miliar, naik 3,60 dari liabilitas jangka panjang tahun 2013 sebesar Rp1.280,10 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh besarnya uang muka kontrak jangka panjang yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Komposisi liabilitas jangka panjang antara lain terdiri dari utang sewa guna usaha uang muka karya, dan utang jangka panjang lain. • Utang Bank dan Utang Obligasi Pos utang bank dalam liabilitas jangka pendek pada 2014 tercatat sebesar Rp5,50 miliar. Sedangkan utang obligasi pada 2014 tercatat sebesar Rp 747,09 miliar, naik 0,11 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp 746,27 miliar. Tabel Utang Obligasi Dalam Miliar Rupiah Uraian Description 2014 2013 Perubahan Changes jumlah Amount Persentase Percentage Utang Pokok Obligasi Bonds Payable Principle 750,00 750,00 0,00 0,00 Biaya Emisi Yang Belum Diamortisasi Unamortized Cost 2,91 3,73 0,82 21,98 Jumlah Utang Obligasi Jangka Panjang Total Long – Term Bond Payable 747,09 746,27 0,82 0,11 • Utang Sewa Guna Usaha Utang sewa guna usaha terdiri dari utang sewa jangka pendek dan utang sewa guna usaha jangka panjang. Pada 2014, utang sewa guna usaha tercatat sebesar Rp0,15 miliar, naik 400,00 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp0,03 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang sewa jangka panjang sebesar 395,02. • Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Uang muka kontrak adalah kewajiban yang timbul karena pembayaran di muka dari pihak pemberi kerja atau pembeli atas perjanjian pembelian maupun kontrak kerja yang telah disepakati. Uang

2. Non-Current Liabilities Non-current liabilities are recorded at Rp1,326.15

billion, up by 3.60 non-current liabilities in 2013 at Rp1,280.10 billion. This Increase is caused by the amount of down payment of long-term contracts that has to be paid to the third parties. The composition of non-current liabilities consisted of leases, contract downpayment and other non-current liabilities. • Bank Loans and Bond Payables The position of bank loans in non-current liabilities was Rp5.50 billion in 2014. Bond payables was Rp747.09 billion, an increase of 0.11 compared with 2013, which was Rp746.27 billion. Table of Bonds Payable In Billion Rupiah • Leasehold Payables Leasehold payables consisted of short-term leasehold and long-term leasehold. In 2014, leasehold payables was Rp0.15, an increase of 400.00 compared with 2013, which was Rp0.03 billion. The rise was due to increasing long-term leasehold by 395.02. • Long-Term Contract Advances Contract advances is an obligation that arised due to advance payment from project owners or customers under contract or sales agreement. The advance money for long-term advances in K ila s K in er ja 2 1 4 F la sh b a ck Per for m a n ce 2 1 4 An al isi s d an Pe mb ah asan M an aj e me n M an age me n t Di sc u ss ion an d A n al ys is La p or a n M a n a jem en M an age me n t R ep ort Pr oi l Per usa ha an Comp an y Proi le Tin ja ua n Un it Pen du ku ng Su p p ori tn B u ss in es s R ev ie w Ta ta K elola Per usa ha an G ood Corp orat e G ov ern an ce Ta ng gu ng Ja w ab S osia l Per usa ha an Corp orat e Soc ial R es p on si b il it y 181 Annual Report 2014 | PT HUTAMA KARYA Persero muka kontrak jangka panjang pada 2014 tercatat sebesar Rp563,2 miliar, naik 18,78 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp474,15 miliar. • Liabilitas Imbalan Kerja Manfaat Karyawan Perseroan pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp10.000.200.713 dan Rp9.482.087.292 bagi karyawan yang memasuki usia pensiun normal, pensiun dipercepat, meninggal dunia atau cacat tetap yang jumlahnya disesuaikan dengan masa kerja dan pangkat karyawan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.1160 KPTS602000 tanggal 7 Juli 2000. Pada 2014, liabilitas imbalan kerja tercatat sebesar Rp10,21 miliar, naik 5,80 dibandingkan pada 2013 sebesar Rp9,65 miliar. Kenaikan ini merupakan komitmen Perseroan terhadap karyawannya yang telah bekerja keras penuh dedikasi dalam memajukan Perseroan.

C. jumlah Ekuitas Pada tanggal 19 Juli 2012 telah dilakukan RUPS Luar

Biasa dengan agenda Peningkatan Modal Dasar, Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan PT Hutama Karya Persero, dimana modal dasar dari Rp800 miliar ditingkatkan menjadi Rp2 triliun, serta penambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar yang berasal dari sebagian cadangan laba Perseroan sehingga modal disetor berubah dari semula Rp200 miliar menjadi Rp500 miliar. Perubahan Anngaran Dasar ini telah dibuat Akta no 4 pada tanggal 2 Agustus 2012 oleh Notaris Sri Ismiyati SH berdasarkan Risalah Rapat no RIS-278MBUS2012. Pada tahun 2014, ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp990,89 miliar, naik 16,10 dari ekuitas tahun 2013 sebesar Rp853,45 miliar. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penambahan modal disetor yang berasal dari sebagian cadangan laba Perseroan. 2014 was Rp563.2 billion, an increase of 18.78 compared with 2013, which was Rp474.15 billion. • Liabilities for Employment Beneit The employee beneits as of 31 December 2014 and 2013 were Rp10.000.200.713 and Rp9.482.087.292 respectively for the employees entering normal pension age, early pension, dead, or disable, the amount of which was commensurate with service period and rank of each employee as speciied in the decree of the Board of Directors No.1160KP TS602000 dated 7 July 2000. In 2014, liabilities for employment beneits was Rp10.21 billion, an increase of 5.80 compared with 2013, which was Rp9.65 billion. This increase demonstrated the Company’s commitment to its employees for their hard work and dedication in developing the Company.

C. Total Equity The Company held Extraordinary General Meeting

of Shareholders on July 19, 2012, with the following agenda: Authorized Capital Increase, Additional Paid- Up Capital and changes of Articles of Association of PT Hutama Karya Persero. The authorized capital increased from Rp800 billion to Rp2 trillion, while the addition for paid-up capital was Rp300 billion from proit reserves, thus increasing from Rp200 billion to Rp500 billion. The changes of Articles of Association was stated in Deed no.4 on August 2, 2012, by Notary Sri Ismiyati, SH, pursuant to Meeting Minutes no. RIS- 278MBUS2012. In 2014, Company’s equity amounted to Rp990.89 billion, up by 16.10 from equity in 2013 at Rp853.45 billion. This increase is caused by the additional paid-in capital that Is originated from some of the Company’s reserved proit.