Batubara Termal Indonesia Coal Sales and Purchase

201 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk  Kangaroo Resources telah menandatangani sebuah kontrak pertambangan lima tahun dengan PT Putra Perkasa Abadi untuk menambang kokas dari Proyek Mamahak miliknya. Kontrak ini bernilai sekitar US270 juta dan Kangaroo Resources telah memulai kegiatan operasi pada tanggal 1 Januari 2012. Peningkatan koneksi jalan ke fasilitas pemuatan tongkang di Sungai Mahakam juga sedang berjalan.  Proyek Batubara Termal PT Horna Inti Mandiri adalah operasi pertambangan Batubara pertama yang berlokasi di bagian timur Papua Barat. Tambang tersebut dilaporkan mengandung Batubara dengan nilai kalor 7.500kcalkg dengan kandungan abu sekitar 3-4. Diperkirakan bahwa produksi dapat dimulai di tahun 2012 dengan output awal sebesar 1 juta ton per tahun, yang akan meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun di masa mendatang.  Sakari Resources dahulu bernama Straits Asia Resources telah memperoleh izin “pinjam pakai” di area-area konsesi miliknya di Sebuku dari Menteri Kehutanan. Oleh karena itu, Sakari Resources dapat memulai rencana peningkatan produksi bagi kegiatannya di Sebuku sehingga Sakari merencanakan untuk memproduksi sekitar 4,5-5 juta ton per tahun, dari kapasitas di bawah 2 juta ton per tahun di tahun 2011. Sebagian besar ekspor Batubara Termal Indonesia ditujukan untuk permintaan pasar di Asia seperti China, India, Korea Selatan, Jepang, Taiwan dan Malaysia. China dan India merupakan konsumen terbesar Batubara Termal Indonesia, yang diuntungkan oleh lokasi yang berdekatan dan kebersediaan para produsen tenaga untuk menerima Batubara Termal yang memiliki nilai kalor relatif rendah. Di masa mendatang, diperkirakan bahwa negara-negara Asia akan tetap menjadi tujuan ekspor Batubara Termal utama bagi Indonesia, dengan pertumbuhan yang kuat diperkirakan untuk terus terjadi di negara-negara berkembang seperti China dan India. Gambar 5: Estimasi ekspor Batubara Indonesia berdasarkan tujuan Juli 2010- Juni 2011 Cadangan Batubara Indonesia Potensi pertumbuhan jangka panjang dalam persediaan Batubara Indonesia kemungkinan akan dibatasi oleh kurangnya cadangan yang tersedia. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh British Petroleum “BP” pada akhir tahun 2010, Indonesia memiliki sekitar 0,6 dari total cadangan Batubara terbukti dunia. Indonesia dilaporkan memiliki 1,5 miliar ton cadangan Batubara keras dan sekitar 4 miliar ton cadangan Batubara sub-bituminous dan lignite. Dengan cadangan terbukti yang relatif kecil dibandingkan dengan laju produksi, kesinambungan persediaan Batubara Indonesia, dengan laju produksi saat ini, dapat dipertanyakan untuk jangka waktu panjang. Ekspansi tambang-tambang Batubara Indonesia telah didorong oleh ditemukannya cadangan Batubara di daerah Sumatera dan Kalimantan. Sumatera diperkirakan mengandung sekitar dua pertiga dari total cadangan Batubara Indonesia, dengan sisanya sebagian besar terletak di Kalimantan, serta sebagian kecil di Jawa Barat dan Sulawesi. Namun, sebagian besar produksi diperoleh dari Kalimantan Timur. China 25 India 18 S. Korea 12 Japan 12 Taiwan 8 Malaysia 6 Other 19 Source: AME, Statistics Indonesia 202 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk Hambatan lain terhadap arus persediaan baru kemungkinan disebabkan oleh tambang-tambang baru yang dikembangkan di daerah-daerah yang lebih terpencil serta di pegunungan. Hal ini membutuhkan biaya infrastruktur yang lebih tinggi untuk dapat membawa produk ke pasar. Dengan beban pembangunan infrastruktur terletak pada proyek itu sendiri, maka biaya modal untuk proyek-proyek ini juga akan meningkat. Walaupun banyak produsen Batubara di Indonesia dapat mentransportasi Batubara dengan menggunakan tongkang sungai, sehingga menanggulangi keterbatasan jalur kereta yang telah menghalangi para eksportir di negara-negara lain, pengangkutan melalui tongkang dibatasi oleh cuaca dan perubahan-perubahan pada ketinggian air sungai. Penggunaan tongkang melalui sungai bisa dibatasi selama musim kering dari bulan Mei hingga September. Pasar Batubara Sub-Bituminous Meningkatnya penetrasi Batubara sub-bituminous dalam pasar ekspor dapat meningkatkan permintaan Batubara Termal bituminous dengan kualitas ekspor, dimana pembeli membayar premi lebih tinggi untuk Batubara Termal berkualitas lebih tinggi. Menurut IEA, ekspor internasional Batubara cokelat, yang meliputi Batubara sub-bituminous, telah meningkat dari sekitar 25 juta ton di tahun 2000 menjadi lebih dari 90 juta ton di tahun 2010. Indonesia merupakan salah satu penyebab utama dari peningkatan ini, dimana Indonesia berkontribusi atas lebih dari 95 dari ekspor Batubara cokelat di tahun 2010. Beberapa perusahaan penghasil tenaga listrik dapat menggunakan Batubara sub-bituminous di dalam tungku pemanas mereka secara menguntungkan, karena Batubara sub-bituminous dapat lebih menguntungkan dalam memenuhi ketentuan emisi dan membutuhkan biaya yang lebih rendah. Tingkat kandungan sulfur mereka yang lebih rendah dapat bersifat lebih ekonomis untuk pembangkit tenaga listrik, karena scrubbers dan teknologi pengurang SO 2 lainnya mungkin tidak diperlukan. Tingkat kadar nitrogen yang rendah juga membantu perusahaan penghasil tenaga listrik untuk memenuhi standar emisi. Batubara sub-bituminous Indonesia juga menarik dikarenakan kandungan abu yang rendah, yang memungkinkan jenis Batubara tersebut untuk dibakar sendiri di tungku atau digunakan dalam campuran yang lebih ekonomis dengan Batubara bituminous. Mengingat keunggulan dari segi lingkungan hidup dan biaya tersebut, permintaan akan Batubara sub-bituminous dari pembeli Indonesia dan internasional dapat meningkat. Namun, pertumbuhan dapat terhambat seiring dengan berjalannya waktu oleh potensi munculnya persediaan baru Batubara Termal berkualitas lebih tinggi, dari area-area seperti Galilee Basin dan Surat Basin di Queensland, Australia. Walaupun akan ada pencampuran Batubara sub-bituminous dengan Batubara domestik berkadar abu tinggi, AME meyakini bahwa permintaan Batubara Termal bituminous di China dan India akan terus meningkat. Premi untuk harga Batubara Termal bituminous di atas Batubara sub-bituminous Indonesia dipengaruhi oleh biaya pengiriman, faktor-faktor pemasaranpenetapan harga dan kelangkaan. Permasalahan utama dengan mengekspor Batubara berkualitas yang lebih rendah seperti Batubara sub- bituminous adalah bahwa melakukan hal tersebut umumnya tidak terlalu efisien secara biaya dikarenakan biaya pengiriman yang lebih tinggi - sebagai akibat adanya bobot tambahan dari bahan- bahan yang tidak dapat terbakar dan kandungan air - serta nilai kalori yang relatif rendah. Batubara bituminous dengan kualitas yang lebih tinggi umumnya diasosiasikan dengan kandungan air yang lebih rendah, yang memakan biaya lebih kecil untuk diangkut setiap ton-nya, dibandingkan dengan Batubara dengan kandungan air lebih tinggi. Untuk setiap ton Batubara, Batubara Termal bituminous umumnya memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan Batubara sub-bituminous yang memiliki kadar air yang lebih tinggi. Biaya tambahan harus dikeluarkan untuk mengangkut air yang ada, disamping muatan energi yang terkandung di dalam Batubara. AME berkeyakinan bahwa tren diskon antara Batubara sub-bituminous dan bituminous akan lebih melebar di masa mendatang. Cadangan Batubara bituminous pada operasi yang ada saat ini relatif lebih langka, dan kemungkinan akan dihargai lebih tinggi di masa mendatang. AME berkeyakinan bahwa pasar ekspor akan akhirnya beradaptasi dengan semakin langkanya Batubara Termal bituminous. Namun, hal ini dapat menciptakan pasar Batubara Termal ‘dua-tingkat’ di masa depan. Dengan demikian, akan terdiri pasar Batubara Termal bituminous berkualitas lebih tinggi dengan harga yang lebih tinggi dan sebuah pasar sub-bituminous sekunder yang lebih murah, yang terutama dipasok oleh tambang-tambang Indonesia. 203 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk Sebagai akibatnya, AME berkeyakinan bahwa penetrasi Batubara sub-bituminous yang meningkat adalah perkembangan yang positif untuk pertambangan Batubara Termal bituminous.

E. Prakiraan dan Asumsi

Pendapat umum AME mengenai penetapan harga didasarkan pada model ekonomi AME, yang didukung oleh asumsi di bawah ini. Tentunya, asumsi-asumsi ini berkemungkinan untuk tidak mencerminkan peristiwa yang terjadi di masa mendatang. Pandangan mengenai permintaan Batubara Termal Bagan di bawah ini menunjukkan impor Batubara Termal secara historis dan prakiraannya, dibagi berdasarkan negara dan kawasan kunci. Bagan 6: Estimasi impor Batubara Termal berdasarkan kawasan dan negara 2007-2013, Mt AME memperkirakan bahwa permintaan impor Batubara Termal secara global akan tumbuh dengan tingkat kecepatan yang relatif lebih rendah dalam kurun waktu 24 bulan ke depan, dibandingkan dengan 5 CAGR selama 2007 hingga 2010. Permintaan akan Batubara Termal dalam jangka waktu yang pendek diperkirakan akan didorong oleh pertumbuhan industri yang relatif kuat dari negara-negara berkembang seperti China dan India. AME memperkirakan bahwa di tahun 2012, pertumbuhan produksi industri China dan India akan kuat, dengan negara-negara tersebut terus bergerak ke arah industrialisasi. Sebagai perbandingan, permintaan Batubara Termal dari bagian dunia lainnya diperkirakan akan relatif lebih rendah. Meskipun sampai dengan 30 dari pembangkit listrik Jepang berkurang akibat penutupan reaktor nuklir di Jepang, pembankit listrik berbahan bakar Batubara Termal belum dapat mengisi kekurangan tersebut. Alih-alih, Jepang mulai cenderung meningkatkan impor gas alam daripada impor Batubara. Permintaan akan Batubara Termal internasional di Eropa diperkirakan akan tetap lebih rendah setelahnya, dikarenakan pertumbuhan produk domestik bruto “GDP” dan produksi industrial yang lebih lambat di kawasan tersebut yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi regional hingga kondisi pasar keuangan saat ini. Dalam jangka waktu menengah, permintaan global akan Batubara Termal diperkirakan akan tetap kuat dengan didorong oleh permintaan impor dari negara-negara berkembang di Asia. Permintaan akan Batubara Termal internasional di China diperkirakan akan tetap kuat karena pemerintah China, melalui 666 689 703 781 820 842 876 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 2007 2008 2009 2010 2011 2012F 2013F Mt Other Asia Europe China India North America CIS Middle East Africa Central South America Source: AME, IEA 204 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk Rencana Lima Tahun Keduabelas-nya, menargetkan pertumbuhan GDP jangka pendek hingga jangka menengah sekitar 7-8 dan berupaya untuk mempercepat urbanisasi kota-kotanya yang ada di tingkat 2, tingkat 3 dan tingkat 4. Permintaan Batubara Termal untuk India juga diperkirakan akan kuat, didorong oleh rencana pemerintah India untuk membangun sembilan pembangkit tenaga listrik Batubara ultra- mega “PLTBUM” dalam jangka waktu menengah. Untuk negara-negara maju di Asia, pertumbuhan permintaan akan Batubara Termal diperkirakan akan lebih rendah disebabkan oleh kondisi ekonomi yang maju dan lebih besarnya ketergantungan terhadap metode lain untuk menghasilkan tenaga listrik. Batubara diperkirakan akan tetap menjadi bagian integral dari pencampuran Batubara karena Batubara tetap menjadi sumber penghasil listrik yang paling efektif dari segi biaya dan paling handal. Impor Batubara Termal di Eropa diperkirakan akan secara relatif terbatas dalam jangka waktu yang sama dikarenakan penurunan industri Batubara, berlanjutnya penarikan subsidi, serta semakin ketatnya kebijakan mengenai lingkungan hidup. China telah memperluas kapasitas listriknya secara ekstensif antara tahun 2005 dan 2010, menambahkan lebih dari 300GW produksi listrik berbahan bakar Batubara selama periode tersebut. namun, China berencana untuk terus berekspansi dengan menambahkan sekitar 330GW kapasitas produksi berbahan bakar Batubara dalam jangka waktu menengah. Sekitar 90GW saat ini sedang dibangun. Sementara itu, India diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi berbahan Batubara sebesar 250GW dalam jangka waktu menengah. Sekitar 100GW sudah dalam proses konstruksi. Beberapa proyek di India dan China meliputi: Tabel 2: Beberapa proyek pembangkit listrik tenaga Batubara India Tabel 3: Beberapa proyek pembangkit listrik tenaga Batubara China Dalam jangka panjang, Batubara dilihat akan tetap menjadi bahan bakar utama dalam penghasilan tenaga listrik. AME berkeyakinan bahwa konsumsi tenaga listrik jangka panjang dapat secara umum mengikuti pertumbuhan produksi industrial, walau dengan tingkat yang lebih rendah mengingat berkembangnya sumber alternatif dalam produksi tenaga listrik. China dan India dapat terus mendorong pertumbuhan permintaan Batubara Termal global di jangka yang panjang. Di China, pertumbuhan kemungkinan akan lebih lambat dibanding dengan pertumbuhan yang diperkirakan di jangka pendek dan menengah dikarenakan semakin besar kapasitas pembangkitan tenaga listrik yang diambil alih oleh energi nuklir atau energi yang terbarukan renewable. Di India, pertumbuhan impor Batubara dapat tetap kuat karena Batubara cenderung secara relatif lebih handal dan murah untuk produksi tenaga listrik. Tabel berikut ini menyajikan rencana pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar Batubara untuk China dan India. Di kawasan lainnya, konsumsi Batubara diperkirakan akan bersifat moderat dikarenakan permasalahan lingkungan hidup dan pengurangan investasi pada fasilitas pembangkit tenaga listrik dikarenakan meningginya biaya modal untuk teknologi yang bersifat greenhouse-gas-intensive. Assets Under Construction Operator Capacity GW Estimated Date of Completion Mundra Thermal Power Station Adani Power Ltd 4.6 2012 Sasan Reliance Power Ltd 4.0 2013 Krishnapatnam Ultra Mega Power Project Reliance Power Ltd 4.0 2013 Chitrangi Power Project Reliance Power Ltd 4.0 2013 Source: Company reports, AME Assets Under Construction Operator Capacity GW Expected Date of Completion Shenhua Shendong Xinjiang Huaidong Coal-Fired Based Power Project Phase I-III Shenhua Shendong Power Company 9.3 2013 for Phase I Guangxi China Resource Power 2.0 - Hubei China Resource Power 2.0 - Laiwu Power Plant Expansion Project China Huanneng Group 1 2012 Source: Company reports, AME 205 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk Pandangan mengenai persediaan Batubara Bagan 7: Estimasi ekspor Batubara Termal berdasarkan kawasan dan negara kunci 2007-2013, Mt Antara tahun 2007 dan 2010, impor Batubara Termal tumbuh sebesar 5 CAGR, dan dalam jangka waktu pendek, pertumbuhan persediaan Batubara Termal diperkirakan akan tetap kuat. Persediaan Batubara Termal akan didukung oleh proyek-proyek greenfield dan brownfield yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan pengembangan infrastruktur rel dan pelabuhan yang terkait. Namun demikian, pergejolakan pasar finansial yang terjadi baru-baru ini, keterbatasan infrastruktur dan kelangkaan tenaga kerja yang terampil diperkirakan akan memperlambat mulainya operasi beberapa proyek. Pertumbuhan ekspor Batubara Termal dari Afrika Selatan diperkirakan akan tetap terbatas dalam jangka waktu pendek dikarenakan keterbatasan infrastruktur jalur kereta. Dalam jangka waktu pendek, Indonesia diperkirakan akan mempertahankan posisinya sebagai produsen Batubara Termal terbesar dengan pertumbuhan yang relatif kuat yang diantisipasi di tahun 2012 dan pertumbuhan lebih lanjut di tahun 2013. Namun, kebutuhan domestik Indonesia akan Batubara Termal diperkirakan akan membatasi pertumbuhan ekspor. Intervensi pemerintah seperti DMO, pajak dan peraturan ekspor yang lebih ketat diperkirakan akan menjadi faktor-faktor penting dalam menentukan potensi ekspor negara tersebut. Harga pengangkutan melalui laut yang relatif rendah di pasar diperkirakan akan meningkatkan daya saing ekspor Batubara Termal Kolombia dan Amerika ke Asia. Ekspor Batubara Termal Kolombia diperkirakan akan mengalami peningkatan yang moderat dalam jangka waktu menengah. Ini dikarenakan biaya produksi yang relatif lebih rendah di Kolombia dan perkembangan di sepanjang pesisir samudera Pasifik. Salah satu operasi Batubara Termal terbesar di negara tersebut, Cerrejon, diperkirakan akan menyelesaikan ekspansi tambangnya menjadi kapasitas produksi 40 juta ton per tahun dalam jangka waktu menengah, sehingga membantu pemerintah Kolombia mencapai target ekspor Batubara Termal Kolombia sebesar 160 juta ton hingga tahun 2019. Namun, kecil kemungkinan target jangka panjang pemerintah Kolombia dapat dicapai tanpa investasi dalam kapasitas tambang, serta kapasitas infrastruktur jalur kereta dan pelabuhan. Dalam jangka waktu menengah, prospek mengenai penetapan harga masih tetap positif karena kecil kemungkinan pertumbuhan dalam persediaan akan mencukupi permintaan. Ini akan terjadi walau dengan adanya proyek-proyek Batubara Termal greenfield dan brownfield dalam jumlah yang signifikan 666 689 703 781 808 842 876 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 2007 2008 2009 2010 2011 2012F 2013F Mt Indonesia CIS Australia Central South America Middle East Africa Other Asia North America Europe Source: AME, IEA 206 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang diperkirakan akan mulai operasional dalam jangka waktu menengah, sejalan dengan rencana ekspansi kapasitas rel kereta dan pelabuhan dari negara-negara pengekspor utama. Pertumbuhan ekspor Batubara Termal Australia diperkirakan akan kuat mengingat akan dimulainya operasi beberapa proyek Batubara Termal signifikan di Galilee Basin dan Surat Basin. Hal ini akan didukung oleh mulai beroperasinya sejumlah proyek-proyek ekspansi infrastruktur dalam jangka waktu menengah. Ekspor Batubara Termal dari Mongolia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kuat dalam jangka waktu menengah sebagai akibat dimulainya operasi beberapa proyek berskala besar yang saat ini dalam tahap eksplorasi dan pembangunan. Sebagian besar ekspor Batubara Mongolia akan dikonsumsi secara langsung oleh China dikarenakan letak geografis yang tidak berbatasan dengan laut landlocked. Namun, ekspor Mongolia diperkirakan akan terutama terdiri dari Batubara metalurgi, dan ekspor Batubara Termal akan sebgian dibatasi oleh konsumsi domestik. Ekspor Batubara Termal dari Rusia diperkirakan akan tetap kuat dengan adanya pembangunan di pesisir timur dengan target pada pasar Asia. Namun, hambatan yang disebabkan oleh sistem kereta dari lokasi operasi ke pelabuhan kemungkinan akan berdampak pada potensi ekspor Batubara Rusia. Dalam jangka panjang, tingkat pertumbuhan ekspor Batubara Termal diperkirakan akan menurun dengan lebih banyaknya negara mencapai puncak pertumbuhan produksi industrial dan adanya alternatif produksi tenaga listrik khususnya gas alam menduduki proporsi yang lebih besar dalam keseluruhan produksi tenaga listrik. Untuk Australia, proyek-proyek berskala besar di Surat Basin dan Galilee Basin diperkirakan akan berjalan penuh dan mencapai economies of scale. Di Indonesia, periode pertumbuhan pesat ekspor diperkirakan akan berakhir, dengan cadangan-cadangan Batubara yang paling besar dan memiliki kualitas baik sudah dalam tahap produksi. Berdasarkan perbandingan konsumsi energi Indonesia saat ini dengan ekspor, ekspor diperkirakan akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang panjang, namun pertumbuhan ekspor kemungkinan akan dibatasi oleh meningkatnya permintaan domestik. Ekspor Batubara Termal Afrika Selatan diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat yang lebih rendah, dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan ini. Penurunan dalam permintaan Batubara Termal dari Eropa diperkirakan akan mengakibatkan lebih banyak ekspor dari Afrika Selatan yang ditujukan ke India serta untuk melayani kebutuhan domestik akan tenaga listrik yang semakin bertambah. Prakiraan dan asumsi harga Tabel 4: Estimasi patokan hargai harga kontrak tahunan Batubara Termal JFY 2007-2012, USt FOB Acuan harga kontrak Batubara Termal JFY untuk 2012 April 2012 sampai dengan Maret 2013 adalah US115 per ton sebagai akibat dari ketatnya persediaan dan berlanjutnya kebutuhan akan tenaga listrik, terlepas dari ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung. Namun demikian, harga spot Batubara Termal telah mengalami penurunan sejak mencapai puncaknya sekitar US122 per ton FOB, Newcastle pada Februari 2012. Penurunan harga spot ini disebabkan oleh meningkatnya pasokan internasional untuk pasar Asia dari produsen di AS dan peningkatan produksi oleh para produsen dimana tingkat permintaan tidak berubah. Oleh karena Cina terus meningkatkan impor Batubara tahun ke tahun, maka terjadi peningkatan tingkat persediaan di pembangkit listrik Cina, dengan jumlah persediaan di beberapa pembangkit listrik mencapai tingkat yang cukup untuk 26 hari konsumsi. Pasar spot Batubara Termal memberikan indikasi prospek jangka pendek untuk harga Batubara. Di bulan Januari 2012, harga spot yang relatif lebih tinggi telah dicatat untuk dua merek Batubara utama: Newcastle 6.700kcalkg berbasis adb dan Richards Bay 6.000kcalkg berbasis adb. Namun demikian, Year 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Price 56 125 70 98 130 115 NOTES: Source: AME - Prices represent Hunter Valley settlements basis 6,700kcalkg GAD or 6,322 kcalkg GAR