Harga Bayangan Nilai Tukar Harga Bayangan Output

Alasan dari penggunaan harga bayangan, diantaranya : a. Harga bayangan tidak mencerminkan korbanan yang dikeluarkan jika sumber daya tersebut dipakai untuk kegiatan lainnya, b. Harga yang berlaku dipasar tidak menunjukkan apa yang sebenarnya diperoleh masyarakat melalui suatu produksi dari aktivitas tersebut.

3.4.5.1 Harga Bayangan Nilai Tukar

Harga bayangan nilai tukar dihitung berdasarkan metode Square dan Van der Task. Penetapan nilai tukar rupiah didasarkan pada perkembangan nilai tukar dollar. Metode tersebut dirumuskan sebagai berikut : Dimana : SER = Nilai Tukar Bayangan RpUS OER = Nilai Tukar Resmi RpUS SCFt = Faktor Konversi Standar Nilai faktor konversi standar yang merupakan rasio dari nilai impor dan ekspor ditambah pajaknya dapat ditentukan sebagai berikut : – Dimana : SCF t = Faktor Konversi Standar untuk tahun ke-t M t = Nilai Impor Indonesia untuk tahun ke-t Rp X t = Nilai Ekspor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Tm t = Penerimaan Pemerintah dari Pajak Impor untuk tahun ke-t Rp Tx t = Penerimaan Pemerintah dari Pajak Ekspor untuk tahun ke-t Rp Dengan menggunakan rataan kurs rupiah terhadap dollar AS OER selama tahun 2010 senilai Rp. 9.034 US pada tahun 2010 nilai SER adalah sebesar Rp 9.073,71 dan nilai SCF adalah sebesar 99,56 persen.

3.4.5.2 Harga Bayangan Output

Haraga perbatasan border price adalah harga yang digunakan sebagai harga bayangan output. Komoditi susu sapi yang dihasilkan peternak di lokasi penelitian merupakan subtitusi impor. Penghitungan mengenai harga bayangan output pada penelitian ini adalah harga c.i.f cost insurance freight atau harga bayangan untuk produk yang di impor. Harga c.i.f yang digunakan adalah harga c.i.f di pelabuhan impor pelabuhan Tanung Priok karena posisi Indonesia sebagai negara pengimpor untuk produk susu. Harga bayangan dengan menggunakan harga c.i.f cost insurance freight dikonversi terlebih dahulu menggunakan harga bayangan nilai tukar rupiah SER Shadow Exchange Rate yang berlaku pada saat ini dengan biaya tata niaga untuk produk yang diimpor tersebut. Rumus perhitungannya dapat ditulis sebagai berikut [c.i.f x SER + biaya tata niaga]. Untuk menghitung harga susu dunia setara dengan harga susu segar dalam negeri peneliti menggunakan formulasi yang mengacu kepada Erwidodo dan Sayaka dalam Atien et al 2009. Formulasi tersebut menggunakan pendekatan dimana harga susu dunia dihitung atas dasar harga satu kilogram Full Cream Milk Powder FCMP setara dengan delapan kilogram susu segar. Sekitar 80 persen biaya satu kilogram FCMP merupakan biaya susu segar ditambah biaya tata niaga biaya transportasi dan handling bongkar muat dari pelabuhan sampai ke peternak yaitu sebesar 2,5 persen. Perhitungan harga susu FCMP didasarkan pada data rata-rata harga susu pada bulan Januari hingga Maret 2010 International Dairy Product Prices, 2010 . Harga rata-rata susu FCMP per liter setelah dikonversi adalah sebesar Rp. 3.850,70, dimana harga tersebut sudah termasuk biaya pengapalan dan administrasi. Harga bayangan susu yang digunakan adalah Rp. 3.946,97 per liter susu, nilai tersebut diperoleh dari harga susu impor dikalikan dengan SER dan ditambah 2.5 persen biaya tataniaga.

3.4.5.3 Harga Bayangan Input 1. Harga Bayangan Pakan Ternak