Fungsi Pengelolaan Tinjauan Tentang Pengelolaan

15 mempelajari dengan seksama sehingga menghasilkan teori, prinsip- prinsip maupun kaidah-kaidah dalam keilmuan. Adapun manajemen sebagai kiat yaitu cara-cara atau metode maupun strategi mengatur orang lain dalam menjalankan tugas dengan sukarela. Manajemen sebagai kiat merupakan wilayah praktis yang dilakukan oleh para manajer untuk mempengaruhi bawahan agar mau bekerja mencapai tujuan tertentu … Sedangkan manajemen sebagai profesi menjelaskan adanya dasar keahlian yang secara khusus dimiliki oleh manajer untuk mencapai suatu prestasi pekerjaan yang mempunyai kode etik dalam melaksanakan tugas- tugasnya.” Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu kegiatan yang mengatur secara sistematis baik itu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan pengembangan atau bahkan hingga evaluasi pada seluruh komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.

b. Fungsi Pengelolaan

Sudjana 1992: 38 memberikan penjelasan tentang fungsi manajemen pendidikan luar sekolah yang terdiri dari enam fungsi yang berurutan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. Kaitan antara keenam fungsi itu dapat dilihat dalam gambar berikut. 16 Gambar 1. Fungsi Manajemen Luar Sekolah Lebih berfokus pada manajemen program, Umberto Sihombing 2000 : 58 menjelaskan bahwa fungsi yang akan digunakan sebagai acuan dalam manajeman strategi pendidikan luar sekolah adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengontrolan. Fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1 Perencanaan Perencanaan pada pendidikan luar sekolah berarti menentukan tujuan yang harus dicapai, menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tujuan, menentukan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat oleh penyelenggara pendidikan tersebut. Sondang P. Siagian 2011: 41 mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan. Ernie Tisnawati Sule dkk 2005: 96 mendefinisikan perencanaan dari tiga hal, yaitu : “Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana Perencanaan Pengorganisasian Penggerakan Pembinaan Penilaian pengembangan 17 tujuan tersebut akan dicapai. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan kemudian hari.” 2 Pengorganisasian Longeecker mendefinisikan pengorganisasian secara umum, yaitu : “Aktivitas menetapkan hubungan antara manusia dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pengertian ini menjelaskan bahwa kegiatan pengorganisasian berkaitan dengan uapaya melibatkan orang-orang ke dalam kelompok, dan upaya melakukan pembagian kerja diantara anggota kelompok untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan di dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Sudjana 1992: 77.” Lebih lengkap Sudjana 1992 : 79 mengatakan bahwa “pengorganisasisan pendidikan luar sekolah adalah usaha mengintegrasikan sumber-sumber manusiawi dan non-manusiawi yang diperlukan ke dalam satu kesatuan dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana telah direncanakan untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.” Pengorganisasian mengandung makna pengaturan atau penataan organisasi pendidikan luar sekolah mulai dari organisasi perencana sampai pada pelaksana, sehingga mampu membangkitkan partisipasi masyarakat. Pengorganisasian ini biasanya diwujudkan dalam bentuk struktur organisasi. 18 Organisasi pelaksanaan yang baik, teratur dan disiplin akan menunjang usaha pencapaian tujuan. Pengorganisasian pelaksanaan program pendidikan luar sekolah sebaiknnya dirancang secara dinamis dalam arti fleksibel dan berorientasi ke masadepan, dengan memperhatikan hasil analisis kekuatan, kelemahan, hambatan dan tantangan tentang organsiasi yang selama ini ada. 3 Pelaksanaan Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi manajemen bukan hanya mengelola pelaksanaan program namun mencakup bagian yang luas meliputi manusia, uang, material dan waktu. Dalam teori fungsi manajemen menurut GR Terry, pelaksanaan dapat diartikan sebagai penggerakan, senada dengan itu Didin Kurniadin 2012: 287 mendefinisikan penggerakan actuating sebagai “tindakan untuk memulai, memprakarsai, memotivasi dan mengarahkan, serta mempengaruhi para pekerja mengerjakan tugas-tugas untuk mencaai tujuan organisasi.” Untuk menjamin pelaksanaan yang tepat dari suatu rencana tentu perlu dukungan baik itu secara administrative maupun secara teknis. Hal penting yang terdapat dalam proses pelaksanaan program pendidikan luar sekolah adalah sebagai berikut. a Keberhasilan pelaksanaan dapat ditentukan oleh komitmen dan keterampilan para pelaksana di samping efisiensi dan efektivitas penggunaan aspek yang bersifat administratif. Komitmen dapat 19 diartikan sebagai kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang sudah ditentukan serta budaya kerja yang dianut dan diterapkan oleh organisasi. b Metode atau pendekatan yang digunakan dalam proses pelaksanaan program harus sesuai. Pada umumnya sasaran program pendidikan luar sekolah adalah berasal dari latar belakang yang beragam, oleh karena itu untuk memberikan pelayanan harus sesuaikan dengan keadaan warga belajar atau masyarakat. c Pada tahap pelaksanaan diperlukan satu prosedur yang tidak kaku, hal ini bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan program pendidikan luar sekolah sesuai dengan visi dan misinya. d Pengelolaan aspek-aspek dalam pelaksanaan yang meliputi pelaksanaan program, manusia, uang, maerial dan waktu memerlukan sikap terbuka, jujur dan bersedia memberikan pelayanan yang terbaik bagi sasaran program. 4 Koordinasi Koordinasi dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menciptakan suatu jaringan kerja di antara beberapa orang, unsur, organisasi dengan maksud untuk saling memperkuat melalui pertukaran informasi, ataupun bekerjasama dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau memecahkan berbagai kesulitan yang sedang dan mungkin dihadapi di masa depan, sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan. 20 Selama ini koordinasi hanya diwujudkan dengan mengungkapkan atau mengemukakan kepentingan sector-sektor masing masing dalam pengambilan keputusan ataupun rapat. Dalam program pendidikan luar sekolah, koordinasi atau jaringan kerja harus menjadi dasar. Jaringan kerja bukan hanya di antara kelompok tertentu, tetapi benar-benar antar lintas. Keberhasilan program pendidikan luar sekolah akan sangat dipengaruhi dan tergantung dari keberhasilan menciptakan jaringan kerja dan memberdayakannya. 5 Pengawasan Didin Kurniadin dkk 2012:367 menyatakan bahwa “pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai dengan rencana yang ditentukan.” Pengawasan yang ketat dimaksudkan, bahwa tujuan harus dicapai secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pengawasan ada dua jenis yang masing-masing mempunyai otoritas sendiri dalam bidang yang berbeda-beda pula. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Didin Kurniadin dkk 2012:369. Pengawasan itu antara lain : 1 Pengawasan internal yang dilakukan oleh struktur organisasi pemerintah, misalnya institusi inspektorat jenderal atau institusi badan pengawas keuangan Negara. Manfaat pengawasan internal menurut Didin Kurniadin antara lain sebagai berikut. 21 a Menjembatani hubungan pimpinan dengan para manajer dan staf untuk memperkecil ketimpangan informasi. b Mendapat informasi keuangan dan penggunaan yang tepat. c Menghindari atau mengurangi resiko organisasi. d Memenuhi standar yang memuaskan. e Mengetahui penerimaanketaatan terhadap kebijakan dan prosedur internal. f Mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya organsasi. g Efektifitas pencapaian organisasi. 2 Pengawasan eksternal, yaitu pengawasan yang dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Pelaksana pengawasan eksternal dilakukan dengan prinsip kemitraan partnership. Pengawasan dalam program pendidikan luar sekolah dilakukan oleh masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2. Tinjauan Tentang Keluarga