Data Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas eksperimen yang mempunyai skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman terbanyak berada pada taraf interval 8,1 - 9,1 dengan frekuensi 12 peserta didik atau sebanyak 38,7, sedangkan yang mempunyai skor keterampilan berbicara bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 10.3 – 11,3 dengan frekuensi 4 peserta didik atau sebanyak 12,9. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan Standar Deviasi Saifudin, 2012: 149 menggunakan rumus sebagai berikut. Tinggi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X M + SD Rendah : X M – SD Keterangan : M : Mean SD : Standar Deviasi Berdasarkan hasil perhitungan, mean M sebesar 6.98 dan Standar Deviasi SD sebesar 7,8. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut. Tabel 10: Kategori Skor Pre-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 10,33 4 12,9 Tinggi 2 8,92 - 10,33 21 67,7 Sedang 3 8,92 6 19,4 Rendah Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori tinggi sebanyak 12,9, kategori sedang sebanyak 67,7, kategori rendah sebanyak 19,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dikategorikan dalam kategori sedang.

b. Data

Pre-test Kelas Kontrol Kelas kontrol merupakan kelas yang diajar dengan menggunakan media konvensional. Berdasarkan hasil analisis dengan subjek 32 peserta didik diperoleh skor terendah sebesar 7,00 skor tertinggi sebesar 11,00 rerata mean sebesar 9,34, median 9,34, modus 9,50 dan Standar Deviasi 1,15. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 sebagai berikut. Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n Panjang kelas = Range Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Rentang data range = Xmax – Xmin Adapun distribusi frekuensi awal keterampilan berbicara bahasa Jerman pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Komulatif Frekuensi Relatif 1 7,0 – 8,0 8 8 25 2 8,1 - 9,1 8 16 25 3 9,2 – 10,2 11 27 34,4 4 10,3 - 11,3 5 32 15,6 Jumlah 32 83 100 Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Sturges menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 4 dengan panjang kelas 4. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan berbicara bahasa Jerman kelas kontrol pada saat pre-test. Gambar 3: Histogram Distribusi Pre-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Kontrol Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas kontrol yang mempunyai skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman terbanyak berada pada taraf interval 9,2 – 10,2 dengan frekuensi 11 peserta didik atau sebanyak 34,4, sedangkan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan berbicara bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 10,3 – 11,3 dengan frekuensi 5 peserta didik atau sebanyak 15,6. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan Standar Deviasi Saifudin, 2012: 149 menggunakan rumus sebagai berikut. Tinggi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X M + SD Rendah : X M – SD Keterangan: M : Mean SD : Standar Deviasi Berdasarkan hasil perhitungan, mean M sebesar 9,34 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,15. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut. Tabel 12: Kategori Skor Pre-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 10,33 5 15,6 Tinggi 2 8,92 - 10,33 19 59,4 Sedang 3 8,92 8 25 Rendah Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak peserta didik 15,6, kategori sedang sebanyak peserta didik 59,4, kategori rendah sebanyak peserta didik 25. Dengan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 243

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 5 252

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194