Menentukan Input dan Output Alokasi Komponen Biaya Domestik dan Asing Alokasi Biaya Produksi

karateristik dan keragaman struktur biaya usahaternak sapi perah anggota KPS Bogor KUNAK.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk menginterpretasi data yang diperoleh, sedagkan analisis kuantitatif dilakukan dengan cara pengumpulan data, lalu dilakuakan pengolahan data sehingga dapat diperoleh suatu data yang valid yang disederhanakan dalam bentuk tabulasi. Analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuatitatif dengan menggunakan metode Policy Analysis Matrix PAM. Dalam pengolahan data, data diolah menggunakan program Microsoft Excel dan Tabel Input Output Indonesia tahun 2000 untuk mengalokasikan biaya dan komponen tradable dan non-tradable. Pengolahan data dengan menggunakan metode PAM harus malalui beberapa tahapan, yaitu 1 dalam membangun model PAM harus dilakukan penentuan input usaha peternakan sapi perah, 2 pengalokasian input kedalam komponen tradable dan non tradable, 3 penentuan harga bayangan input dan output produksi.

3.4.1. Menentukan Input dan Output

Dalam penelitian ini, input yang diperhitungkan adalah semua komponen input yang digunakan dalam proses produksi. Komponen input tersebut antara lain: pakan ternak, obat-obatan, tenaga kerja, peralatan, lahan, pajak, biaya air, biaya listrik dan biaya tataniaga. Output yang dihasilkan berupa susu segar yang siap dijual.

3.4.2. Alokasi Komponen Biaya Domestik dan Asing

Komponen biaya yang dikeluarkan selama proses produksi terdiri dari komponen biaya domestik dan biaya asing. Pengalokasikan biaya menjadi komponen domestik dan asing dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu Pendekatan Langsung Direct Approach dan Pendekatan Total Total Approach Monke dan Pearson, 1989. Pada penelitian ini digunakan pendekatan total untuk mengalokasikan biaya komponen domestik nontradable dan asing tradable. Pendekatan total mengasumsikan setiap biaya input tradable dibagi ke dalam komponen biaya domestik dan asing serta dipergunakan apabila produsen lokal dilindungi. Dalam penelitian ini input yang digunakan termasuk kedalam komponen tradable adalah pakan konsentrat, obat-obatan serta biaya tataniaga, sedangkan untuk komponen input non-tradable yaitu pakan hijauan, ampas tahu, tenaga kerja, sewa lahan, biaya air dan listrik, peralatan dan input lainnya sesuai dengan pengunaan tabel Input Output 2000.

3.4.3. Alokasi Biaya Produksi

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu komoditi atau produk baik secara tunai maupun diperhitungkan. Pengalokasian biaya produksi ke dalam komponen asing tradable atau komponen domestik nontradable ditentukan berdasarkan jenis input, penilaian biaya input tradable dan nontradable dalam biaya total input Pearson et al., 2005. Input-input tradable seperti pakan konsentrat, obat-obatan, dan biaya tata niaga digolongkan ke dalam komponen biaya asing. Input-input nontradable seperti pakan hijauan, ampas tahu, tenaga kerja, peralatan, dan biaya lainnya digolongkan ke dalam komponen biaya domestik. Tenaga kerja pertanian dianggap homogen, karena semua dianggap sebagai tenaga kerja tidak terampil, dan tidak ada perbedaan upah antara tenaga kerja pria dan wanita. Tenaga kerja dibedakan antara tenaga kerja keluarga dan non-keluarga yang berpengaruh terhadap perbedaan tingkat upah. Biaya tenaga kerja dihitung per Hari Orang Kerja HOK dengan satu HOK adalah delapan jam kerja dan memiliki upah yang berbeda-beda. Upah yang dibeikan kepada tenaga kerja adalah berupa upah bulanan.

3.4.4. Alokasi Biaya Tataniaga