Perjanjian antara TAC prospektusakhirtobabara060712 part1 1 ilove compressed
145 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Tabel di bawah ini menyajikan keterangan mengenai luas lahan yang disengketakan beserta perkiraan jumlah cadangan dalam lahan yang disengketakan tersebut:
ENTITAS ANAK LUAS HEKTAR
1
LUAS LAHAN SENGKETA
HEKTAR
1
CADANGAN BATUBARA JUTA
TON
2 3
PERKIRAAN CADANGAN DALAM LAHAN SENGKETA
JUTA TON
2 3
ABN 2.990
800 117
-
4
Indomining 683
- 22
- TMU
3.414 2.767
8
5
8
1 Total hektar termasuk sekitar 800 hektar area konsesi ABN dan 2.767 hektar area konsesi TMU yang saat ini sedang terlibat perkara karena
memiliki hak yang bertumpang tindih dengan PKU. Total hektar termasuk tanah dimana ABN, Indomining dan TMU belum memberikan kompensasi kepada pemilik lahan.
2 Dibulatkan 3 Laporan Runge untuk ABN per tanggal 31 Desember 2011, Laporan SMGC untuk Indomining per tanggal 1 Januari 2012, Laporan Marston
untuk TMU per tanggal 30 Oktober 2011. 4 Lahan ABN yang disengketakan merupakan lahan pembuangan, dimana tidak terdapat cadangan Batubara pada lahan tersebut
5 Laporan Marston untuk TMU mencakup sekitar 680 hektar dari 3.414 hektar dalam area konsesi TMU.
Apabila perkara-perkara yang dihadapi tersebut diputus dengan mengalahkan TMU, dimana hal tersebut mengakibatkan hilangnya hak TMU untuk beroperasi pada lahan tersebut serta hilangnya hak Perseroan
untuk mengakses cadangan Batubara dalam lahan tersebut, maka dapat menyebabkan gangguan, hambatan atau bahkan penangguhan tak terbatas terhadap kegiatan pertambangan Perseroan di area
konsesi milik TMU yang terkena imbas, yang pada akhirnya dapat berakibat pada penurunan kinerja operasi dan kerugian finansial.
Meskipun terdapat adanya potensi gangguan dan hambatan tersebut diatas, namun manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa kelangsungan usaha going concern Perseroan secara keseluruhan
tidak akan terganggu dan kegiatan usaha dapat tetap dilaksanakan secara normal dan memadai. Kelangsungan usaha Perseroan tetap dapat berlangsung mengingat saat ini perkiraan cadangan dalam
lahan sengketa yang dihadapi TMU hanya mewakili 5,4 dari total seluruh cadangan yang dimiliki Perseroan saat ini. Dengan jumlah cadangan sebesar 94,6 dari total 147 juta ton Batubara di luar
wilayah tersebut, Perseroan masih dapat melanjutkan kelangsungan usahanya. Perseroan juga berencana untuk melakukan akuisisi dalam rangka meningkatkan produksi Perseroan sebagaimana yang
telah diungkapkan dalam rencana penggunaan dana yang termuat dalam Bab II Prospektus ini. Pendapat Perseroan tersebut diatas telah dianalisa oleh KJPP Jennywati, Kusnanto Rekan
sebagaimana diuraikan dalam laporan KJPP Jennywati, Kusnanto Rekan No. JKLA1206033 pada tanggal 1 Juni 2012 tentang Laporan Analisa Atas Kemampuan Perseroan Mengenai Kelangsungan
Hidup Going Concern. Dalam laporan tersebut disimpulkan bahwa Perseroan tetap dapat melangsungkan kegiatan usaha secara normal dan memadai walaupun TMU tidak dapat
mengoperasikan tambang di area konsesi TMU, sepanjang proyek-proyek yang direncanakan bisa diperoleh dan dilaksanakan serta tidak akan ada perubahan yang material pada struktur dan aktivitas
utama Perseroan atau pada sumber utama penghasilan Perseroan.