tangible, emphaty, responsiveness, reliability, dan assurance terhadap Kepuasan Pelanggan.
4. Nilai koefisien determinasi adjusted R square sebesar 0,994 atau 99,4.
Hal ini berarti 99,4 variasi Kepuasan Pelanggan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu Inovasi dan Kualitas Pelayanan
tangible, emphaty, responsiveness, reliability, dan assurance. Sedangkan sisanya sebesar 0,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi.
5.2. Saran
Adapun saran atas penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1.
Bagi Usaha Beverly Café di Medan, agar lebih memperhatikan inovasi dan Kualitas Pelayanan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Dimana setiap peningkatan Inovasi dan Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan
Pelanggan karena setiap peningkatan Inovasi dan Kualitas Pelayanan maka Kepuasan Pelanggan juga akan meningkat.
2. Bagi wirausaha, dapat menggunakan Inovasi dan Kualitas Pelayanan untuk
dapat meningkatkan dan memprediksi Kepuasan Pelanggan. Dalam penelitian ini usaha kuliner Baverly Café di Medan dimana Inovasi dan Kualitas
Pelayanan tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Pengaruh Inovasi dan Kualitas Pelayanan yang positif
menjelaskan bahwa semakin tinggi atau meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan yang dimiliki oleh usaha akan meningkatkan kepuasan
pelanggannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi para peneliti yang akan mendatang yang ingin meneliti dengan topik
yang sama sebaiknya menambah beberapa butir pernyataan pada kuesioner serta menambah beberapa variabel penelitian agar memiliki hasil penelitian
yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Inovasi
2.1.1.1. Pengertian Inovasi
Menurut Suryana 2008:32 dan Carol Kinsey Goman yang dikutip dari Alma 2009:68, inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu
yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Inovasi sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan atau
pemanfaatan mobiliasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk barangjasa yang memberikan nilai yang
berarti atau secara signifikan, dan inovasi dapat bersifat baru bagi perusahaan, bagi pasar, negara atau daerah, bahkan bagi dunia.
Inovasi menurut Kiniciki dan Williams dalam harilhazlan.com berinovasi adalah pemacu untuk kejayaan, 2010 :
1. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang
lebih baik. 2.
Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan berpuas hati dengan apa yang ada complacent.
3. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif.
Inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun masyarakat luas. Definisi dari inovasi meliputi pengembangan
dan implementasi sesuatu yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Ruang lingkup inovasi organisasi, bergerak mulai dari pengembangan dan implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk, atau
skala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain saja. Oleh karenanya, penelitian inovasi dalam orgaisasi dapat dilakukan dalam 3 level,
yaitu inovasi level individu, kelompok dan organisasi. De jong Den Hartog, dalam ilearning.com inovasi, kreativitas dan perilaku inovatif yang ditulis oleh
Jessica Magdalena 2012. Menurut De jong Den Hartog ilearning.com inovasi, kreativitas dan
perilaku inovatif yang ditulis oleh Jessica Magdalena 2012 menguraikan bahwa inovasi terlihat pada sektor kerja berikut ini :
1. Knowledge-intensive service KIS Yakni usahanya meliputi pengembangan
ekonomi sebagai contoh konsultan akutansi, administrasi, RD service, teknik, komputer dan manajemen. Sumber utama inovasi dari kemampuan
mereka untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk pengguna layanan mereka. Inovasi mereka hadirkan setiap kali dan tidak terstruktur.
2. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, batik, pelayanan
pribadi, hotel, dan restoran. Macam inovasi berdasarkan fungsi ada dua, yaitu inovasi teknologi dapat berupa produk, pelayanan, atau proses produksi dan
inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan inovasi sosial.
2.1.1.2 Proses Inovasi
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan
Universitas Sumatera Utara
yang menjadi objek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami dan dilihat dari innovator harus melihat, bertanya dan mendengar orang lain
dalam mencari inovasi. Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang
lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan dan nilai kebutuhan.
2.1.1.3. Strategi Inovasi
Inovasi adalah aktivitas konseptualisasi serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai sosial bagi
masyarakat. Inovasi adalah suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata
dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau
perusahaan, artinya bisa terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat briliant dan inovatif. Dan ideal adalah perusahaan menjadi tempat
terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide baru Myers dan Marquis, dalam Soleh, Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, Tesis UNDIP 2008:17. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang
inovatif menurut Kotler 2008:156 yaitu dengan: 1.
Mengembangkan atribut produk baru a.
Adaptasi gagasan lain atau pengembangan produk b.
Modifikasi mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa.
Universitas Sumatera Utara
c. Memperbesar lebih kuat, lebih panjang, lebih luas.
d. Memperkecil Lebih ramping, lebih ringan, lebih kecil.
e. Subtitusi bahan lain, sumber tenaga, proses.
f.Penataan kembali pola lain, tata letak, komponen. g.
Membalik luar menjadi dalam. h.
Kombinasi mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan, kegunaan, daya pikat, dan gagasan.
2. Mengembangkan beragam tingkat mutu.
3. Mengembangkan model dan ukuran produk.
2.1.2. Pelayanan 2.1.2.1. Pengertian pelayanan
Saat ini persaingan antara perusahaan yang menawarkan produk atau jasa semakin ketat dan kompetitif sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk
melakukan terobosan baru sehingga dapat menjadikan ciri khas perusahaan dibandingkan pesaingnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk membedakan antara perusahaan dengan pesaing yaitu memberikan pelayanan yang optimal bagi kepuasan pelanggan dalam
mengkonsumsi produk perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan. Oleh sebab itu, karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan harus dapat memahami
dan mengetahui betapa pentingnya pelayanan tersebut dalam memasarskan produknya kepada pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Laksana 2008:85: “Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. Menurut Tjiptono dan Chandra 2011:162: “Kualitas jasa atau kualitas
pelayanan merupakan kontribusi signifikan bagi penciptaan diferensiasi, positioning, dan strategi bersaing setiap organisasi pemasaran baik perusahaan
manufaktur maupun penyedia jasa”. Menurut Daryanto 2011:237, “Jasa service adalah setiap tindakan atau
kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan”.
Berdasarkan pengertian pelayanan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan perusahaan pada
pelanggan atau calon pelanggan atas produk atau jasa yang tidak berwujud, tidak mempunyai fisik ataupun tidak dapat diraba yang ditujukan untuk memberikan
kenyamanan dan kepuasan kepada pelanggan atau calon pelanggan untuk mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan untuk pemenuhan
kebutuhan. Kebutuhan pelayanan menjadi salah satu hal yang penting bagi manajemen dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan
kompetitif. Hal ini disebabkan karena, pelayanan yang diberikan perusahaan menyangkut kepribadian atau perasaan dari karyawan dengan pelanggan atau
calon pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2. Karakteristik Jasa pelayanan
Hal penting yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dari perusahaan untuk kepentingan pelanggan perlu diketahui dengan baik dan benar oleh
manajemen perusahaan yaitu karyawan dan pimpinan. Hal ini dimaksudkan agar pimpinan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan dan
mempertahankan kualitas pelayanan yang optimal bagi kepuasan pelanggan dalam mengkonsumsi produk atau jasa perusahaan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain itu, disisi lain manajemen juga perlu membuat langkah antisipasi yang harus dilakukan bila terjadi penurunan pelayanan yang diberikan
oleh karyawan bagi pelanggan. Menurut Laksana 2008:86, ada 12 dua belas karakteristik jasa yaitu :
1. Pelayanan merupakan output tidak berbentuk.
2. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar.
3. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tidak dapat dikonsumsi
dalam produksi. 4.
Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan.
5. Pelanggan berpartisipasi dalam prose memberikan pelayanan.
6. Keterampilan personil diserahkan atau diberikan secara langsung kepada
pelanggan. 7.
Pelayanan tidak dapat diproduksi secara massal. 8.
Membutuhkan pertimbangan pribadi yang tinggi dari individu yang memberikan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
9. Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya.
10. Fasilitas pelayanan berada dekat lokasi pelanggan.
11. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subjektif.
12. Option penetapan harga lebih rumit.
2.1.2.3. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono 2012:173, berikut ini ada beberapa dimensi kualitas pelayanan yang diambil menurut beberapa ahli yaitu :
1. Kualitas teknik, kualitas fungsional, citra.
2. Bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, kompetensi, kesopanan, kredibilitas,
keamanan, akses, komunikasi, kemampuan, memahami pelanggan. 3.
Daya tanggap, kompetensi, akses, keramahan, komunikasi, kredibilitas, keamanan, dan understanding.
4. Reliabitas, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik.
5. Kualitas teknis, kualitas integratif, kualitas fungsional, kualtias hasil.
6. Kesediaan dan kemampuan untk melayani, akses fisik, dan psikologis.
7. Profesionalisme dan keterampilan, sikap dan perilaku, aksesbilitas dan
fleksibilitas, reliabilitas dan trusworthiness, recovery, reputasi dan kredibilitas.
8. Kualitas desain, kualitas produksi jasa.
9. Kualitas proses, kualitas hasil.
10. Kualitas pelanggan, kualitas professional, kualitas manajemen.
11. Kualitas fungsional, kualitas teknik, kualitas lingkungan.
12. Aspek fisik, reliabilitas, interaksi personal, pemecahan masalah, kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
13. Reliabilitas, perhatian pribadi, kenyamanan, fitur.
14. Kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan sangat berperan penting untuk dipahami dan dilakukan oleh manajemen
perusahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya dan memperoleh laba
usaha. Pelanggan yang memperoleh kepuasan dari pelayanan perusahaan, maka hal ini tentunya berpengaruh positif terhadap perkembangan kegiatan usaha di
masa mendatang. Kepuasan yang diperoleh pelanggan cenderung diwujudkan dengan
mengkonsumsi ulang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara berkesinambungan dan tidak akan mudah berpindah pada pesaing yang
menawarkan manfaat produk atau jasa yang sama. Namun demikian, adapun kendala yang sering di hadapi oleh sebagian besar perusahaan pada saat sudah
dapat memberikan pelayanan optimal bagi pelanggan yakni tidak mengetahui cara yang tepat untuk bagaimana mempertahankan kualitas pelayanan tersebut di masa
mendatang sehingga kepuasan pelanggan tetap dapat terjaga dengan baik dan kedua pihak bisa menjadi partner bisnis yang saling membutuhkan dan
menguntungkan baik jangka pendek maupun jangka panjang
2.1.2.4. Faktor Kualitas Pelayanan
Dalam persfektif dunia usaha kualitas pelayanan ditujukan untuk memuaskan konsumen. Kata kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda dan
bervariasi. Pengertian secara konvensional dari pelayanan adalah menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
karakteristik suatu produk seperti : kinerja performance, keandalan rebiality, mudah dalam penggunaan easy of use, estetika esthetics, dan sebagainya.
Menurut Tjiptono 2007:61, menyimpulkan bahwa “citra kualitas layanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandangpersepsi penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandangpersepsi konsumen”. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga
merekalah yang menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang sangat
penting dalam menentikan kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini aspek pelayanan ditentukan dengan 5 dimensi, sebagaimana menurut Parasuraman et al.
dalam Zeithamil dan Bitner 2003:118, yakni : 1.
Tangible, yaitu meliputi fasilitas fisik a.
Lokasi tempat penjualan dan parkir kenderaan b.
Tampilan tempat berjualan c.
Kebersihan peralatan d.
Penampilan fisik karyawan 2.
Emphaty : a.
Kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik b.
Memiliki perhatian pribadi kepada pelanggan c.
Memenuhi kebutuhan para pelanggan 3.
Responsiveness, yaitu a.
Menyapa pelanggan ketika sampai b.
Menwarkan menu yang tersedia
Universitas Sumatera Utara
4. Reliability, yaitu
a. Pesanan tepat waktu
b. Mendahulukan pemesan pertama
c. Sesuai pesanan dengan yang disajikan
5. Assurance, yaitu
a. Memahami produk ditawarkan
b. Sopan-santun kepada pelanggan
Parasuraman et al. 2002:43, menyatakan ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expective service pelayanan yang diharapkan,
dan perceived service pelayanan yang diterima. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian
untuk mengimbangi harapan pelanggan.
2.1.3. Kepuasan Pelanggan 2.1.3.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Dunia bisnis saat ini cenderung mengutamakan kepuasan yang ditujukan bagi pelanggan dibandingkan faktor lainnya, seperti harga, komunikasi, promosi
maupun lainnya. Agar mendapatkan kepuasan pelanggan tentu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
setiap perusahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Berbagai upaya dilakukan oleh manajemen perusahaan mulai dari hal kecil seperti membina
hubungan komunikasi yang baik dilakukan secara rutin sampai dengan hal besar seperti memberikan pelayanan yang optimal semuanya ditujukan untuk
memperoleh kepuasan pelanggan. Akan tetapi, kepuasan pelanggan cenderung
Universitas Sumatera Utara
mengalami perubahan baik sifatnya naik atau penurunan yang sulit ditentukan batas lama waktunya, sehingga untuk dapat mempertahankan kepuasan
pelanggan bukanlah hal yang dapat dilakukan dan diselesaikan dalam waktu relatif singkat.
Menurut Assauri 2012:11, “Kepuasan pelanggan merupakan suatu indikator ke depan akan keberhasilan bisnis perusahaan, yang mengukur
bagaimana baiknya tanggapan pelanggan terhadap masa depan bisnis perusahaan
”. Menurut Tjiptono dan Chandra 2011:292, kepuasan pelanggan ada tiga
komponen utama yaitu : 1.
Kepuasan pelanggan merupakan respon emosional atau kognitif. 2.
Respon tersebut menyangkut fokus tertentu ekspektasi, produk, pengalaman konsumsi dan seterusnya.
3. Respon terjadi pada waktu tertentu setelah konsumsi, setelah pemilihan
produkjasa, berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain- lain”.
Berdasarkan pengertian kepuasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan merupakan respon penting terhadap suatu produk atau jasa
yang telah dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menggunakan respon berupa emosional. Produk berupa barang atau jasa yang lebih diminati
dapat mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran, bila perusahaan mampu memberikan kepuasan pada pelanggan melalui berbagai aktivitas pemasaran yang
efektif dan efisien serta menjadi penentu bagi keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2. Strategi dan Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pada persaingan saat ini sebagian besar perusahaan baik skala besar dan menengah berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi pemenuhan
kebutuhan pelanggan yang terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga perusahaan dapat bertahan dan merebut pangsa pasar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh manajemen perusahaan yaitu membuat strategi yang tujuan untuk menumbuhkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan dalam mengkonsumsi
produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan adanya strategi kepuasan pelanggan yang tepat sasaran ini, maka diharapkan diperoleh kepuasan pelanggan meskipun
masih ada beberapa bagian kecil yang terlewatkan yang menyangkut kepuasan pelanggan yang perlu diperbaiki kedepannya. Hal-hal yang mempengaruhi
perubahan kepuasan pelanggan yang sifatnya menurun dan merugikan bagi perusahaan haruslah diantisipasi seoptimal mungkin masa mendatang.
Strategi kepuasan pelanggan yang sebaiknya terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan manfaat dan keuntungan lebih dan
sifatnya jangka panjang bagi kemajuan kegiatan usaha. Strategi kepuasan pelanggan dapat diwujudkan dengan terus menerus melakukan perbaikan maupun
peningkatan kepuasan pelanggan. Sebagain besar perusahaan dapat menerapkan bisnis kombinasi antara strategi ofensif dan defensif. Pada umumnya, pada
strategi ofensif ditujukan untuk meraih atau mendapatkan pelanggan baru. Dengan menggunakan strategi ini perusahaan berharap dapat meningkatkan pangsa pasar
seperti yang ditargetkan, penjualan dan jumlah pelanggannya. Sementara itu, pada
Universitas Sumatera Utara
strategi defensif mencakup usaha untuk mengurangi kemungkinan pelanggan yang berpindah atau beralih kepada pemasar lain.
Menurut Assauri 2011:327, ada lima strategi utama dalam relationship marketing management RM yaitu :
1. Core service strategy, yaitu merancang dan memasarkan jasa inti yang bisa
mendasari bertumbuhnya relasi pelanggan. Jasa ini lebih ditujukan pada kebutuhan pokok untuk pasar sasaran, dan bukan kebutuhan sampingan.
2. Relationship customization, yaitu mengadaptasi jasa atau layanan yang
ditawarkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik pelanggan secara individual.
3. Service augmentation, yakni menambahkan layanan-layanan ekstra pada jasa
utama untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari penawaran para pesaing.
4. Relationship pricing, yaitu menggunakan harga sebagai insentif untuk
menjalin relasi jangka panjang. 5.
Internal marketing, yaitu menciptakan iklim organisasi yang bisa memastikan bahwa staf layanan yang tepat menyampaikan jasa secara tepat.
Menurut Tjiptono dan Chandra 2011:314-319, ada empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu :
1. Sistem keluhan dan saran advice and complain system
Pada kondisi seperti ini, kegiatan perusahaan cenderung berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah serta
memberikan kenyamanan bagi pelanggan untuk dapat menyampaikan saran,
Universitas Sumatera Utara
kritik, pendapat, dan keluhan dan media yang biasa digunakan dapat berupa kotak saran yang ditempatkan dilokasi strategis.
2. Ghost shopping mystery shopping
Pada kondisi ini, cara yang tepat memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan yaitu dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers
untuk berpura-pura menjadi pelanggan potensial dalam membeli produk perusahaan pesaing.
3. Lost customer analysis
Pada kondisi ini, perusahaan haruslah berupaya secara optimal untuk menghubungi pelanggan yang telah berhenti membeli produk atau jasa
dengan telah pindah kepada pesaingnya. Hal ini perlu dilakukan agar dapat memahami mengapa hal tersebut dapat terjadi dan perusahaan agar dapat
mengambil kebijakan untuk perbaikan atau penyempurnaan yang lebih baik di masa mendatang.
4. Survei kepuasan pelanggan
Pada kondisi ini, perusahaan melakukan riset kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode survei baik melalui pos, telepon, e-mail, websites,
maupun wawancara secara langsung dengan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dilakukan melalui beberapa cara
yaitu: a.
Directly reported satisfaction Pengukuran dilakukan dengan meggunakan item spesifik yang
menanyakan tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
b. Derived satisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal yaitu 1 tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk atau perusahaan pada
atribut relevan, 2 persepsi pelanggan terhadap kinerja actual produk atau perusahaan bersangkutan.
c. Problem analysis
Pada teknik ini, responden diminta untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan saran
perbaikan. Kemudian akan dilakukan analisis konten terhadap semua permasalahan yang ada dan saran perbaikan guna dapat mengidentifikasi
bidang utama yang membutuhkan perhatian dan tindak lanjut segera. d.
Importance performance analysis Pada teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan
pada berbagai atribut yang relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat
kepentingaan atribut dan kinerja perusahaan akan dianalisis di importance-performance matrix.
2.2. Penelitian Terdahulu
Berikut ini disajikan beberapa beberapa penelitian terdaahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan dapat disajikan dalam
Tabel 2.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul peneltian Hasil penelitian
Aryani dan Febriana
2010 Pengaruh Kualitas
Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggan dalam
membentuk Loyalitas
Pelanggan PT. Human Resource
Development Institute.
Hasil penelitian menunjukkan bahwas kelima dimensi pembentuk kualitas layanan
terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas layanan. Dimensi terkuat
dalam
menjelaskan kualitas
layanan berturut-turut
adalah reliability,
responsiveness, assurance, empathy, dan tangibility. Selain itu, hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara variabel kualitas layanan
KFC terhadap kepuasan pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hal ini terbukti dari
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebesar 72,9 variabel kepuasan pelanggan
dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan, sedangkan sisanya sebesar 27,1
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel kualitas layanan.
Erlangga Tahta
Kusumanega ra
2012 Analisis
pengaruh harga,
keragaman produk, dan kualitas
pelayanan terhadap
kepuasan konsumen
dalam melakukan
pembelian di Baskin Robbins Ice Cream
Mal Ciputra
Semarang. Fakultas
Ekonomika dan
Bisnis. Universitas
Diponegoro. Semarang.
hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel harga, variable keragaman produk, dan
variabel kualitas
pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Variabel dominan yang mempengaruhi kepuasan konsumen
adalah variabel kualitas pelayanan dengan nilai standardized coeficient
paling tinggi.
Ni Putu Sawitri, Ni
Nyoman Kerti Yasa,
Abdullah Jawas
2013 Pengaruh
Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan
dan Loyalitas
Pelanggan Tegal
Sari Accomadation
di Ubud
Hasil penelitian yang dilakukan, kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan, kepuasan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas, kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Tegal Sari Accommodation Ubud.
Universitas Sumatera Utara
Nama Peneliti
Judul peneltian Hasil penelitian
Nadia Rizqiyatul,
Sri Suryoko, dan Saryadia
2013 Pengaruh
Harga, Kualitas Produk, dan
Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan
Pelanggan Restoran
O-Mamamia Steak
and Ice
Cream Cabang Jati Semarang
Hasil penelitian
yang dilakukan,
menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh
terhadap variabel
kepuasan pelanggan, dimana nilai t hitung 3,456 t
tabel 1,29025
. Artinya,
Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Pelanggan.
Nilai koefisien
determinasinya sebesar 0,109 atau 10,9. Hal ini berarti 10,9 variabel kepuasan
pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel harga.
Widya Chitami Puti
2013 Pengaruh
kualitas pelayanan
dan Kepuasan
terhadap Loyalitas pasian rawat
jalan dan rawat inap rumah sakit Otorita
Batam Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa korelasi rank spearman didapat rs = 0,766
artinya variabel kualitas pelayanan dan kepuasan mempunyai keeratan hubungan
yang kuat dengan loyalitas pasian rawat jalan dan rawat inap Rumah Sakit Otoria
Batam.
Sumber: Aryani 2010, Ni Putu Sawitri 2013, Nadia 2013, Widya 2013, Erlangga 2012
2.3. Kerangka Konseptual