Hipotesis 2 pengaruh partisipasi masyarakat terhadap banjir

5.6.2 Hipotesis 2 pengaruh partisipasi masyarakat terhadap banjir

Hipotesis partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap banjir adalah signifikan hal ini diperlihatkan dengan nilai critical ratio c.r sebesar 2,011 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,96 dan nilai Probability P sebesar 0,044 atau lebih kecil 0,05 sehingga dapat dikatakan hipotesis penelitian dapat diterima. Loading faktor variabel partisipasi masyarakat terhadap variabel banjir -0,435 dan bertanda negatif yang menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat dapat menurunkanmengurangi banjir. Kondisi ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan atau peningkatan nilai variabel partisipasi masyarakat sebesar satu satuan akan menurunkanmengurangi banjir sebesar 0,435 dari satuan tersebut, demikian juga sebaliknya apabila terjadi penurunan atau pengurangan partisipasi masyarakat satu satuan maka akan meningkatkan banjir sebesar 0,435 dari satuan tersebut. Berdasarkan hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur banjir di Aceh Utara belum diberi ruang yang cukup oleh pemerintah daerah, hal ini terlihat dari jawaban responden yang menggambarkan bahwa hanya 1 yang sangat dilibatkan, 1 yang dilibatkan, 29 cukup dilibatkan, 55 kurang dilibatkan dan 14 tidak dilibatkan. Rendahnya pasrtisipasi masyarakat dalam menjaga infrastruktur banjir menimbulkan ketidakpedulian dan masyarakat beranggapan bahwa tugas menjaga infrastruktur banjir merupakan tugas pemerintah. Pelibatan masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur banjir di Aceh Utara berdasarkan data responden seperti diperlihatkan pada Gambar 5.11 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.11 Pelibatan masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur banjir Berdasarkan responden Pemeliharaan infrastruktur banjir perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian banjir. Kewenangan memelihara inferastruktur banjir merupakan kewajiban pemerintah melalui dinas sumber daya air namun apabila dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan stake holder akan mendapatkan banyak manfaat, masyarakat dapat berperan secara aktif disamping itu dapat mengurangi biaya operasi dan pemeliharaan OP sebagaimana sejalan dengan kajian yang dilakukan oleh Yudho 2002, di kawasan kota lama Semarang memberikan kesimpulan bahwa dengan adanya partisipasi masyarakat maka dalam pembiayaan kegiatan operasi dan pemeliharaan dalam pelaksanaan program pengendalian banjir dapat teratasi apabila pelaksanaan program pengendalian banjir dapat berjalan secara maksimal maka akan didapat manfaat atau dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Terjadinya peningkatan kebutuhan lahan oleh masyarakat menyebabkan perubahan tataguna lahan. Pemerintah perlu melakukan upaya mengatasi banjir dengan pembuatan tanggul namun harus disinergikan dengan partisipasi masyarakat seperti dengan larangan membuang sampah ke sungai dan sebagainya untuk mengatasi banjir Murdiono, 2007 Dari penelitian yang dilakukan oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat Pengairan dan Irigasi pada tahun 2007, di wilayah Indonesia dalam rangka menentukan kebijakan pemerintah terhadap penanggulangan banjir memberikan kesimpulan bahwa perumusan partisipasi masyarakat tidak dapat dilakukan tanpa mencermati posisi dan urgensi stakeholder lainnya, seperti intermediaries dan decisionpolicy maker. Dari sudut pandang tingkat partisipasi stakeholder, ada batasan bahwa tidak semua kegiatan penanggulangan banjir dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder sampai ke tingkat empowerment. Semakin banyak pihak yang terlibat, akan terlalu banyak kepentingan yang harus diakomodasi dan terlalu banyak jalur birokrasi antar sektor, sehingga proses koordinasi lintas sektor dan pelaksanaan kegiatan sangat mungkin menjadi terhambat, bahkan batal, dengan demikian tingkat ketertarikan, pengaruh dan kepentingan setiap stakeholder harus diidentifikasi lebih dahulu agar bisa ditentukan sejauh mana stakeholder tersebut dilibatkan. Pada kajian yang dilakukan di Carolina Utara menunjukkan bahwa pengalaman banjir dan faktor risikonya meningkatkan kemungkinan adopsi mitigasi bahaya lokal Pengaruh partisipasi masyarakat khususnya perusahaan Universitas Sumatera Utara melalui kegiatan Corporate Social Responsibility CSR dan mitigasi dapat mengurangi bencana banjir Craig et al 2006 Partisipasi masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan masih sangat kurang. Peran pemerintah masih sangat dominan pada setiap tahap bencana. Partisipasi masyarakat pada tahap sebelum bencana, memiliki pengaruh sangat kecil dalam proses dan implementasi kebijakan. Tingkat partisipasi terbaik yang terjadi baru pada tingkat konsultasi. Pada beberapa kegiatan masih pada tingkat informasi. Pada penelitian ini dinyatakan bahwa variabel partisipasi masyarakat memiliki pengaruh langsung sebesar -0.416 dan mempunyai pengaruh tak langsung sebesar 2,322 terhadap variabel banjir sehingga mempunyai efek total sebesar 1,906. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam menjaga infrastruktur banjir dengan tidak membuang sampah ke dalam sungai atau saluran, keterlibatan masyarakat dalam memberi bantuan dalam bentuk uang maupun tenaga seperti melaksanakan gotong royong membersihkan saluran, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan penanggulangan atau mengantisipasi banjir, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan seperti mengawasi pembangunan indrastruktur banjir berkontribusi mempengaruhi terjadinya banjir sebesar 0,435 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Ditahap ini masyarakat masih sebagai obyek programkegiatan pemerintah. Universitas Sumatera Utara

5.6.3 Hipotesis 3 pengaruh tataguna lahan dan partisipasi masyarakat