dan 3.8 + 0.1 ml H
2
SO
4
. Batu didih ditambahkan pada labu lalu sampel didihkan selama 1-1.5 jam sampai cairan menjadi jernih. Labu beserta
sampel didinginkan dengan air dingin. Isi labu dan air bekas pembilasnya dipindahkan ke dalam alat destilasi. Labu erlenmeyer 125
ml diisi dengan 5 ml larutan H
3
BO
4
dan ditambahkan dengan 4 tetes indikator, kemudian diletakkan di bawah kondensor dengan ujung
kondensor terendam dalam larutan H
3
BO
4
. Larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
sebanyak 8-10 ml ditambahkan ke dalam alat destilasi dan dilakukan destilasi sampai didapat destilatnya sebanyak + 15 ml dalam erlenmeyer.
Destilat dalam erlenmeyer tersebut kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0.02 N hingga terjadi perubahan warna hijau menjadi biru.
Perhitungan jumlah nitrogen dilakukan setelah sebelumnya diperoleh jumlah volume ml blanko.
Perhitungan : Jumlah N = ml HCl – ml blanko x N
HCl
x 14.007 x 100 mg sampel kering
Kadar Protein = jumlah N x faktor konversi 6.25
4. Kadar Lemak AOAC, 1995
Labu lemak disediakan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxhlet yang digunakan. Labu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105
C – 110 C kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang.
Sampel ditimbang sebanyak 5 gramdalam kertas saring dan kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya
dimasukkan ke dalam ekstraksi soxhlet dan dipasang pada alat kondensor. Pelarut heksan dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya.
Refluks dilakukan selama 5 jam sampai pelarut kembali menjadi bening. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi kemudian labu
dipanaskan dalam oven pada suhu 105 C. Setelah dikeringkan sampai
berat tetap dan didinginkan dalam desikator, labu beserta lemak ditimbang, dan dilakukan perhitungan kadar lemak.
Perhitungan : Kadar lemak = Berat lemak g x 100
Berat sampel kering g
5. Kadar Karbohidrat By Difference
Perhitungan : Kadar Karbohidrat = 100 - Protein + Kadar air + Abu +
Lemak
6. Rendemen
Perhitungan : Rendemen = Berat akhir produk X 100
Berat awal produk
7. Uji Keasaman
pH
Pengukuran pH produk dilakukan dengan menggunakan alat pH- meter. Sebelum pengukuran pH-meter dikalibrasi dengan buffer standar
pH 4. Sampel dilumatkan terlebih dulu, elektroda dibilas dengan akuades kemudian dikeringkan dengan tissue. Batang elektroda dimasukkan
kedalam sampel selama beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil.
8. Uji Kekerasan
Uji kekerasan dilakukan dengan menggunakan Texture Analyzer. Sebelum dilakukan uji, alat dikalibrasi. Bahan diuji dengan
menggunakan pisau uji sobek untuk menganalogikan pengujian kekerasan sampel dengan menggunakan sobekan gigi. Semakin besar
waktu dan gaya yang dibutuhkan untuk menyobek bahan, semakin keras bahan yang diuji.
9. Uji Aktifitas Air A
w
Pengujian A
w
produk manisan semi basah dilakukan dengan alat A
w
Meter. Sampel disiapkan sebanyak kurang lebih 5 gramkemudian
dimasukkan kedalam wadah uji. Wadah uji ditutup rapat dan alat dibiarkan untuk mengukur A
w
selama kurang lebih 20 menit. Hasil pengukuran ditunjukkan pada layar display.
10. Uji Mikrobiologi Total Plate Count Fardiaz, 1992