2.1.3.2. Strategi dan Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pada  persaingan  saat  ini  sebagian  besar  perusahaan  baik  skala  besar  dan menengah  berlomba-lomba  untuk  memberikan  yang  terbaik  bagi  pemenuhan
kebutuhan  pelanggan  yang  terus  meningkat  dari  waktu  ke  waktu,  sehingga perusahaan dapat bertahan dan merebut pangsa pasar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh manajemen perusahaan yaitu membuat strategi  yang tujuan untuk menumbuhkan  dan  mempertahankan  kepuasan  pelanggan  dalam  mengkonsumsi
produk  atau  jasa  yang  ditawarkan.  Dengan  adanya  strategi  kepuasan  pelanggan yang tepat sasaran ini, maka diharapkan diperoleh kepuasan pelanggan meskipun
masih  ada  beberapa  bagian  kecil  yang  terlewatkan  yang  menyangkut  kepuasan pelanggan  yang  perlu  diperbaiki  kedepannya.  Hal-hal  yang  mempengaruhi
perubahan  kepuasan  pelanggan  yang  sifatnya  menurun  dan  merugikan  bagi perusahaan haruslah diantisipasi seoptimal mungkin masa mendatang.
Strategi  kepuasan  pelanggan  yang  sebaiknya  terus  dilakukan  secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan manfaat dan keuntungan lebih dan
sifatnya  jangka  panjang  bagi  kemajuan  kegiatan  usaha.  Strategi  kepuasan pelanggan dapat diwujudkan dengan terus menerus melakukan perbaikan maupun
peningkatan  kepuasan  pelanggan.  Sebagain  besar  perusahaan  dapat  menerapkan bisnis  kombinasi  antara  strategi  ofensif  dan  defensif.  Pada  umumnya,  pada
strategi ofensif ditujukan untuk meraih atau mendapatkan pelanggan baru. Dengan menggunakan strategi  ini  perusahaan berharap dapat  meningkatkan pangsa pasar
seperti yang ditargetkan, penjualan dan jumlah pelanggannya. Sementara itu, pada
Universitas Sumatera Utara
strategi  defensif  mencakup  usaha  untuk  mengurangi  kemungkinan  pelanggan yang berpindah atau beralih kepada pemasar lain.
Menurut  Assauri  2011:327,  ada  lima  strategi  utama  dalam  relationship marketing  management RM yaitu :
1. Core service strategy,  yaitu merancang dan memasarkan jasa inti  yang bisa
mendasari  bertumbuhnya  relasi  pelanggan.  Jasa  ini  lebih  ditujukan  pada kebutuhan pokok untuk pasar sasaran, dan bukan kebutuhan sampingan.
2. Relationship  customization,  yaitu  mengadaptasi  jasa  atau  layanan  yang
ditawarkan  sesuai  dengan  karakteristik  dan  kebutuhan  spesifik  pelanggan secara individual.
3. Service augmentation, yakni menambahkan layanan-layanan ekstra pada jasa
utama  untuk  mendiferensiasikan  produk  perusahaan  dari  penawaran  para pesaing.
4. Relationship  pricing,  yaitu  menggunakan  harga  sebagai  insentif  untuk
menjalin relasi jangka panjang. 5.
Internal marketing, yaitu menciptakan iklim organisasi yang bisa memastikan bahwa staf layanan yang tepat menyampaikan jasa secara tepat.
Menurut  Tjiptono  dan  Chandra  2011:314-319,  ada  empat  metode  untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu :
1. Sistem keluhan dan saran advice and complain system
Pada  kondisi  seperti  ini,  kegiatan  perusahaan  cenderung  berorientasi  pada pelanggan  perlu  menyediakan  kesempatan  dan  akses  yang  mudah  serta
memberikan  kenyamanan  bagi  pelanggan  untuk  dapat  menyampaikan  saran,
Universitas Sumatera Utara
kritik,  pendapat,  dan  keluhan  dan  media  yang  biasa  digunakan  dapat  berupa kotak saran yang ditempatkan dilokasi strategis.
2. Ghost shopping mystery shopping
Pada kondisi ini, cara  yang tepat memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan  yaitu  dengan  memperkerjakan  beberapa  orang  ghost  shoppers
untuk  berpura-pura  menjadi  pelanggan  potensial  dalam  membeli  produk perusahaan pesaing.
3. Lost customer analysis
Pada  kondisi  ini,  perusahaan  haruslah  berupaya  secara  optimal  untuk menghubungi  pelanggan  yang  telah  berhenti  membeli  produk  atau  jasa
dengan  telah  pindah  kepada  pesaingnya.  Hal  ini  perlu  dilakukan  agar  dapat memahami  mengapa  hal  tersebut  dapat  terjadi  dan  perusahaan  agar  dapat
mengambil  kebijakan  untuk  perbaikan  atau  penyempurnaan  yang  lebih  baik di masa mendatang.
4. Survei kepuasan pelanggan
Pada  kondisi  ini,  perusahaan  melakukan  riset  kepuasan  pelanggan  dengan menggunakan  metode  survei  baik  melalui  pos,  telepon,  e-mail,  websites,
maupun  wawancara  secara  langsung  dengan  pelanggan.  Pengukuran kepuasan  pelanggan  melalui  metode  ini  dilakukan  melalui  beberapa  cara
yaitu: a.
Directly reported satisfaction Pengukuran  dilakukan  dengan  meggunakan  item  spesifik  yang
menanyakan tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
b. Derived satisfaction
Pertanyaan  yang diajukan menyangkut dua hal  yaitu 1 tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk atau perusahaan pada
atribut  relevan,  2  persepsi  pelanggan  terhadap  kinerja  actual  produk atau perusahaan bersangkutan.
c. Problem analysis
Pada teknik ini, responden diminta untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya  berkaitan  dengan  produk  atau  jasa  perusahaan  dan  saran
perbaikan.  Kemudian  akan  dilakukan  analisis  konten  terhadap  semua permasalahan yang ada dan saran perbaikan guna dapat mengidentifikasi
bidang utama yang membutuhkan perhatian dan tindak lanjut segera. d.
Importance performance analysis Pada  teknik  ini,  responden  diminta  untuk  menilai  tingkat  kepentingan
pada  berbagai  atribut  yang  relevan  dan  tingkat  kinerja  perusahaan  pada masing-masing  atribut  tersebut.  Kemudian  nilai  rata-rata  tingkat
kepentingaan  atribut  dan  kinerja  perusahaan  akan  dianalisis  di importance-performance matrix.
2.2.  Penelitian Terdahulu
Berikut  ini  disajikan  beberapa  beberapa  penelitian  terdaahulu  yang mempunyai  relevansi  dengan  penelitian  yang  dilakukan  dapat  disajikan  dalam
Tabel 2.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara