dihitung dua kali, harus up to date, batas-batasnya harus jelas, harus dapat dilacak di lapangan
Dalam hal kriteria sampel menurut Erlina 2011, sampel dapat dikatakan baik apabila memenuhi 2 kriteria yaitu presisi dan akurat. Sampel yang
diharapkan memiliki presisi yang tinggi yaitu sampel yang mempunyai tingkat kesalahan pengambilan sampel yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel
sampling error adalah seberapa jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presisi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah sampel.
Semakin besar sampel maka semakin kecil kesalahan standar estimasinya alat ukur dari presisi.
Sampel merupakan wakil dari pupulasi yang diteliti Arikunto, 2006.
Untuk mendapatkan homogenitas dari sampel maka pada penelitian ini diambil secara acak sederhana simple random sampling di mana setiap elemen
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian Erlina, 2011. Sampel berdasarkan keterwakilan responden rumah tangga di 5
kecamatan yaitu: kecamatan Matangkuli, Baktiya, Lhoksukon, Tanah Pasir dan Baktiya Barat. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan persamaan Slovin.
4.3.1 Besarnya sampel
Secara umum penentuan ukuran sampel dapat dikelompokkan dalam dua macam pendekatan yaitu: 1 pendekatan statistika, dan 2 pendekatan non
statistika. Pada pendekatan non statistika, subyektifitas peneliti dianggap terlampau besar dalam menentukan ukuran sampel, sehingga terlihat ada
kecenderungan preferensi untuk lebih memilih pendekatan statistika. Ukuran
Universitas Sumatera Utara
sampel akan memberi isyarat mengenai managibility of the research kelayakan penelitian. Ukuran sampel dapat ditentukan melalui dua dasar pemikiran yaitu
pemikiran statistis dan non statistis Lubis, 2002. Rumus untuk penentuan ukuran sampel yang dikembangkan oleh Slovin,
ukuran sampel n bisa langsung diketahui hanya dengan mengetahui ukuran populasinya N. Menurut Sudjarwo 2009, bahwa Slovin mengemukakan ukuran
sampel dari suatu populasi adalah sebagai berikut:
1 d
. N
N n
2
+ =
………………………………………… 4.1
dimana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi d = galat pendugaan
Pada penelitian ini ukuran populasi sebesar 29.181 dengan galat pendugaan sebesar 10 maka besar sampel adalah:
100 1
1 ,
. 181
. 29
181 .
29 n
2
= +
=
Besarnya sampel sebaiknya sebanyak mungkin, semakin besar sampel yang diambil umumnya akan semakin representatif dari populasinya dan hasil
penelitian lebih dapat digeneralisasikan. Dari substansi tujuan penarikan sampel yakni untuk memperoleh representasi populasi yang tepat, maka besarnya sampel
Universitas Sumatera Utara
yang akan diambil perlu mempertimbangkan karakteristik populasi serta kemampuan estimasi. Pertimbangan karakteristik populasi akan menentukan
teknik pengambilan sampel, ini dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan bias, sementara kemampuan estimasi berkaitan dengan presisi
dalam mengestimasi populasi dari sampel serta bagaimana sampel dapat digeneralisasikan atas populasinya, upaya untuk mencapai presisi yang lebih baik
memerlukan penambahan sampel, seberapa besar sampel serta penambahannya akan tergantung pada variasi dalam kelompok, tingkat kesalahan yang ditoleransi
serta tingkat kepercayaan. Dalam penelitian kuantitatif yang dirancang sebagai sebuah penelitian
survei survey research, keberadaan populasi dan sampel penelitian tidak dapat dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian. Untuk mencapai keakuratan dan validitas data yang
dihasilkan, populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun karakteristiknya.
Lebih lanjut bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti dipandang sebagai
suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Proses memilih sebagian dari unsur populasi jumlahnya harus mencukupi secara statistik
sehingga dengan mempelajari sampel serta memahai karakteristik- karakteristiknya ciri-cirinya akan diketahui formasi tentang keadaan populasi.
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sedang sampel adalah bagian dari jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono,2006
Berdasarkan populasi di Wilayah Penelitian dapat ditentukan ukuran Sampel menggunakan rumus Slovin. Menurut Wijaya 2009, Analisis SEM
structural equation model membutuhkan sampel paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan. Teknik maximum likelihood estimation
membutuhkan sampel berkisar antara 100-200 sampel. Pendapat lain mengemukakan bahwa Teknik maximum likelihood estimation efektif untuk
sampel berkisar 150-400 sampel. Berdasarkan Tabel 4.2 diperlihatkan bahwa jumlah populasi rumah tangga
di wilayah kajian lima kecamatan sebesar 29.181 jiwa dengan galat pendugaan sebesar 10. Dengan menggunakan rumus Slovin persamaan 4.1 diperoleh
jumlah sampel 100. Untuk mendapatkan presisi yang tinggi maka secara proporsional masing-masing kecamatan sesuai dengan jumlah penduduk sampel
masyarakat secara proporsional diambil sebanyak 355 orang ditambah dengan kelompok masyarakat Tuha Peut, Tuha Lapan dan perangkat desa masing-
masing 1 orang sehingga untuk 5 kecamatan berjumlah 15 orang sehingga jumlah sampel dari masyarakat sebanyak 370 orang. Selain itu juga diambil sampel dari
aparatur pemerintah yang terlibat dalam persoalan banjir sebagai informan terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari Bappeda, Dinas Pengairan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD masing-masing 10 orang sehingga jumlah aparatur sebanyak 30 orang
yang menjadi informan. Informasi dari aparatur nantinya akan digunakan sebagai informasi tambahan dari aspek persepsi aparatur. Jumlah sampel secara
proporsional dilakukan dengan menggunakan tabulasi seperti diperlihatkan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Penentuan Ukuran Sampel Kecamatan
Ukuran Sampel
Ukuran Populasi
Galat Pendugaan
n N
d Matang Kuli
49 4.029
0,1 Baktiya
100 8.259
0,1 Lhoksukon
128 10.555
0,1 Tanah Pasir
27 2.238
0,1 Baktiya Barat
50 4.100
0,1
Ukuran Sampel 355
29.181
Menurut Wijaya 2009, Analisis SEM Structural Equation Model membutuhkan sampel paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang
digunakan. Teknik maximum likelihood estimation membutuhkan sampel berkisar antara 100 - 200 sampel. Pendapat lain mengemukakan bahwa teknik maximum
likelihood estimation akan efektif untuk sampel berkisar 150 - 400 sampel. Dalam penelitian ini akan digunakan sampel dari masyarakat sebesar 370 orang dan dari
aparatur pemerintah sebagai informan sebanyak 30 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Responden