Faktor penghambat pengelolaan Program Layanan Konsultasi

110

b. Faktor penghambat pengelolaan Program Layanan Konsultasi

Keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta Pengelolaan program layanan yang dilaksanakan di LK3 Sekarsari tidak selalu berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Tak jarang pengelolaan program layanan mengalami pasang surut dalam prosesnya karena terdapat beberapa koreksi baik itu bagi pengurus maupun tim profesional dalam memberikan pelayanan kepada klien di LK3 Sekarsari. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pengurus, tim profesional dan klien terdapat beberapa kendala yang menghambat pengelolaan program di LK3 Sekarsari, antara lain adalah terbatasnya sarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di LK3 Sekarsari. Penggunaan rumah pribadi sebagai sekretariat atau kantor membuat pelayanan cenderung terbatas. Kondisi dan suasana yang nyaman tidak dibarengi dengan ruangan konsultasi yang kondusif. Tidak ada ruangan khusus yang tertutup yang digunakan untuk menerima tamu. Konsultasi dengan tim ahli tak jarang dilakukan didalam satu ruangan yang hanya dibatasi oleh sekat yang berupa tempat penyimpanan berkas- berkas saja. Hal ini membuat beberapa klien merasa kurang nyaman. Hal ini disampaikan oleh Ibu R selaku klien di LK3 Sekarsari, yakni : “pelayanannya bagus mbak, Cuma kadang nggak nyaman gitu soalnya ruangannya kan campur. Kan malu juga kalau kita 111 membahas kasus kita, apalagi yang arahnya sampai ke perceraian gitu kan agak kurang etis ya kesannya mbak. Takut gitu semisal orang lain denger, nanti jatuhnya kok malah seperti ngebuka aib. Itu aja sih mbak kalau menurut saya.” Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB Pernyataan diatas diperkuat dengan yang disampaikan oleh Ibu An yang juga merupakan salah satu klien di LK3 Sekarsari, yakni : ” … iya mbak, ruangannya kurang tertutup. Permasalahan keluarga kan privasi ya mbak. Kalau ruangannya tertutup atau pisah gitu kan malah enak ya kita mau ngluarin unek-unek juga nyaman. Kalo pas sepi mah mending mbak, tapi kalau pas banyak orang kan kita juga jadi sungkan. Tapi kalau kita konsulnya bukan dihari kantor sih malah enak mbak, soalnya rata-rata konsutasinya hanya setiap jumat saja. Kalau hari lain sebenarnya nggakpapa, nggak masalah kok .” Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB Pengelolaan LK3 Sekarsari agar berjalan secara optimal tentu saja perlu ditunjang sarana yang memadai. Perlunya sarana yang lengkap dan terintegrasi bertujuan agar pelayanan diberikan mampu mengakomodasi kebutuhan klien guna menemukan solusi terbaik bagi permasalahan yang harus diselesaikan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, ditemukan bahwa kompetensi para konsultan sudah terbilang baik hanya saja ruang untuk berkonsultasi tidak memungkinkan para konsultan dapat mendalami permasalahan para klien karena faktor privasi yang kurang terjaga, sehingga hal yang paling mendasar dan diperlukan evaluasi yaitu perlunya peningkatan ruang konsultasi yang memungkinkan terjadinya konsultasi dan konseling tanpa menimbulkan rasa kurang nyaman bagi klien. Pernyataan diatas sejalan dengan keterangan yang disampaikan oleh Bapak MI selaku pengurus LK3 Sekarsari yang menyatakan bahwa : 112 “kalau di sekretariat kami yang di sini memang agak terbatas mbak, biasanya kalau konsultasi atau pembahasan kasus yang parah atau tertutup gitu dilaksanain di LK3 Sekar Melati. Tapi kedepannya memang sudah ada perencanaan buat membuat sekat- sekat semacamnya, dananya juga masih terbatas yang penting operasionalnya jalan dulu nanti dari lembaga akan diusahakan.” Data Wawancara 6 Januari 2017 pukul 09.30 WIB Terbatasnya sarana merupakan hal yang cukup penting bagi sebuah lembaga yang menangani permasalahan yang sifatnya perlu adanya jaminan privasi atau kerahasiaan. Walaupun secara operasional sudah dapat dikatakan layak, namun hal ini akan berpengaruh pada ketidaknyamanan para klien LK3 Sekarsari.

4. Hasil Pengelolaan Program Layanan Lembaga Kesejahteraan