Tabel 7: Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas X
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator Keberhasilan
Mengungkapkan informasi
secara lisan dalam bentuk
paparan atau
dialog sederhana
tentang kehidupan sekolah.
1. Menyampaikan
informasi secara
lisan dengan lafal yang tepat dalam
kalimat sederhana sesuai
konteks yang
mencerminkan kecakapan
berbahasa yang
santun dan tepat. 2.
Melakukan dialog sederhana dengan
lancar yang
mencerminkan kecakapan
berkomunikasi dengan santun dan
tepat. Schule:
-Stundenplan -Zeit
und Tage
1.
Melafalkan ungkapan-
ungkapan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2.
Menyebutkan ujaran
katafrasa dengan
intonasi yang tepat.
3.
Menjawab pertanyaan
sesuai dengan konteks.
G. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid dan
shahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006: 168. Instrumen
yang valid berarti juga alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid Sugiyono, 2010: 172. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
a. Validitas Isi
Menurut Arikunto 2002: 67 sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau
isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi disebut juga validitas kurikuler. Untuk instrumen
yang berbentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan
Sugiyono, 2010: 182.
b. Validitas Konstruk
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti
yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur aspek berpikir tersebut sudah sesuai dengan aspek
berpikir yang menjadi Tujuan Instruksional Khusus Arikunto, 2002: 68.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama Arikunto, 2006: 178. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung reliabilitas instrumen yaitu dengan menggunakan rumus KR.20 Kuder Richardson.
Keterangan : r
1
= koefisien instrumen k = jumlah item dalam instrumen
p
i
= proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 q
i
= 1- p
i
s
2 i
= varians total Selanjutnya angka penghitungan dikonsultasikan dengan tabel r pada
taraf signifikansi 5. Apabila koefisian reliabilitas hitung lebih besar daripada
r- tabel, maka soal dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk mengambil data penelitian.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian. Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam penelitian eksperimen ini akan
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Pra Eksperimen
Dalam tahap pra eksperimen ini akan digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam eksperimen. Sebelum eksperimen dilakukan,
terlebih dahulu ditentukan sampel penelitian dari populasi tadi. Kemudian peneliti menyiapkan materi atau bahan pembelajaran. Untuk kelas kontrol dan
eksperimen diambil dari buku
Kontakte Deutsch I.
Sebelum tahap eksperimen, terlebih dahulu dilakukan tes awal atau
pre test. Pre test
diberikan kepada peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum diberi perlakuan. Pada tahap ini kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol
dipilih melalui teknik
simple random sampling
, sebab pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatika strata yang ada
dalam populasi. Pemilihan dilakukan melalui pengundian pada kelas tersebut. Adapun kelas eksperimen dan kelas kontrol harus memiliki kemampuan
berbicara bahasa Jerman yang sama. Jika terjadi perbedaan kemampuan