17 dengan banyaknya kegiatan yang melibatkan proses penanganan produk. Ventilasi yang tersedia
harus cukup menjamin sirkulasi udara dengan baik sehingga dapat menghilangkan uap, gas, asap, dan panas yang dapat merugikan kesehatan. Pada lokasi tertentu, penggunaan ekshauster dan alat
pengatur suhu ruangan dapat digunakan sebagai pengganti fungsi utama ventilasi. Untuk mengendalikan suhu produk selama proses operasi dan pengangkutan, fasilitas pendingin atau
pemanas harus dilengkapi dengan alat pengukur suhu atau termometer yang akurat dan mudah terbaca.
Peralatan, perlengkapan, dan kain harus disimpan secara benar di tempat yang bersih dan terlindung dari kontaminasi. Kain yang digunakan untuk menyeka permukaan peralatan perlu
diperhatikan kebersihannya sebelum digunakan bekerja. Apabila kain terlihat kotor, lengket, basah, dan terkena material produk atau kotoran, kain harus segera dicuci untuk menghindari
kontaminasi silang ke dalam produk pangan.
18. Fasilitas Fisik Bangunan
Lokasi bangunan menentukan seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko kontaminasi pada produk pangan. Syarat penting lokasi bangunan adalah harus bebas atau jauh dari
pencemaran polusi. Pencemaran yang dimaksud dapat bersumber dari daerah pembuangan kotoran atau sampah, rawa, perusahaan lain yang menghasilkan limbah berbahaya, rumah atau
tempat tinggal padat penduduk, saluran pembuangan air yang tidak baik, dan lain-lain. Seluruh
fasilitas fisik bangunan juga harus bersih, terpelihara, dan tidak mudah diakses oleh hama.
Beberapa contoh fasilitas fisik yang berpotensi mengganggu keamanan pangan, yaitu pipa penyaluran air dan limbah, tempat sampah, dan toilet. Pipa penyalur air bersih dan limbah
harus memiliki ukuran atau diameter yang sesuai dengan kebutuhan serta dipasang dan dipelihara dengan benar. Konstruksi dan desain pipa dirancang sedemikian rupa agar pipa penyalur air
bersih dan pembuangan limbah terpisah satu sama lain. Pasokan air bersih tidak boleh terkontaminasi oleh sumber air lain yang tidak jelas asalnya, limbah, dan bahan-bahan berbahaya
lainnya. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan, seluruh bagian saluran pembuangan limbah
cair harus dipastikan berfungsi dengan baik dan terbebas dari sampah. Pengelolaan sampah atau limbah padat dialokasikan di tempat terpisah dari area
penanganan bahan baku dan produk. Selain itu, lokasi pengelolaan sampah dirancang agar tidak mudah diakses oleh hama. Wadah penampung limbah padat atau sampah harus yang bersifat
tahan lama, mudah dibersihkan, tahan hama, tidak bocor, dan tidak menyerap cairan. Wadah juga harus tertutup rapat untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap dan infestasi hama.
Penggunaan tas plastik dapat dikombinasikan di dalam wadah penampung sampah. Pembuangan sampah harus dilakukan secara rutin sehingga akumulasi sampah yang berlebihan tidak terjadi di
dalam wadah penampung. Toilet merupakan salah satu fasilitas vital yang harus disediakan oleh gerai dalam jumlah
yang memadai. Fasilitas toilet harus menunjang kebutuhan karyawan, mudah diakses, dan mudah dibersihkan. Ruang toilet sebaiknya dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan selalu dalam
keadaan tertutup. Pembersihan fasilitas toilet perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap.
19. Fasilitas Makanan Permanen
Fasilitas makanan permanen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene, yaitu sesuai dengan jenis makanan yang diproduksi, mudah
dibersihkan, mudah dilaksanakan tindakan sanitasi, dan mudah dipelihara. Desain dan tata letak
18 diatur sesuai dengan urutan proses produksi agar lalu lintas kerja tidak simpang siur dan
memudahkan proses pengecekan selama kegiatan operasional berlangsung. Dinding, langit-langit, dan lantai merupakan faktor penting yang mempengaruhi
kebersihan ruangan dan keamanan pekerja. Menurut BPOM RI 1996, konstruksi dinding harus memenuhi syarat sebagai berikut: permukaan halus, rata, berwarna terang, tahan lama, dan mudah
dibersihkan. Pertemuan antara dinding dengan dinding dan antara dinding dengan lantai tidak boleh membentuk sudut mati, harus melengkung, dan kedap air. Persyaratan untuk langit-langit
antara lain tinggi langit-langit dari lantai minimal 3 meter, permukaan halus dan rata, berwarna terang, dan tidak mudah mengelupas. Lantai dipilih yang tahan terhadap air, garam, basa, asam,
atau bahan kimia lainnya, permukaannya halus, tidak licin, dan mudah dibersihkan. Secara umum, pemilihan desain dan materi didasarkan pada kemudahan dalam
pembersihan dan tindakan sanitasi, serta upaya pemeliharaan. Tindakan pembersihan dan sanitasi secara rutin merupakan suatu upaya pemeliharaan yang bertujuan untuk menghindari akumulasi
kotoran, debu, dan infestasi hama.
20. Syarat Tanda Signs Requirements
Syarat tanda yang termasuk penerapan GRP adalah tanda pengenal yang dikenakan karyawan selama bekerja dan hasil laporan inspeksi sebelumnya. Tanda pengenal ID Card
diberikan kepada karyawan yang telah menjalani masa pelatihan atau training selama waktu tertentu.
21. Pemenuhan dan Pelaksanaan Compliance and Enforcement
Kegiatan ini mencakup beberapa hal antara lain penyediaan surat izin bagi pendirian bangunan gerai dan prosedur tata cara penggunaan gerai misal: penutupan seluruh fasilitas gerai
saat tidak beroperasi; penyediaan toilet bagi gerai yang dilengkapi area sejenis kantin atau restoran; peninjauan rencana perbaikan atau pengadaan fasilitas gerai yang baru; prosedur
pemusnahan produk pangan yang disalahgunakan atau cacat; penyitaan produk, peralatan, atau perlengkapan yang diduga sebagai penyebab kontaminasi, tidak dipelihara, tidak tersanitasi, atau
mengeluarkan residu berbahaya; dan pencabutan izin dengan sistem pengskorsan bagi ritel yang berkategori “closure”
E. PEDOMAN INSPEKSI GRP