Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

47 dengan menerapkan konsep BCCT, peningkatan kualitas tutor, peningkatan sarana dan pemanfaatan yang ada. Dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa ada hambatan pengelolaan sarana yaitu kurangnya keamanan sarana pembelajaran karena banyak hewan seperti tikus dan kecoa yang merusak sarana pembelajaran, tenaga pengajar, kemampuan tutor dalam mengelola kelas, pengawasan yang dilakukan pihak luar dan kurangnya ruangan pembelajaran. Namun hambatan tersebut mampu diatasi oleh pengelola PAUD Putra Sanggar I. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti teliti adalah penggunaan pendekatan penelitian yaitu secara deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut berkaitan dengan bidang kajian penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu tentang pengelolaan program. Penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan memiliki perbedaan dalam pengambilan obyek penelitian, jika penelitian tersebut meneliti pengelolaan sarana di Pendidikan Anak Usia Dini sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah berfokus pada pengelolaan layanan yang diberikan oleh Lembaga Sosial yang dalam hal ini adalah Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga LK3 Sekarsari.

C. Kerangka Berfikir

Keluarga sebagai dasar baik itu sosialisasi, interaksi, pola asuh, pemenuhan kebutuhan ataupun sebagai lembaga pendidikan bagi anak tak jarang mengalami permasalahan. Ketidakberfungsian dalam keluarga menjadi 48 salah satu penyebab, di mana anggota keluarga tidak mampu menjalankan peran dan fungsi yang seharusnya diemban. Permasalahan dalam keluarga tak jarang berujung pada perceraian apabila tidak dapat diatasi. Tidak semua keluarga mampu mengatasi permasalahannya secara mandiri, tak jarang dan justru harus melibatkan orang ke tiga yang mampu menyelesaikan permasalahan dalam keluarga. Lembaga penyedia layanan sosial dalam hal ini adalah Lembaga Kesejahteraan Keluarga mengupayakan membantu mengatasi permasalahan yang ada dalam keluarga. LK3 Sekarsari bertindak sebagai orang ke-tiga memberikan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga yang berupaya menjembatani dan berusaha membantu bahkan menyelesaikan permasalahan dalam keluarga. Layanan konsultasi kesejahteraan keluarga dikelola secara sistematis mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, koordinasi hingga pengawasan. Pengelolaan program yang dilakukan oleh LK3 Sekarsari dilakukan dengan mengacu pada fungsi LK3 Sekarsari yang berfungsi untuk mempertahankan ketahanan keluarga. Dalam pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga selalu diupayakan agar keluarga yang mengalami permasalahan bisa pulih kembali dan menjalankan fungsi keluarga dengan normal. Namun pemecahan masalah tidak ditangani sepihak oleh LK3 Sekarsari, ada jaringan mitra yang menjadi rujukan untuk mengatasi permasalahan yang secara khusus ditangani oleh bidang dari mitra tersebut. Pengelolaan program berupaya untuk membantu 49 klien yang dalam hal ini adalah keluarga bermasalah untuk mendapatkan kesejahteraan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk dapat mengetahui hubungan dan alur pemikiran dalam penelitian ini, maka kerangka berfikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2. Kerangka berfikir dan alur pemikiran tentang pengelolaan program layanan. Program Layanan Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di LK3 Sekarsari: - Konsultasi - Konseling - Informasi - Perlindungan - Pendampingan - Rujukan - Penjaringan - Jejaring, - Penjangkauan Keluarga Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Pengelolaan Program Layanan oleh LK3 : - Perencanaan - Pengorgnisasian - Pelaksanaan - Koordinasi - Pengawasan Kesejahteraan Keluarga Faktor Pendukung dan Penghambat yang mempengaruhi Masalah Masalah 50

D. Pertanyaan Penelitian