121 Gambar di atas dapat dilihat bahwa penilaian kedua ahli melebihi rerata
ideal. Penilaian terhadap ketiga aspek termasuk kedalam skor yang tinggi. Penilaian kelayakan seluruh dimensi untuk ahli materi dijelaskan sebagai
berikut. Penilaian kelayakan ahli materi untuk seluruh ahli termasuk dalam
kategori sangat baik dengan rincian rerata kedua ahli untuk dimensi penilaian memperoleh 87,50 , dimensi substansi materi memperoleh 89,58 , dan
dimensi desain pembelajaran memperoleh 90,00 . Urutan penilaian nilai tertinggi diperoleh dimensi desain pembelajaran dan nilai terendah diperoleh
aspek penilaian. Hasil kelayakan materi aplikasi kuis digital dapat diketahui rerata nilai secara keseluruhan aspek materi memperoleh nilai 84,52 dapat
dikategorikan “Sangat Layak”. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 6 butir D.1.
c. Kelayakan Perangkat Lunak Aplikasi Kuis Digital
Secara teori perangkat lunak dikatakan berkualitas jika memenuhi standar kebutuhan perangkat lunak, salah satunya ISO 9126. Selain ISO
9126 juga disesuaikan dari teori panduan pengembangan bahan ajar oleh kemendiknas pada aspek komponen penilaian bahan ajar. Keseluruhan teori
yang dipaparkan diatas untuk kebutuhan ahli media akan dibahas berikut. Kelayakan aplikasi kuis meliputi dua aspek , yaitu: standar perangkat
lunak ISO 9126 dan Komponen bahan ajar. Standar perangkat lunak ISO 9126 meliputi tiga dimensi, yaitu:
functionality, reliability, dan usability. Aspek komponen penilaian bahan ajar meliputi dimensi tampilan komunikasi
visual.
122 Dimensi
functionality disebut juga fungsionalitas yang harus dimiliki setiap
software yang dikembangkan. Dimensi functionality digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari aplikasi kuis digital. Indikator yang digunakan
untuk menguji unjuk kerja meliputi kesesuaian media, ketepatan tombol navigasi dan keamanan pengguna.
Dimensi reliability disebut juga kehandalan, setiap software harus
memiliki kehandalan dketika berjalan. Dimensi reliability digunakan untuk
mengukur ketahanan aplikasi pada tingkat kenerja tertentu. Indikator yang digunakan unuk menguji reliability, yaitu: kematangan, toleransi kesalahan
dan pemulihan. Dimensi
usability disebut juga kebergunaan, setiap software dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna. Dimensi
usability digunakan untuk mengukur kemudahan dalam penggunaan aplikasi. Indikator yang
digunakan untuk menguji usability, yaitu: pengoperasian, pembelajaran,
pemahaman, kemenarikan. Hasil penilaian kelayakan aplikasi kuis digital oleh ahli media terhadap
ahli media berdasarkan Tabel pada Lampiran 6 E dapat dilihat pada gambar 18. Gambar 18 dapat dilihat bahwa penilain kedua ahli media melebihi rerata
ideal. Penilaian terhadap ke empat dimensi termasuk kedalam skor yang tinggi. Penilaian kelayakan seluruh dimensi dijelaskan sebagai berikut.
123 Gambar 18. Penilaian Kelayakan Ahli Media
Persentase penilaian kelayakan seluruh dimensi media termasuk dalam kategori sangat baik dengan rincian rerata kedua ahli media untuk
dimensi functionality memperoleh nilai 89,28 , reliability memperoleh
85,42 , usability 90,00 dan penilaian bahan ajar 86,80 . Urutan
penilaian tertinggi diperoleh dimensi usability. Hasil kelayakan media aplikasi
kuis digital dapat diketahui rerata nilai secara keluruhan dimensi media memperoleh nilai 87,45 dapat dikategorikan
“Sangat Layak”. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 butir E.1. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizki
Agung dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning M-Learning Berbasis
Android Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Siswa Kelas XI SMAMA
”. Penelitian ini menggunakan model 4D Thiagarajan termodifikasi. Hasil penelitian didapatkan penlaian dari ahli
materi menilai Baik sebesar 78,46 untuk ahli media kualitas sangat baik sebesar 98,46. Hasil dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa media
pembelajaran mobile learning berbasis Android materi sistem peredaran
124 darah manusia layak digunakan sebagai sumber belajar siswa kelas XI
SMAMA. d. Penilaian Pengguna Guru dan Siswa
1 Penilaian Guru Terhadap Aplikasi Kuis Digital Skor yang diperoleh kemudian diikonversikan menjadi skala 0-100
agar mudah untuk dipahami. Penilaian untuk dimensi penilaian Kurikulum 2013
dengan nilai 87,50 termasuk dalam kategori sangat baik, dimensi substansi materi dengan nilai 76,79 termasuk dalam kategori sangat baik,
dimensi desain Pembelajaran dengan nilai 90 termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian guru jika ditinjau dari keseluruhan dimensi
memperoleh persentase 87,50 termasuk dalam kategori
“Sangat Baik”.
Gambar 19. Data Penilaian Guru
2 Penilaian Persepsi Siswa Terhadap Aplikasi Kuis Digital
Penilaian oleh responden siswa terhadap aplikasi kuis digital berupa komentar atau saran serta penilaian angket oleh siswa. Hasil penilaian
87.5 76.79
90
70 75
80 85
90 95
Standar K13 Substansi Materi
Desain Pembelajaran Pers
e n
ta se
Dimensi
Penilaian Guru
125 diperoleh dari siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video yang
berasal dari dua sekolah, yaitu: SMK N 2 Pati dan SMK Muhammadiyah Kudus. Hasil dari kedua sekolahan kemudian dianalisis dan diperoleh 42 respon
siswa. Dari data komentar dan saran akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu: pemberi respon positif dan pemberi respon negatif. Sebanyak 22 siswa atau
52,38 memberikan respon positif dan 20 siswa atau 47,62 memberikan respon negatif. Hasil yang diperoleh memperlihatkan respon terhadap aplikasi
cenderung positif meskipun selisih dengan respon negatif tidak terlalu jauh.
3 Penilaian Respon Siswa Terhadap Aplikasi Kuis Digital
Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi skala 0-100 agar mudah untuk dipahami.
Gambar 20. Data Respon Siswa Rerata penilaian untuk indikator
operability dengan nilai 73,31 termasuk dalam kategori baik, indikator
learnability dengan nilai 72,92 termasuk dalam kategori baik, indikator
understanability dengan nilai 74,60 termasuk dalam kategori baik dan indikator
attractiveness dengan nilai 75,53 termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil respon siswa jika ditinjau dari
73.31 72.92
74.6 75.89
71 72
73 74
75 76
77
Operability Learnability
Understanability Attractiveness
Pers e
n ta
se
Indikator
Respon Siswa
126 keseluruhan indikator memperoleh persentase 58,53 termasuk dalam
kategori
“Baik”. 4. Unjuk Kerja Aplikasi Kuis Digital
Unjuk kerja dalam aplikasi berupa performa aplikasi ketika digunakan dalam pembelajaran. Secara teori yang dikemukakan oleh Donal P. Ely 1979
dikutip oleh Sudarwan Danim 2010: 12, manfaat media teknologi pendidikan, yaitu: meningkatkan produktivitas pendidikan, memberikan
kemungkinan kegiatan bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan belajar
secara seketika dan penyajian pendidikan yang lebih luas. Pembahasan performa aplikasi kuis terhadap hasil pelajar sebagai berikut.
Performa penggunaan aplikasi kuis digital dilihat penilaian hasil pembelajaran terhadap materi gerbang logika dasar dan flip-flop. Nilai yang
didapatkan dari hasil pre test dan posttetst yang dilakukan. Persebaran nilai
Gain di SMK Negeri 2 Pati diketahui sebagian besar siswa 55,00 memiliki nilai kognitif dalam kategori sedang. Rerata gain diperoleh di SMK Negeri 2
Pati sebesar 0,57 termasuk dalam kategori sedang. Persebaran nilai gain di
SMK Muhammadiyah Kudus diketahui sebagian besar siswa 41,70 memiliki nilai kognisi dalam kategori sedang. Rerata gain yang diperoleh di SMK
Muhammadiyah Kudus sebesar 0,41 termasuk dalam kategori sedang. Hasil perhitungan rerata SMK Negeri 2 Pati nilai
pre test sebesar 15,50 dan nilai post test 29,45 terlihat terjadi peningkatan nilai rerata. Hasil perhitungan
rerata SMK Muhammadiyah Kudus nilai pre test sebesar 29,96 dan nilai post
test 34,06 terlihat terjadi peningkatan nilai rerata.
127 Terjadi peningkatan nilai rerata senada dengan Penelitian yang
dilakukan Rani Dwi Junjarti, Sarwono dan Danang Endarto 2015 dengan judul
“Pengembangan Media Mobile Learning Dengan Aplikasi Schoology Pada Pembelajaran Geografi Materi Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar
”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan berbentuk aplikasi yang
diberi nama aplikasi schoology. Hasil pre test yang diperoleh 51,26, sedangkan
nilai post test memperoleh nilai sebesar 79,31. Data pre test dan post test
dapat dilihat terjadi peningkatan nilai belajar siswa jika penggunaan media mobile learning schoology.
Peningkatan nilai juga dikuatkan dari penelitian yang dilakukan Luthfi Hakim dan M
eini Sondang Sumbewati 2015 dengan judul “Pengembangan Aplikasi Andronika Berbasis
Android Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika di SMK Negeri 2 Surabaya” untuk kelas X-AV. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan berbentuk aplikasi Android yang diberi nama
aplikasi andronika. Hasil aspek keefektifan sebesar 90, dengan nilai rata- rata 90,29 dan rata-rata hasil nilai post-test menunjukkan nilai sebesar 3,51
lebih besar dari nilai rerata pretest sebesar 2,67, sehingga dapat dikatakan aplikasi andronika efektif digunakan untuk meningkatkan ketuntasan hasil
belajar siswa. Hasil validasi kelayakan aplikasi, untuk aspek kualitas tampilan memperoleh nilai presentase sebanyak 89,63, aspek
software 86,67, aspek kurikulum 85, aspek penyajian materi 87,27, aspek evaluasi 80,
aspek bahasa 86,67. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan hal ini sesuai dengan
pernyataan Donal P. Ely 1979 meningkatkan produktivitas pendidikan,
128 peningkatan nilai menggunakan media juga sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rani Dwi Junjarti, Sarwono dan Danang Endarto 2015 serta Luthfi Hakim dan Meini Sondang Sumbewati 2015 penelitian mereka
menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media pembelajaran
m-learning berbasis android.
129
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, produk akhir yang telah dikembangkan adalah aplikasi kuis digital dengan dua tes, yaitu: uji pengetahuan dan uji kemampuan. Bentuk tes yang
digunakan meliputi tes pilihan ganda, benar-salah, dan jawaban singkat. Soal tes yang digunakan sudah melalui proses uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda. Data yang dihasilkan telah diperhitungkan oleh sistem sehingga hasil sistem pengujian dapat digunakan sebagai salah satu instrumen
penilaian. Konstruksi materi yang digunakan meliputi materi dasar, yaitu: gerbang logika dasar dan flip-flop pada mata pelajaran elektronika Program Keahlian Teknik
Audio Video. Kedua, hasil perhitungan validitas soal tes terdapat 50 soal yang dinyatakan
valid dari 72 butir. Hasil perhitungan reliabilitas soal tes diperoleh nilai koefisien r
11
= 0,931. Oleh karena itu tingkat reliabilitas soal dalam kategori sangat kuat. Hasil perhitungan tingkat kesukaran diperoleh 2 termasuk dalam kategori sukar, 80
termasuk dalam kategori sedang, dan 28 termasuk dalam kategori mudah. Hasil perhitungan daya pembeda diperoleh sebanyak 6 temasuk dalam kategori
buruk, 40 termasuk dalam kategori cukup, dan 50 temasuk dalam kategori baik.
Ketiga, pengujian fungsionalitas pada uji black-box meliputi komponen
kesesuian media, ketepatan tombol navigasi dan keamanan pengguna. Total