Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

72 Pada masing-masing kelas sampel, perlakuan pertama yaitu pemberian materi perkembangan teori asam dan basa, perlakuan kedua adalah praktikum sifat- sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus dan indikator alami, perlakuan ketiga adalah praktikum penentuan trayek pH berdasarkan larutan indikator, perlakuan keempat pemberian materi konsep pH dan pengukurannya dan perlakuan terakhir adalah tes Higher Order Thinking Skills peserta didik.

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Model pembelajaran yang diterapkan di kelas kontrol adalah model pembelajaran yang biasa digunakan oleh pendidik kimia di SMA Negeri 1 Seyegan. Model pembelajaran yang diterapkan pada pokok bahasan larutan asam dan basa adalah model pembelajaran Learning Cycle 5E. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Model Learning Cycle 5E diterapkan di kelas kontrol sebanyak empat kali pertemuan. Terdapat 5 tahapan yang dilakukan peneliti pada penerapan model pembelajaran ini, yaitu: a. Pembangkitan minat Engagement Tahap awal dari model pembelajaran Learning Cycle5E adalah pembangkitan minat. Pada tahap ini, minat dan keingintahuan peserta didik dibangkitkan dan dikembangkan oleh peneliti. Peneliti dapat memberikan pertanyaan mengenai proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik bahasan. Jawaban peserta didik ini kemudian dijadikan sebagai acuan oleh peneliti dalam mengetahui pengetahuan awal peserta didik 73 mengenai topik bahasan yang bersangkutan. Kemudian peneliti memberikan hubungan antara pengalaman keseharian tersebut dengan topik yang akan dibahas. b. Eksplorasi Exploration Tahap kedua dari model pembelajaranLearning Cycle 5E adalah eksplorasi. Pada tahap ini, peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2-4 orang dan diberi kesempatan untuk bekerjasama satu sama lain. Dalam kelompok ini, peneliti mendorong peserta didik untuk menguji hipotesis atau membuat hipotesis, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide dalam proses diskusi kelompok. Dalam tahap ini, peneliti berperan sebagai fasilitator dan motivator. c. Penjelasan Explanation Tahap ketiga dari model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah penjelasan. Pada tahap ini, peneliti mendorong peserta didik untuk menjelaskan konsep yang disusun dengan kalimatnya sendiri yang disertai dengan bukti, serta saling mendengarkan penjelasan antar peserta didik dengan kritis. Dalam tahap ini, peneliti juga memberikan penjelasan konsep yang berdasarkan pada penjelasan yang diberikan peserta didik. d. Elaborasi Elaboration Tahap kelima dari model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah elaborasi. Dalam tahap ini, peserta didik akan belajar bagaimana menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru. 74 e. Evaluasi Evaluation Tahap terakhir dari model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah evaluasi. Pada tahap ini, peneliti memberikan evaluasi untuk mengetahui kemajuan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Indikator yang harus dicapai oleh peserta didik pada pertemuan pertama adalah peserta didik dapat menganalisis dan mengevaluasi proses perkembangan teori asam dan basa. Pembelajaran diawali dengan pembangkitan minat peserta didik melalui penyampaian tujuan pembelajaran dan apersepsi. Peneliti menunjukkan gambar beberapa larutan asam dan basa yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengajukan pertanyaan yang membangun keingintahuan peserta didik. Peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian asam dan basa menurut pemahaman mereka sendiri. Selanjutnya, peneliti membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 orang. Peneliti kemudian membagikan LKPD yang akan memandu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Peneliti juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya materi yang akan dipelajari. Peserta didik kemudian diminta untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LKPD berdasarkan sumber informasi yang diperoleh melalui kajian pustaka dari berbagai sumber yang diperoleh. Setelah selesai menyelesaiakn LKPD, peneliti meminta salah satu peserta didik untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan dalam LKPD. Jawaban peserta didik kemudian dikonfirmasi oleh peneliti sehingga peserta didik nantinya dapat menarik kesimpulan dengan benar. Peneliti kemudian membimbing peserta didik untuk 75 mengaitkan dan memperluas konsep dengan kehidupan sehari-hari yaitu memberi tugas untuk menggolongkan reaksi kimia yang dapat dijelaskan dengan teori asam basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis dengan menggunakan peta konsep. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal latihan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dan penyimpulan materi pembelajaran. Peneliti dan observer juga mengamati Higher Order Thinking Skills peserta didik seperti menganalisis, mengevaluasi dan mencipta selama proses pembelajaran berlangsung. Kendala yang dialami peneliti pada pertemuan ini adalah waktu pembelajaran yang berkurang 20 menit sehingga waktu yang pada awalnya direncanakan untuk tahap evaluasi menjadi berkurang dan banyak peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan soal evaluasi. Indikator yang harus dicapai pada pertemuan kedua adalah peserta didik dapat merancang praktikum identifikasi larutan asam dan basa untuk selanjutnya dapat menganalisis dan mengevaluasi sifat larutan asam dan basa. Pembelajaran dimulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Peneliti menunjukkan beberapa contoh larutan asam dan basa yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan mengajukan pertanyaan yang dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik. Peserta didik diminta untuk menggolongkan larutan tersebut menjadi larutan asam dan basa dan menjelaskan dasar penggolongan kedua larutan tersebut. Selanjutnya, peserta didik dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama. Peneliti kemudian membagikan LKPD yang akan memandu peserta didik dalam 76 pengumpulan data, dimana petunjuk praktikum serta alat dan bahan yang dibutuhkan sudah terlampir dalam LKPD. Sebelum melakukan praktikum, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila terdapat langkah kerja yang belum dipahami pada praktikum yang akan dilakukan. Setelah melakukan praktikum, peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh guna menjawab soal-soal yang terdapat dalam LKPD. Peserta didik kemudian menyampaikan jawaban hasil diskusi yang selanjutnya dikonfirmasi oleh peneliti sehingga peserta didik nantinya dapat menyimpulkan data dengan benar. Selanjutnya peserta didik dibimbing untuk mengaitkan dan memperluas konsep dengan kehidupan sehari- hari yaitu dengan memberikan tugas untuk membuat rancangan praktikum identifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan bahan alam yang lain, dengan mempertimbangkan prinsip dasar pemilihan bahan alam tersebut. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal latihan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dan penyimpulan materi pembelajaran. Peserta didik juga diminta untuk membuat laporan praktikum sesuai dengan data praktikum yang diperoleh dan membuat video percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator alami yang berbeda untuk mengembangkan keterampilan dalam mencipta. Laporan praktikum yang harus dibuat mencakup judul, tujuan, dasar teori, alat dan bahan, cara kerja, data hasil pengamatan, pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Laporan tersebut kemudian dikumpulkan pada pertemuan minggu depan untuk selanjutnya dinilai oleh peneliti. Observer juga mengamati Higher Order Thinking Skills peserta didik 77 seperti menganalisis, mengevaluasi dan mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa kendala yang dialami peneliti pada pertemuan kedua, diantaranya adalah peserta didik yang enggan untuk membaca petunjuk praktikum yang sudah tersedia dan cenderung lebih sering bertanya kepada peneliti atau observer. Beberapa peserta didik juga kurang terlibat langsung dalam praktikum dan hanya mencatat data pengamatan yang diperoleh. Peserta didik juga tidak segera mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh yang mengakibatkan waktu diskusi melebihi waktu yang direncanakan. Pemberian soal evaluasi juga menjadi tidak efektif karena waktu pengerjaan soal yang berkurang. Indikator pertemuan ketiga yang harus dicapai peserta didik adalah peserta didik dapat merancang praktikum penentuan pH larutan berdasarkan trayek perubahan warna untuk selanjutnya dapat memprediksi pH larutan. Pembelajaran diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Peneliti menunjukkan beberapa gambar produk larutan asam dan basa yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari beserta nilai pH larutan tersebut dan kemudian mengajukan pertanyaan yang dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik. Peserta didik diminta untuk memprediksi bagaimana cara menentukan pH suatu larutan asam dan basa. Peneliti kemudian membagikan LKPD yang akan memandu peserta didik dalam pengumpulkan data, dimana petunjuk praktikum serta alat dan bahan yang dibutuhkan sudah dilampirkan dalam LKPD. Sebelum melakukan praktikum, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila belum paham tentang langkah kerja praktikum yang akan 78 dilakukan. Setelah melakukan praktikum, peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh guna menjawab soal-soal yang terdapat dalam LKPD. Peserta didik kemudian diminta untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi yang selanjutnya dikonfirmasi oleh peneliti sehingga peserta didik nantinya dapat menyimpulkan data dengan benar. Selanjutnya peserta didik dibimbing untuk mengaitkan dan memperluas konsep dengan kehidupan sehari- hari yaitu dengan memberikan tugas untuk membuat rancangan praktikum penentuan trayek pH larutan asam dan basa dengan menggunakan larutan indikator yang lain. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal latihan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dan penyimpulan materi pembelajaran. Peserta didik juga diminta untuk membuat laporan praktikum sesuai dengan data praktikum yang diperoleh. Laporan praktikum yang harus dibuat mencakup judul, tujuan, dasar teori, alat dan bahan, cara kerja, data hasil pengamatan, pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Laporan tersebut kemudian dikumpulkan pada pertemuan minggu depan untuk selanjutnya dinilai oleh peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati Higher Order Thinking Skills peserta didik seperti menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Berdasarkan observasi, secara umum pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung dengan baik. Semua anggota kelompok ikut terlibat langsung dalam praktikum dan berkontribusi dalam diskusi kelompok. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala selama praktikum berlangsung, diantaranya adalah peserta didik tidak memisahkan pipet satu dengan pipet yang lain yang kemudian 79 mengakibatkan larutan indikator menjadi tercampur satu sama lain, sehingga peserta didik menjadi kesulitan dalam menentukan trayek pH larutan Indikator yang harus dicapai oleh peserta didik pada pertemuan keempat adalah peserta didik dapat menganalisis kekuatan asam dan menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan � dan tetapan asam Ka atau tetapan basa Kb untuk selanjutnya dapat menghitung pH larutan asam dan basa. Pembelajaran diawali dengan pembangkitan minat peserta didik dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Peneliti menunjukkan gambar beberapa alat dan bahan yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan asam dan basa. Peneliti mengajukan pertanyaan yang membangun keingintahuan peserta didik. Peserta didik diminta untuk menjelaskan bagaimana cara menentukan pH suatu larutan apabila tidak terdapat alatbahan untuk mengukur pH. Peserta didik kemudian dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama. Peneliti kemudian membagikan LKPD yang akan memandu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Peneliti juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya materi yang akan dipelajari. Peserta didik kemudian diminta untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LKPD berdasarkan sumber informasi yang diperoleh melalui kajian pustaka dari berbagai sumber yang diperoleh. Setelah selesai menyelesaikan LKPD, peneliti meminta salah satu peserta didik untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan dalam LKPD. 80 Jawaban peserta didik kemudian dikonfirmasi oleh peneliti sehingga peserta didik nantinya dapat menarik kesimpulan dengan benar. Peneliti kemudian membimbing peserta didik untuk mengaitkan dan memperluas konsep dengan kehidupan sehari-hari yaitu memberi tugas untuk menghitung pH jika dua jenis larutan asam dan basa dicampurkan. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal latihan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dan penyimpulan materi pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati Higher Order Thinking Skills peserta didik seperti menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Berdasarkan hasil observasi, secara umum pembelajaran pada pertemuan keempat berlangsung dengan baik. Rata-rata anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok maupun aktif bertanya apabila terdapat materi yang belum dipahami. Kendala yang dialami peneliti pada pertemuan keempat adalah waktu pembelajaran yang terpotong 20 menit yang mengakibatkan waktu diskusi untuk menyelesaikan LKPD menjadi berkurang sehingga banyak peserta didik yang belum menyelesaikan LKPD. Pada pertemuan terakhir peserta didik melakukan tes prestasi belajar untuk mengukur Higher Order Thinking Skills peserta didik. Instrumen tes yang digunakan mencakup keterampilan dalam menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Waktu yang digunakan dalam melakukan tes prestasi adalah 90 menit. Jumlah butir soal yang digunakan adalah 7 butir soal uraian. 81

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100