36
pKw = pH + pOH = 14,00 Chang Goldsby, 2016.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Tosun dan Taskesenligil 2013 yang berjudul “The Effect of Problem –Based Learning on
Undergraduate Student Learning About Solution and Their Physical Properties an
d Scientific Processing Skills”. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah rendahnya keterampilan proses sains dan pemahaman konsep peserta
didik terhadap materi larutan. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
keterampilan proses sains dan pemahaman konsep peserta didik terhadap materi larutan dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
yang berorientasi pada pendidik. Adapun relevansi dari penelitian tersebut terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem Based
Learning. Penelitian yang relevan selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Batdi 2014 yang berjudul ”The Effect of Problem Based Learning Approach on Student’s Attitude Level: A Meta-analysis”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh
hasil bahwa kemampuan meta analisis peserta didik meningkat setelah mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Adapun relevansi dari
penelitian tersebut terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem Based Learning.
37
Selain itu, penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Mataka dan Kowalske 2015 yang berjudul “The Influence of PBL on Student’s
Self-efficacy Beliefs in Chemistry ”. Berdasarkan penelitian ini peserta didik yang
berpartisipasi dalam pembelajaran dengan model PBL menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam kepercayaan pada dirinya sendiri dalam memcahkan
masalah. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan pemahaman
konseptual dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Adapun relevansi dari penelitian tersebut terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu
Problem Based Learning. Penelitian ini juga serupa dengan penelitian Abbanikanda 2016
dengan judul “Influence of Problem-Based Learning in Chemistry on Academic Achievement of High School in Osun State,
Nigeria”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL lebih efektif dalam meningkatkan
prestasi belajar kimia peserta didik. Penerapan PBL juga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan kerjasama, menganalisis,
mengumpulkan data, mensintesis dan kemampuan pemecahan masalah. Adapun relevansi dari penelitian tersebut terletak pada model pembelajaran yang
digunakan yaitu Problem Based Learning. Penelitian yang serupa selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Gunter dan Alpat 2017 yang berjudul “The Effect of Problem-Based Learning
PBL on the Academic Achievement of Student Studying ‘Electrochemistry’”.
Dalam penelitian ini, diperoleh hasil yaitu adanya peningkatan prestasi belajar
38
dan berkurangnya miskonsepsi pada materi Elektrokimia dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning selama proses pembelajaran.
Relevansi dari penelitian tersebut adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem Based Learning.
C. Kerangka Berpikir