98
beberapa jejaring kerja atau mitra. Mitra kerja LK3 Sekarsari membantu dan mendukung lembaga ini baik dalam upaya sosialisasi, sebagai pihak
rujukan bagi klien dan sebagai wadah untuk berbagi informasi untuk saling mendukung antar lembaga demi tercapainya suatu tujuan yaitu
menyelesaikan permasalahan dan mengembalikan keharmonisan dalam keluarga.
e. Pengawasan Program Layanan Konsultasi Keluarga pada keluarga
bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam kajian teori, Didin Kurniadin dkk 2012:367 menyatakan bahwa pengawasan adalah suatu
kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai dengan
rencana yang ditentukan. Pengawasan yang dilakukan di LK3 sekarsari dilakukan oleh Dinas
Sosial Provinsi Daerah Yogyakarta dan oleh pimpinan atau ketua lembaga. Pengawasan dari Dinas Sosial menjadi hal yang mutlak karena secara
kelembagaan LK3 Sekarsari bernaung dalam paying Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kementrian Sosial Republik Indonesia.
Pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa rencana yang telah disusun sebelumnya berjalan efektif dan efisien atau tidak.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak MI selaku pengurus di LK3 Sekarsari, yakni :
99
“pengawasan oleh Dinsos Dinas Sosial pasti ada, kalau untuk waktunya biasanya 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, kadang sampai
satu periode tidak ada inspeksi mbak. Hanya kan kita tetap punya kewajiban laporan, Dinas nanti lihatnya dari situ. Kalo pengawasan
dari Bapak pasti ada, Bapak mengawasi kinerja-kinerja pekerja, mengawasi jalannya p
rogram biar semua berjalan dengan baik.” Data Wawancara 6 Januari 2017 pukul 09.30 WIB
Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan secara berkala dan dalam jangka waktu
tertentu, yaitu berkisar antara rentang waktu tiga bulan sekali, enam bulan sekali atau bahkan sampai jangka waktu satu periode. Pengawasan yang
dilakukan dilakukan oleh dinas terkait dengan datang secara langsung untuk memantau dan melihat kegiatan dan operasional lembaga dalam
memberikan pelayanan pada masyarakat. Namun tak jarang, pengawasan hanya dilakukan dengan melakukan pengecekan pada laporan-laporan
pertanggungjawaban yang diserahkan kepada Dinas Sosial tanpa datang langsung ke lembaga.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Sdr.A selaku pengurus di LK3 Sekarsari, yakni :
“pengawasan dari dinas ada mbak, tapi nggak pasti. Kadang malah setahun sekali aja nggak ada pihak dinas ke sini, kalau tahun ini
malah nggak ada. Paling nanti admin yang ngasih laporan tiap semester buat ke Dinasnya langsung mbak.” Data Wawancara 13
Januari 2017 pukul 10.0 WIB
Pelaporan yang diajukan oleh LK3 Sekarsari kepada Dinas Sosial Provinsi
Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan yang telah dilakukan oleh LK3
Sekarsari, baik itu dari segi pengelolaan dana, perencanaan, pelaksanaan program layanan konsutasi, rekapitulasi penanganan kasus klien,
100
hambatan-hambatan serta solusi yang telah dilakukan oleh lembaga dalam menyikapi hambatan tersebut. Pengawaan ini bertujuan untuk memastikan
apakah pelaksanaan kegiatan layanan konsultasi berjalan efektif sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Pengawasan yang dilakukan oleh instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah oleh Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dilakukan dengan berpedoman pada standar operasional prosedur SOP yang telah ditetapkan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia. SOP
menjadi kriteria yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan layanan oleh lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga, hal ini dimaksudkan agar
setiap layanan yang diberikan kepada masyarakat bisa diukur, disesuaikan dan berlaku secara umum.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Ibu SP sebagai pengurus di LK3 Sekarsari, yakni :
“semua kan mengacu pada SOP dek, yang penting itu bagaimana kita ngerjainnya sesuai standar apa tidak. Selama ini pengawasan
dari Dinas belum mendapat rapor merah, justru kita jadi salah satu LK3 terbaik karena secara pelaksanaan bagus. Kami ada tiga
prinsip, sekretariat, admin dan klien, dan ini jadi salah satu
keunggulan LK3 kami.” Data Wawancara 6 Januari 2017 pukul 09.30 WIB
Jika kedinasan melakukan pengawasan atau kontroling untuk mengukur secara teknis pelaksanaan atau operasional dari lembaga. LK3
Sekarsari juga memiliki pengawasan internal dari pimpinan atau ketua lembaga untuk mengawasi kinerja pekerja dalam melaksanakan pelayanan
bagi para klien. Pengawasan ini dilakukan sendiri oleh ketua lembaga
101
untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin lembaga dilakukan dalam dua
bagian, yaitu mengamati secara langsung dalam proses pelaksanaannya dan mengamati melalui kegiatan rapat rutin guna memantau pelaksanaan
kegiatan dari laporan para pekerjanya. Hal ini disampaikan oleh Bapak MI selaku pengurus di LK3
Sekarsari yang mengatakan bahwa : “saya memantau secara langsung mbak, saat jam efektif pelayanan
kan saya selalu di kantor. Tapi semisal saya berhalangan hadir, saya mengawasinya melalui rapat atau pertemuan pengurus. Waktu
pertemuan kan semua ngasih laporan kerjanya juga sama saya jadi tidak ada yang perlu dikawatirkan. Karena semua bekerja dengan
baik. Kalau ada progress lapor, kalau ada yang belum terselesaikan nanti kita selesaikan bersama, kita cari jalan keluar bersama saat
itu.” Data Wawancara 6 Januari 2017 pukul 09.30 WIB Pernyataan diatas diperkuat oleh pendapat yang disampaikan oleh
Sdr. T selaku salah satu anggota dari tim profesional, yakni : “pengawasan langsung dari Bapak MI biasanya, kalau dari
kedinasan gitu jarang ya malahan … itu tadi mbak, biasanya Cuma
dari bapak aja, seringan langsung liat kinerja kami sih ya malahan. Oh iya rapat-rapat gitu juga sebagai bahan laporan mbak, kita udah
kerja sejauh mana gitu .” Data Wawancara 4 Februari 2017 pukul
09.30 WIB Pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin lembaga dilakukan
dengan mngamati secara langsung kinerja yang dilakukan oleh para tim profesional, baik itu relawan ataupun tim ahli dalam menangani kasus
klien. Pemimpin lembaga terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan layanan konsultasi selain untuk memantau kinerja tim profesional
juga bertujuan untuk memastikan klien mendapat pelayanan terbaik.
102
Hal ini disampaikan oleh Ibu R selaku klien di LK3 Sekarsari, yakni :
“sewaktu konsultasi selalu ada bapak mbak, kadang malah konsultasinya juga sama bapak langsung. Setiap jumat pasti ada
bapak, tapi saya tidak tahu mbak apakah itu bentuk pengawasan atau bukan … kalau saya nggak mengawasi mbak, istilahnya terima
beres saja.” Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB Meskipun terdapat pegawasan internal dari lembaga dan
pengawasan formal dari kedinasan namun belum terdapat pengawasan secara langsung dari masyarakat. Klien yang termasuk pihak eksternalnya
pun tidak melakukan pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan di LK3 Sekarsari. Pada umumnya klien hanya mengikuti prosedur dan arahan
dari pihak lembaga. Hal ini diperkuat oleh pendapat Ibu An selaku salah saru klien di LK3 Sekarsari yang mengatakan bahwa :
“nggak ada mbak. Pengawasan yang saya lakukan hanya kayak memantau aja lewat hp. Itupun kebanyakan Cuma nanya kasusnya
bakal diproses gimana trus apa yang harus saya lakukan gitu. Selebihnya Cuma ngikutin
arahan dari sini aja.” Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pegawasan yang dilakukan di LK3 Sekarsari dilakukan dari pihak iternal
lembaga yaitu berasal dari pimpinan lembaga LK3 Sekarsari dan pengawasan formal yang dilakukan oleh instansi pemerintah yaitu Dinas
sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk sidak secara langsung pada pelaksanaan kegiatan layanan atau berdasarkan hasil
laporan pertanggungjawaban lembaga setiap semester. Belum ada pengawasan secara langsung dari pihak eksternal atau masyarakat, bahkan
klien belum terlibat dalam pengawasan lembaga.
103
3. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan program Layanan