22
4. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E
Pembelajaran siklus atau Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran
konstruktivisme Wena,
2008. Menurut
pandangan konstruktivistik, belajar merupakan pembentukan pengetahuan dimana peserta
didik berperan aktif dalam melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep, dan dalam hal pemberian makna tentang hal yang dipelajari Siregar Nara, 2010.
Pembelajaran yang bersifat konstruktivistik tersebut tertuang dalam pembelajaran siklus yang pada awalnya terdiri atas 3 tahap, yaitu eksplorasi exploration,
pengenalan konsep concept introduction, penerapan konsep concept application. Tiga siklus tersebut kemudian mengalami perkembangan menjadi 5
siklus yang terdiri atas pembangkitan minat engagement, eksplorasi exploration, penjelasan explanation, elaborasi elaborationn, dan evaluasi
evaluation. Adapun tahapan pembelajaran dari 5 siklus atau yang disebut Learning Cycle 5E sebagai berikut.
a. Pembangkitan minat Tahap awal dari siklus ini adalah tahap pembangkitan minat. Pada bagian
ini, minat dan keingintahuan peserta didik dibangkitkan dan dikembangkan oleh pendidik. Guu dapat memberikan pertanyaan mengenai proses faktual dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik bahasan. Jawaban peserta didik atas pertanyaan ini dapat dijadikan acuan oleh pendidik dalam mengetahui
pengetahuan awal peserta didik mengenai topik bahasan yang bersangkutan. Dalam hal itu pendidik harus mengidentifikasi miskonsepsi pada peserta didik.
23
Kemudian pendidik memberikan hubungan antara pengalaman keseharian tersebut dengan topik yang akan dibahas.
b. Eksplorasi Tahap kedua dari siklus belajar adalah eksplorasi. Kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 2 – 4 peserta didik dibentuk dan diberi kesempatan untuk
bekerjasama. Dalam kelompok ini, pendidik mendorong peserta didik untuk menguji hipotesis atau membuat hipotesis, melakukan dan mencatat pengamatan
serta ide dalam proses diskusi kelompok. Pada tahap ini pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator.
c. Penjelasan Penjelasan merupakan tahap ketiga dari siklus belajar. Pada tahap ini,
pendidik mendorong peserta didik untuk menjelaskan konsep yang disusun dengan kalimatnya sendiri dan disertai bukti, serta saling mendengarkan
penjelasan antar peserta didik atau pendidik dengan kritis. Pendidik memberikan penjelasan konsep dengan berpijak pada penjelasan peserta didik.
d. Elaborasi Tahap ini merupakan tahap keempat dari siklus dimana peserta didik akan
belajar secara bermakna dengan menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru. Jika pendidik merancang dengan baik situasi ini
maka motivasi peserta didik akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan hasil belajar peserta didik.
24
e. Evaluasi Pada tahap terakhir ini, pendidik mengamati pemahaman peserta didik
tentang konsep baru yang diterapkan. Melalui evaluasi diri, peserta didik dapat mengetahui kemajuan dan kekurangan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal
tersebut juga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pendidik mengenai penerapan proses, apakah berjalan baik, cukup baik ataukah masih kurang Wena, 2008.
Pada pembelajaran Learning Cycle 5E yang merupakan bagian dari pendekatan konstruktivistik ini, pendidik tidak mentransferkan pengetahuan yang
telah dimilikinya, melainkan peserta didik dibantu untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan lebih memahami jalan pikiran peserta didik dalam
belajar. Strategi pembelajaran siklus dapat dilihat pada Gambar 3 Wena, 2008.
Gambar 3. Strategi Pembelajaran Learning Cycle 5E
5. Higher Order Thinking Skills