MINUMAN FUNGSIONAL TRADISIONAL TINJAUAN PUSTAKA

14 Komponen yang terkandung dalam rimpang jahe sangat banyak kegunaannya, terutama sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan dan minuman, serta digunakan dalam industri farmasi, parfum, kosmetika, dan sebagainya Paimin, Murhananto 1991. Enzim protease pada rimpang jahe menyebabkan jahe ini dapat dimanfaatkan untuk melunakkan daging sebelum dimasak Muchtadi, Sugiyono 1992. Di Indonesia, jahe banyak digunakan sebagai bahan pembuat jamu. Jahe muda dimakan sebagai lalap, acar, dan manisan basah dan kering. Dalam bentuk tepung dan oleoresinnya, jahe digunakan untuk memberikan aroma flavoring agent dalam industri makanan seperti dalam pembuatan permen, biskuit, kue, dan lain-lain Koswara 1995. Manfaat jahe dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai penguat lambung, penghangat badan, serta obat pencahar laxative, masuk angin, batuk, bronchitis, asma, dan penyakit jantung Darwis et al. 1991. Selain itu, jahe juga dipercaya dapat menambah nafsu makan, memperbaiki pencernaan, mengobati luka, serta mengatasi influenza, diare, rheumatik, kembung, dan cacingan Paimin, Murhananto 1991.

G. MINUMAN FUNGSIONAL TRADISIONAL

Menurut Winarno 1997, makanan atau minuman yang pekat dengan tradisi setempat di mana kita dilahirkan dan dibesarkan disebut makanan atau minuman tradisional. Konsep mengenai makanan atau minuman yang berhubungan dengan kesehatan dan pencegahan penyakit bukan merupakan hal yang baru. Konsep pangan fungsional menurut Goldberg 1994 adalah : a. Merupakan pangan bukan kapsul, tablet, ataupun serbuk b. Dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari c. Mempunyai fungsi tertentu ketika dikonsumsi, memperlancar dan membantu metabolism tubuh seperti meningkatkan imunitas, kesegaran tubuh, dan lain-lain. Makanan fungsional atau food for specified health use menurut Broek 1993 adalah makanan atau minuman yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan dan minuman atau komponen makanan dan minuman dengan kesehatan diharapkan mempunyai khasiat tertentu. Karena dalam bentuk minuman, minuman fungsional harus mempunyai karakteristik sebagai minuman yang memberikan kekhasan sensori, baik dari segi warna dan cita rasa, mengandung gizi, dan mempunyai fungsi fisiologis tertentu dalam tubuh. Fungsi-fungsi fisiologis yang dimiliki oleh minuman fungsional antara lain adalah menjaga daya tahan tubuh, mempertahankan kondisi fisik, mencegah proses penuaan, dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan pengaruh minuman. Hal ini berimplikasi pada bentuk minuman fungsional tersebut. Walaupun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, minuman fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami, tetapi berbentuk cairanminuman sehingga bisa dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari. Di Indonesia, salah satu minuman fungsional yang terdapat di Indonesia adalah dalam bentuk minuman tradisional jamu. Menurut SNI 1996, minuman tradisional merupakan minuman ringan yang terbuat dari bahan dasar tradisional seperti rempah-rempah. Beberapa minuman tradisional yang dikenal di Indonesia adalah minuman beras kencur, minuman temulawak, minuman kunyit, minuman asam jawa, dan minuman jahe Fardiaz 1997. 15

H. MIXTURE EXPERIMENT