Kepuasan Pelanggan
Y Perasaan
konsumen, baik itu berupa kesenangan
atau
kekecewaan yang
timbuldari membandingkan
penampilan sebuah produk
dihubungkan dengan
harapankonsumen atas
produk tersebut
- 1.
Tingkat kepuasan produk atau jasa
yang ditawarkan 2.
Layanan yang
diberikan sesuai
dengan harga 3.
Sikap karyawan 4.
Kesesuaian dari
hasil kinerja
produk atau jasa dengan
harapan pelanggan
Likert
Sumber: Rogers dalam Hafni 2011, Tjiptono dan Chandra 2011:162 Kotler dan Keller 2003.
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial Sugiyono, 2005:132. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan
5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Likert
No Pertanyaan
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Netral N 3
4 Tidak Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiyono 2005:134
Universitas Sumatera Utara
3.6. Populasi dan Sampel penelitian 3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetntukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya Kurniawan, 2012:59. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui atau seluruh pelanggan
Beverly Cafe.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti Kurniawan, 2012:59. Karena jumlah sampel yang
tidak diketahui pada Beverly Café maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Supramono dalam menentukan
jumlah sampel yaitu :
dimana: n
: Jumlah sampel z
: 1.96 p
: persentase jumlah sampel dari populasi q
: 1-p d
: standard error sehingga:
n = 34,57444 Jadi jumlah sampel dari penelitian ini adalah 35 sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Jenis Data Penelitian
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan Marzuki, 2005:55.
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :
3.7.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara
interview dan memberikan daftar pertanyaan kuesioner kepada para pelanggan.
3.7.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet
untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian
misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku- buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Kuesioner Pengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan dengan memberikan
daftar pernyataan kepada responden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.
2. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.
3. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu kota Medan. 4.
Wawancara Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.
3.9. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, teknik analisis data penelitian yang digunakan peneliti yaitu:
3.9.1. Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for windows versi 19.0 sebagai media
pengolahan data statistik. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dan model yang digunakan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Kepuasan pelanggan
X
1
= Inovasi produk X
2
= Kualitas pelayanan a
= Konstanta b
1
,b
2
= Koefisien Regresi Berganda e
= Standar error
3.9.2. Uji Validitas dan Realibitas 3.9.2.1. Uji Validitas
Soewadji 2012:173, ”Validitas adalah persoalan yang berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang
seharusnya diukur. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan di Jus Kophie 7 Jalan AH Nasution. Bila nilai validitas untuk tiap kuesioner nilai koefisien
korelasi r 0,30 , maka butir kuesioner dinyatakan valid Priyatno, 2013:19. Bila r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut valid atau sah. Bila r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid atau sah.
3.9.2.2. Hasil Uji Validitas
Pada pra survey, kuesioner yang berisi 27 pertanyaan yang menyangkut inovasi X
1
, kualitas pelayanan X
2
tangible, emphaty, responsiveness, reliability, dan assurance dan kepuasan pelanggan Y Beverly Café di Medan
yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted Validitas
VAR00001 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00002 93.2667
182.685 .626
.944 Valid
VAR00003 92.8333
187.661 .639
.943 Valid
VAR00004 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00005 93.2667
182.685 .626
.944 Valid
VAR00006 93.2667
182.685 .626
.944 Valid
VAR00007 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00008 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00009 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00010 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00011 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00012 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00013 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00014 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00015 92.8333
187.661 .639
.943 Valid
VAR00016 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00017 93.2667
182.685 .626
.944 Valid
VAR00018 93.2667
182.685 .626
.944 Valid
VAR00019 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00020 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00021 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00022 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00023 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00024 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00025 92.2333
193.082 .683
.943 Valid
VAR00026 92.6000
187.697 .592
.944 Valid
VAR00027 92.8333
187.661 .639
.943 Valid
Sumber: Hasil SPSS diolah 2015.
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 3.3, r
tabel
untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai corrected item total correlation untuk 27 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini
berarti bahwa 27 butir pernyataan tersebut adalah valid. r
hitung
r
tabel
.
3.9.2.3. Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2012;79, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Suatu alat ukur disebut mempunyai reabilitas tinggi atau dapat dipercaya,
jika suatu alat itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dependability dan dapat diramalkan predictability.
Pengujian realiabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan Cron bach‟s Alpha. Menurut Situmorang dan Luthfi 2012 suatu instrumen dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas sangat baik dan sangat meyakinkan 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas baik, dan Cronbach
Alpha 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2.4. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00002 93.2667
182.685 .626
.944 VAR00003
92.8333 187.661
.639 .943
VAR00004 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00005
93.2667 182.685
.626 .944
VAR00006 93.2667
182.685 .626
.944 VAR00007
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00008 92.6000
187.697 .592
.944 VAR00009
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00010 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00011
92.6000 187.697
.592 .944
VAR00012 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00013
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00014 92.6000
187.697 .592
.944 VAR00015
92.8333 187.661
.639 .943
VAR00016 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00017
93.2667 182.685
.626 .944
VAR00018 93.2667
182.685 .626
.944 VAR00019
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00020 92.6000
187.697 .592
.944 VAR00021
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00022 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00023
92.6000 187.697
.592 .944
VAR00024 92.2333
193.082 .683
.943 VAR00025
92.2333 193.082
.683 .943
VAR00026 92.6000
187.697 .592
.944 VAR00027
92.8333 187.661
.639 .943
Sumber: Hasil SPSS diolah 2015.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.4 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Berdasarkan data diatas maka seluruh
butir pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.
3.9.3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastis dan Uji Autokorelasi,
3.9.3.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen terikat dan independenbebas keduanya mempunyai distribusi normal ataupun
tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal
bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis diagonal dan penyebaran tersebut searah mengikuti garis diagonal.
3.9.3.2. Uji Multikolinearitas
Pada Uji Multikolinieritas untuk mengetahui gejala korelasi antara variabel bebas independen pada model regresi penelitian yang dilakukan. Pada uji
multikolinearitas menyebutkan bahwa variabel independen bebas harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Pada uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan 2
dua cara, sebagai berikut: 1.
Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factors 10, maka disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
independen pada model regresi.
Universitas Sumatera Utara
2. Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka disimpulkan bahwa ada
gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
3.9.3.3. Uji Heterokedastisitas
Pada Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui nilai pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan pada pengamatan
lainnya. Bila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap,
maka disebut
Homokedastisitas, dan
bila berbeda
disebut Heterokedastisitas.Pengujian ada atau tidak ada heteroskedasititas dapat dilakukan
dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen ZPRED dan residu SRESID dengan kriteria pengujiannya, yaitu:
1. Bila terdapat pola tertentu, berupa titik-titik yang membentuk pola tertentu,
yang teratur bergelombang, melebar, menyempit, maka menunjukkan telah terjadi Heterokedastisitas.
2. Bila tidak terdapat pola tertentu seperti titik-titik menyebar di atas atau
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka disimpulkan tidak terjadi gejala heterokedastisitas, sehingga mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas.
3.9.3.4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi guna menguji apakah pada model regresi linier terdapat korelasi antara data yang diurutkan menurut waktu tertentu. Pada penelitian ini
untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson DW. Ketentuan untuk mendeteksi terdapat gejala autokorelasi Priyatno,
2013 adalah sebagai berikut: a.
Bila nilai DW terletak antara dU – 4-dU berarti tidak terjadi autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Bila nilai DW terletak antara dL – dU atau 4-dU ─ 4-dL berarti nilai DW
terletak di daerah keragu-raguan autokorelasi. c.
Bila nilai DW dL berarti terjadi autokorelasi positif. d.
Bila nilai DW 4 – dL berarti terjadi autokorelasi negatif.
3.9.4. Uji Hipotesis 3.9.4.1. Uji- t Uji Parsial
Pada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan pada cafe Beverly Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah:
H : b
1,
b
2
= 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan pada cafe Beverly Medan. H
a
: b
i,
b
2
≠ 0 artinya terdapat pengaruh secara parsial variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan
pada cafe Beverly Medan. Nilai t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut:
H diterima, bila t
hitung
t
tabel
pada signifikan α = 5.
H ditolak H
1
diterima, apabila t
hitung
t
tabel
pada signifikan α = 5.
Universitas Sumatera Utara
3.9.4.2. Uji F Uji Simultan
Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama- sama variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan
kepuasan pelanggan pada cafe Beverly Medan. Kriteria pengujian hipotesis adalah:
H : b
1,
b
2
= 0 artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan pada cafe Beverly Medan. H
a
: b
1,
b
2
≠ 0 artinya adanya pengaruh secara bersama-sama inovasi produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan pada
cafe Beverly Medan. Pengujian simultan dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 0,95. Kriteria pengujian yang digunakan,yaitu:
Bila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak pada signifikan
α = 0,05 5. Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel
independen inovasi produk dan kualitas pelayanan berpengaruh pada nilai variabel dependen kepuasan pelanggan.
Bila F
hitung
F
tabel
, maka H diterima pada signifikan
α = 0,05 5. Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel
independen inovasi produk dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada nilai variabel dependen kepuasan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
3.9.4.3. Uji R
2
Koefisien Determinasi
Identifikasi determinan R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel maka harus dicari koefisien determinasi R
2
.Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin
besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen
adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti
terhadap variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Usaha Beverly Cafe di Medan
Beverly Cafe adalah salah satu cafe yang berlokasi di komplek perumahan dan pertokoan J-City, yang menyediakan berbagai makanan dan minuman ringan
kepada pelanggan. Beverly Cafe pertama sekali didirikan pada Juni 2013, oleh tiga orang yang bernama Yoga Prasetyo, Indra Mora, dan Khairul Afif Nasution.
Sebagai salah satu cafe yang baru berdiri, Beverly Cafe mengedepankan inovasi pada produk yang mereka tawarkan dan juga pada kualitas pelayanan dengan
motto “services customer like your bestfriends, services your employees like your families”. Pelayanan yang ramah dan proses pemesanan yang cepat menjadi
andalan pada café tersebut. Pelanggan sangat dimanjakan dengan keramahan pelayan serta fasilitas yang memadai pada Beverly Café diantaranya live music
yang disediakan tiap akhir minggu, fasilitas wifi, serta ruangan bebas rokok yang dipisahkan.
4.2. Analisis Deskriptif