County of San Bernardino Environmental Health Service Departemen Pertanian Negara Bagian Tennessee

19 tinggi terkait hasil inspeksi di seluruh negara bagian di Amerika serikat. Keseragaman yang dimaksud mencakup persyaratan dan cara penegakan hukum di pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal yang mengatur sanitasi dalam industri ritel pangan. Berbagai metode inspeksi telah dikembangkan oleh inspektor pangan. Parameter penilaian mengacu pada praktik-praktik sanitasi yang dijelaskan sesuai Food Code. Penyusunan metode inspeksi perlu mempertimbangkan kondisi kebanyakan industri ritel yang ada. Kini, metode inspeksi yang tersedia di Amerika Serikat merupakan hasil pengembangan dari departemen masing-masing negara bagian beserta dinas-dinas di wilayah tersebut. Sebagai contohnya adalah metode inspeksi milik County of San Bernardino Environmental Health Service dan Departemen Pertanian Negara Bagian Tennessee.

1. County of San Bernardino Environmental Health Service

San Bernardino merupakan salah satu kota di negara bagian California, Amerika Serikat yang telah menjalankan kegiatan inspeksi bagi industri ritel. Program inspeksi dilaksanakan oleh dinas kesehatan masyarakat setempat dalam upaya penjaminan keamanan produk pangan eceran. Dinas kesehatan masyarakat bekerjasama dengan industri makanan dalam rangka menciptakan mutu hidup yang baik, meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, serta mencegah bahaya lingkungan. Kerjasama yang terjalin diwujudkan melalui tindakan inovasi, pendidikan, pengawasan, penegakan hukum, dan pelayanan masyarakat, dimana tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh County of San Bernardino Environmental Health Service. Metode inspeksi GRP yang dikembangkan oleh County of San Bernardino Environmental Health Service 2010 dikenal dengan nama ABC Retail Food Inspection Guide. Penilaian hasil inspeksi berupa skor yang menunjukkan status pelaksanaan GRP pada suatu industri ritel berdasarkan sistem pengkelasan tertentu. Secara rinci akan dijelaskan pada Bab III Metodologi.

2. Departemen Pertanian Negara Bagian Tennessee

Tennessee adalah salah satu negara bagian Amerika Serikat yang telah menjalankan program inspeksi bagi hampir 8000 industri ritel. Pelaksanaan inspeksi dilakukan minimal enam bulan sekali di bawah tanggung jawab Departemen Pertanian Negara Bagian Tennessee. Penilaian dalam metode inspeksi tidak dirancang untuk menunjukkan pengkelasan atau status kondisi tertentu suatu industri ritel. Hasil inspeksi hanya mengindikasikan besarnya kepatuhan industri ritel terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di negara bagian Tennessee. Menurut Jhonson 2008, terdapat sepuluh aspek yang mempengaruhi penilaian terkait penyimpanan makanan, sanitasi, dan kondisi fasilitas, yaitu: 1. Perlindungan pangan dan suhu; 2. Kesehatan dan kebersihan diri karyawan; 3. Air dan pengelolaan limbah; 4. Toilet dan fasilitas cuci tangan; 5. Pembuangan limbah; 6. Pengendalian hama; 7. Pembersihan dan sanitasi peralatan maupun perlengkapan yang kontak dengan makanan; 8. Pemeliharaan lantai, dinding, dan langit-langit; 9. Kecukupan pencahayaan dan ventilasi; dan 10. Penyimpanan dan peletakan bahan beracun yang tepat. 20

III. METODOLOGI

A. MEMPELAJARI KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi ini menggunakan metode studi deskriptif. Observasi dilaksanakan di gerai Hero Supermarket Gatot Subroto Hero Gatsu, Tebet, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 21 Februari 2011 sampai 21 Juni 2011. Observasi dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh kegiatan operasional yang berlangsung di lapangan, kondisi karyawan, kondisi umum bangunan, dan kondisi lingkungan sekitar Hero Gatsu. Identifikasi ini penting untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang terjadi di dalam gerai. Hasil observasi disusun berdasarkan obyek yang sedang diamati. Khusus kegiatan operasional, hasil observasi disusun mengikuti alur proses yang berlangsung dari mulai penerimaan sampai aktivitas penjualan produk. Melalui cara tersebut, proses verifikasi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga kesalahan dalam proses evaluasi dapat ditekan seminimal mungkin.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi kepada sumber data melalui dialog tanya jawab. Sumber data meliputi pihak manajemen perusahaan, supervisor, manajer, pembimbing lapang, dan karyawan. Hasil wawancara dapat bersifat subyektif maupun obyektif tergantung dari pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman yang diterima sumber selama berada di tempat kerja.

3. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh manajemen Hero Supermarket dan Hero Gatsu. Dokumen resmi dapat menjelaskan profil perusahaan secara umum, tata tertib, dan prosedur operasi yang berlaku di perusahaan. Selain itu, sumber lain seperti artikel majalah, internet, jurnal, dan buku-buku dapat menjadi sumber referensi yang akurat dalam mempelajari dan menganalisis keadaan umum perusahaan.

B. PRAKTIK KERJA LANGSUNG

1. Pekerjaan Pekerjaan yang dijalani sebagai karyawan Hero Gatsu terdiri dari dua jenis, yaitu pekerjaan staf Divisi Produce dan pekerjaan lainnya di luar staf Divisi Produce. Penempatan kerja telah dikoordinasikan sebelumnya oleh para manajer yang disesuaikan dengan keahlian karyawan. Selama bekerja langsung, perlu diperhatikan pengarahan dan bimbingan dari para manajer dan supervisor sebelum memulai pekerjaan. Arahan mencakup prosedur pekerjaan yang akan dijalani dan penggunaan atribut karyawan, seperti seragam dan tanda pengenal. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, mempermudah melaksanakan pekerjaan yang belum dikuasai sebelumnya, dan mengurangi risiko terjadinya penyalahgunaan SOP yang berlaku di Hero Gatsu.