Daya Pembeda Soal Instrumen Penelitian

F. Teknik Analisis Data

Data yang akan dianalisis adalah data kuantitatif. Dengan analisis data tersebut akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian maupun proses pembelajaran dalam penelitian eksperimen ini. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil posttest pemahaman konsep matematika. Data posttest ini dianalisis untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematik siswa pada materi aritmatika sosial. Dari data yang diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan melakukan perbandingan dua kelas tersebut untuk mengetahui kontribusi model collaborative problem solving dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep matematik siswa. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Dalam penelitian ini perhitungan uji prasyarat dan uji hipotesis dibantu menggunakan aplikasi SPSS. Uji prasyarat analisis yang perlu dipenuhi adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil pengujian menunjukan bahwa sebaran data berdistribusi normal maka dalam menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji-t. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji lilliefors. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. : Sampel berasal dari populasi yangtidak berdistribusi normal. Untuk memperoleh digunakan rumus: Keterangan: L = Harga uji lilliefors = Peluang masing-masing nilai Z = Frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai Z Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Jika ≤ , maka terima dan tolak Jika , maka tolak dan terima Jika α 0,05, maka terima dan tolak Jika α ≤ 0,05, maka maka tolak dan terima Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 8 1. Menentukan hipotesis H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : Sampel berasal dari populasi yangtidak berdistribusi normal. 2. Pengamatan , ,..., dijadikan bilangan baku , ,..., dengan menggunakan rumus ̅ 3. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang baku F = Pz 4. Menghitung proporsi , ,..., yang lebih kecil atau sama dengan Jika proporsi dinyatakan oleh S , maka S = 5. Menentukan selisih F - S , kemudian tentukan harga mutlaknya. 6. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. 7. Kriteria pengujian Jika ≤ , maka terima dan tolak Jika , maka tolak dan terima 8. Kesimpulan Jika ≤ , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Jika , maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 8 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSSLisrel dalam Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2015,h. 146-147.

2. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varians digunakan untuk menguji kesamaan varians pada kedua kelompok. Apabila hasil pengujian menunjukkan kesamaan varians maka untuk uji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t apabila berdistribusi normal dan digunakan varians gabungan. Apabila hasil pengujian menunjukkan tidak homogen maka untuk uji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t apabila berdistribusi normal dan tidak digunakan varians gabungan. Uji homogenitas varians dua buah variabel independen dapat dilakukan dengan Uji F, adapun langkah-langkah statistik uji F yang dimaksud diekspresikan sebagai berikut: 9 a. Perumusan Hipotesis Ho : σ 1 2 = σ 2 2 Distribusi populasi kedua kelompok mempunyai varians yang sama H 1 : σ 1 2  σ 2 2 Distribusi populasi kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama b. Menghitung nilai F dengan rumus Fisher: 2 2 k b S S F  Keterangan: 2 b S = varians terbesar 2 k S = varians terkecil c. Menentukan taraf signifikan α = 5 d. Menentukan F tabel pada derajat bebas db 1 = n 1 – 1 untuk pembilang dan db 2 = n 2 – 1 untuk penyebut, dimana n adalah banyaknya anggota kelompok e. Kriteria pengujian Jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima Jika F hit nung F tabel maka H ditolak f. Kesimpulan F hit ≤ F tab : Distribusi populasi mempunyai varians yang sama homogen F hit F tab : Distribusi populasi mempunyai varians yang tidak homogen. 9 Ibid. h. 162

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen dan kontrol. Rumus yang digunakan adalah : 10 = ̅ , dengan √ dan db = n 1 + n 2 – 2 Keterangan: ̅ : Rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika kelas eksperimen ̅ : Rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika kelas kontrol : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol : jumlah siswa kelas eksperimen : jumlah siswa kelas kontrol Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah Uji Mann- Whiteney Uji “U”. Rumus Uji Mann- Whitney Uji “U” yang digunakan yaitu: 11 a. Merumuskan hipotesis statistik b. Menetapkan untuk sampel lebih besar dari 20 menggunakan rumus 12 : √ 10 Ibid., h. 292 11 Ibid., h. 490 12 Ibid., h. 491