Tabel 4.11 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 35
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .29999074
Most Extreme Differences
Absolute .127
Positive .127
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z
.749 Asymp. Sig. 2-
tailed .629
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.11 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal,  dimana  berdasarkan  nilai  signifikan  Kolmogorov-Smirnov  menunjukkan
nilai  lebih  besar  0,05  yang  mempunyai  nilai  signifikan  0,629  maka  dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Dalam  mendeteksi  ada  tidaknya  gejala  multikolinearitas  antar  variabel independen  pada  model  persamaan  pertama  digunakan  variance  inflation  factor
VIF.  Berdasarkan  hasil  yang  ditunjukkan  dalam  output  SPSS  maka  besarnya VIF  dari  masing-masing  variabel  independen  dapat  dilihat  pada  Tabel  4.12
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan VIF
Coefficients
a
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Inovasi
.087 4.439
Tangible .168
3.951 Empathy
.199 3.015
Responsiveness .168
3.935 Reliability
.087 4.439
Assurance .074
4.564 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan  Tabel  4.12  diatas  menunjukkan  bahwa  kedua  variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF  5,0. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel  independen  Inovasi  dan  Kualitas  Pelayanan  tangible,  emphaty,
responsiveness,  reliability,  dan  assurance  dapat  digunakan  untuk  memprediksi Kepuasan Pelanggan selama periode pengamatan.
4.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan  output  SPSS  maka  hasil  uji  heteroskedastisitas  dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.13 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
.265 .232
1.141 .264
Inovasi -.027
.027 -.739
-.996 .328
Tangible -.009
.034 -.231
-.252 .803
Emphaty .041
.033 1.128
1.259 .218
Responsive -.056
.042 -1.458
-1.349 .188
Reliability -.018
.035 -.457
-.514 .611
Assurance .074
.040 1.908
1.847 .075
a. Dependent Variable: absut Berdasarkan  hasil  yang  ditunjukkan  dalam  Tabel  4.13  tersebut  nampak
bahwa variabel  bebas  yaitu:    Inovasi  dan Kualitas  Pelayanan tangible,  emphaty, responsiveness,  reliability,  dan  assurance  menunjukkan  hasil  yang  tidak
signifikan  yaitu  terlihat  dari  probabilitas  signifikansinya  di  atas  tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi
heteroskedastisitas  dalam  varian  kesalahan,  dan  variabel  Inovasi  dan  Kualitas Pelayanan  yang  digunakan  tidak  mempengaruhi  risidualnya.  Untuk  menentukan
heteroskedastisitas  juga  dapat  menggunakan  grafik  scatterplot,  titik-titik  yang terbentuk  harus  menyebar  secara  acak,  tersebar  baik  diatas  maupun  dibawah
angka  0  pada  sumbu  Y.  Hasil  uji  heteroskedastisitas  dapat  dilihat  melalui  grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Dari  grafik  scatterplot  terlihat  bahwa  titik-titik  menyebar  secara  acak  serta tersebar  baik  diatas  maupun  dibawah  angka  nol  0  pada  sumbu  Y,  tidak
berkumpul  disatu  tempat,  serta  tidak  membentuk  pola  tertentu  sehingga  dapat disimpulkan  bahwa  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model  regresi  dalam
artinya  bahwa  varian  semua  variabel  ini  menunjukkan  variabel  independen Inovasi  dan  Kualitas  Pelayanan  dapat  digunakan  untuk  memprediksi  Kepuasan
Pelanggan Beverly Café di Medan.
4.4.  Regresi Linear Berganda