Black-Box Testing Kajian Teori 1. Instrumen Penilaian

34 lain. Software yang baik dapat digunakan dimana saja, sehingga fleksibel digunakan oleh pengguna. Selain standar kelayakan yang diterapkan oleh ISO 9126, pengguna juga dapat memberikan respon atau tanggapan terhadap produk yang digunakan. Lewis 1995:1, menyatakan pelanggan menginginkan produk sesuai dengan yang diharapkan, rekayasa produk baik hardware maupun software harus diukur. Pengukuran ini dilakukan untuk melihat nilai produk oleh pengguna terhadap pesaing atau produk versi sebelumnya. Pengukuran dikembangkan menggunakan sistem kuisioner untuk pengembangan dalam bentuk software dapat megacu pada The Computer System Usability Quistionnaire CSQU. Terdapat tiga kriteria system usefulness SYSUSE, information quality INFOQUAL, interface quality INTERQUAL yang dijabarkan menjadi 19 aspek yang dapat dikembangkan dalam butir-butir soal kuisioner. Nilai dari kuisioner akan memperlihatkan tingkat kepuasan pengguna terhadap produk yang dikembangkan.

7. Black-Box Testing

Pengujian terhadap perangkat lunak dapat dilakukan dengan berbagai tipe dan teknik, salah satunya adalah pengujian black-box. Black-box testing merupakan tipe pengujian yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya sehinggga para tester memandang perangkat lunak layaknya seperti sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilhat isinya akan tetapi cukup dikenal proses pengujian di bagian luar Soetam Rizky, 2011 :264. Black-box menurut Abdul Rouf 2012: 3 pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan 35 semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan. Pemaparan ahli di atas dapat disimpulkan pengujian black-box hanya menguji kebutuhan fungsional yang memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat perancangan. Gambar 2. Sistem Kerja dari Pengujian Black Box Sumber : Abdul Rouf, 2012 : 4 Fungsi metode black box menurut Abdul Rouf 2012:4, dapat menemukan kesalahan dalam ketagori berikut: 1 fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, 2 kesalahan interface, 3 kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal, 4 inisialisasi dan kesalahan terminasi, 5 validitas fungsional, 6 kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu, 7 batasan dari suatu data. Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui uji black box menurut Soetam Rizky 2011: 264 antara lain : 1 Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. 2 Kesalahan dari perangkat lunak maupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. 3 Hasil dari black-box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi seuah perangkat lunak. INPUT SISTEM PROSES ANALISIS ASPEK FUNDAMENTAL OUTPUT 36 4 Proses pengujian dapat dilakukan dengan lebih cepat jika dibandingkan dengan white box testing.

8. Mobile Learning