Analisis Respon Organoleptik Bau

56 rendah sedangkan area yang tinggi menunjukkan nilai respon organoleptik warna yang tinggi. Gambar 33. Grafik tiga dimensi hasil uji respon organoleptik warna

b. Analisis Respon Organoleptik Bau

Bau dari adalah salah satu parameter yang ikut menentukan kelezatan dari suatu bahan pangan. Bau dapat dikaitkan dengan keberadaan senyawa yang dapat menimbulkan kesan makanan tertentu dengan hanya dicium saja. Senyawa tersebut disebut sebagai senyawa penyumbang bau-rasa Mann 1997. Hasil uji respon organoleptik bau berkisar antara 3.29 hingga 4.73. Nilai uji organoleptik bau terendah yaitu 3.29 berasal dari formula 9 yang hanya mengandung ekstrak kunyit, sedangkan nilai uji organoleptik bau tertinggi sebesar 4.73 berasal dari formula 6 yang hanya mengandung campuran dari ekstrak asam jawa dan ekstrak jahe secara seimbang. Nilai rata-rata mean dari respon organoleptik bau adalah 4.06 dengan standar deviasi sebesar 0.45. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh program Design Expert 7.0 ® , model polinomial dari respon organoleptik bau adalah mean. Hasil analisis ragam ANOVA pada taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa lack of fit dari model yang dihasilkan mean tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai lack of fit lebih besar dari 0.05 0.1621 dan F-value sebesar 2.28. Lack of fit dari respon organoleptik bau tidak signifikan relatif terhadap pure error. Nilai lack of fit yang tidak signifikan adalah syarat untuk model yang baik. Nilai lack of fit yang tidak signifikan ini menunjukkan adanya kesesuaian data respon organoleptik bau dengan model. Nilai predicted R-squared yang dihasilkan bernilai negatif, yaitu -0.1211. Nilai predicted R-squared yang negatif menunjukkan bahwa overall mean memberikan prediksi Design-Expert® Software Organoleptik Warna 5.3 3.13 X1 = A: Kunyit X2 = B: Asam X3 = C: Jahe A 30 B 0 C 30 C 0 3.10 3.68 4.25 4.83 5.40 O rg a n o le p ti k W a rn a A 0 B 30 57 lebih baik bagi respon organoleptik bau. Model yang dihasilkan untuk respon organoleptik bau hanya dibuat berdasarkan nilai mean sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut: Organoleptik Bau = 4.0561 Grafik kenormalan internally studentized residual untuk respon organoleptik bau dapat dilihat pada Gambar 34. Grafik contour plot untuk respon organoleptik bau dapat dilihat pada Gambar 35, sedangkan grafik tiga dimensinya dapat dilihat pada Gambar 36. Gambar 34. Grafik kenormalan internally studentized residuals respon organoleptik bau Berdasarkan Gambar 34 terlihat bahwa titik-titik berada dekat di sepanjang garis normal, sehingga dapat dikatakan bahwa data-data untuk respon organoleptik bau menyebar normal. Data-data respon organoleptik bau yang menyebar normal menunjukkan adanya pemenuhan model terhadap asumsi dari ANOVA pada respon organoleptik bau. Grafik countour plot pada Gambar 35 menggambarkan bagaimana kombinasi antar komponen tidak saling mempengaruhi dengan nilai respon organoleptik bau. Warna yang terlihat sama pada seluruh area grafik countour plot yang menunjukkan bahwa nilai respon yang terukur sama tingginya pada semua kombinasi antar komponen yang diukur. Hal ini disebabkan karena model polinomial yang terpilih adalah mean sehingga nilai respon organoleptik bau dianggap sama pada setiap kombinasi. Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditunjukkan pada Gambar 36. Pada bentuk grafik tiga dimensi untuk respon organoleptik bau juga terlihat nilai respon yang datar pada setiap kombinasi antar komponen yang diukur. Hal ini juga disebabkan model polinomial yang dihasilkan mean yang menyebabkan nilai respon organoleptik bau dianggap tidak berbeda nyata pada setiap kombinasi antar komponen. Design-Expert® Software Organoleptik Bau Color points by value of Organoleptik Bau: 4.73 3.29 N o rm a l P ro b a b ili ty Normal Plot of Residuals -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 1 5 10 20 30 50 70 80 90 95 99 58 Gambar 35. Grafik countour plot hasil uji respon organoleptik bau Gambar 36. Grafik tiga dimensi hasil uji respon organoleptik bau

c. Analisis Respon Organoleptik Rasa