adalah  11,5  kilogram  per  hari.  Harga  untuk  ampas  tahu  juga  bervariasi,  yaitu dengan kisaran harga Rp. 300 hingga Rp.500 per kilogram.
Kendala  yang  dihadapi  oleh  para  peternak  selain  terbatasnya  pakan hijauan yaitu harga pakan konsentrat yang mahal. Hal ini dirasa sangat merugikan
bagi  para  peternak  karena  harga  pakan  ternak  per  kilogram  bisa  melebihi  harga penjualan susu. Selain  harga pakan  yang tinggi, masalah  lain  yang dihadapi para
peternak  adalah  harga  jual  susu  yang  rendah.  Dalam  penelitian  ini,  dengan  total responden sebanyak 30 peternak harga jual susu rata-rata yang diterima oleh para
peternak yaitu Rp. 2.987,43 per liter susu.
4.3.6. Tenaga Kerja
Tenaga  kerja  yang  digunakan  dalam  pengembangan  usaha  peternakan adalah  untuk  pemerahan,  pencarian  pakan,  pemberian  pakan,  pembersihan
kandang, dan mengantar susu ke KPS. Dalam penelitian ini tenaga kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar keluarga.
Berdasarkan  hasil  penelitian,  penggunaan  tenaga  kerja  adalah  tenaga  kerja  luar keluarga  dimana  pemberian  upah  untuk  tenaga  kerja  dilakukan  perbulan  dengan
pemberian upah rata-rata Rp. 728.906 per bulan.
4.3.7. Produksi dan Penjualan Hasil Ternak
Susu  segar  merupakan  hasil  produksi  utama  yang  dihasilkan  oleh  para peternak.  Produktivitas  susu  yang  dihasilkan  oleh  para  peternak  adalah  sebesar
9,73  liter  per  hari.  Dalam  sehari  KPS  dapat  menerima  setoran  susu  dari  para peternak hingga 9.500 liter per hari.  Harga beli susu rata-rata yang diterima oleh
para peternak adalah Rp. 2.987,93 per liter. Pembayaran dari hasil produksi susu segar yang disetorkan oleh para peternak ke KPS dilakukan setiap sebulan sekali.
Pembelian  pakan  konsentrat,  biaya  air,  pembelian  biosid,  mineral,  vasselin,  dan biaya-biaya lain dipotong dari pembayaran uang susu.
Selain  menghasilkan  susu  segar,  sekitar  sepuluh  persen  peternak menghasilkan susu olahan seperti youghurt untuk dijual secara eceran langsung ke
masyarakat  di  sekitar  KUNAK.  Untuk  susu  segar,  para  peternak  langsung menjualnya ke KPS. Fungsi pemasaran susu dilakukan oleh KPS. KPS melakukan
pengumpulan susu dari berbagai peternak, kemudian menyimpan susu tersebut di sebuah  chilling  unit  agar  kualitas  susu  tetap  terjaga  yang  kemudian  akan
disalurkan  ke  Industri  Pengolahan  Susu  IPS  yaitu  PT.  Indomilk  dengan  harga jual susu ke PT. Indomilk mencapai Rp. 3.600 per liter.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah
Efisiensi  dan  daya  saing  komoditi  susu  sapi  perah  yang  dihasilkan  oleh para  peternak  di  KUNAK  dianalisis  melalui  keuntungan  finansial,  keuntungan
ekonomi,  analisis  keunggulan  kompetitif  dan  komparatif  dengan  menggunakan Matriks  Analisis  Kebijakan  Policy  Analysis  Matrix.  Matriks  PAM  disusun
berdasarkan data penerimaan dan biaya produksi yang terbagi dalam dua bagian, yaitu  harga  finansial  privat  dan  harga  ekonomi  sosial.  Masing-masing  biaya
peroduksi  pada  harga  privat  dan  ekonomi  dibagi  menjadi  input  asing  tradable, domestik  non-tradable,  dan  pajak.  Dari  hasil  analisis  matriks  PAM  dapet
diperoleh  informasi  mengenai  efisiensi  dan  daya  saing  usahaternak  sapi  perah dalam  menghasilkan susu  segar dan dapat melihat dampak kebijakan pemerintah
terhadap  pengembangan  usahaternak  sapi  perah  tersebut.  Hasil  analisis  matriks PAM  pengusahaan  susu  sapi  perah  di  Kawasan  Usaha  Peternakan  KUNAK
dengan  skala  usaha  kecil,  skala  usaha  menengah,  dan  skala  usaha  besar  dapat dilihat pada Tabel 5.1.