Mobile Learning Kajian Teori 1. Instrumen Penilaian

36 4 Proses pengujian dapat dilakukan dengan lebih cepat jika dibandingkan dengan white box testing.

8. Mobile Learning

Pembelajaran berbasis mobile kini menjadi satu tren baru dalam dunia pendidikan. Pembelajaran berbasis mobile lebih dikenal dengan sebutan mobile learning m-learning yang identik dengan penggunaan perangkat kecil yang mudah dibawa, seperti laptop, Smartphone, Tablet, Personal Digital Assistant PDA. Penggunaan m-learning dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai media pembelajaran. Berbeda dengan PC, yang harus berdiam di suatu tempat dengan jaringan sumber listrik. Perangkat mobile dapat digunakan dimana saja karena terintegrasi dengan batrei sebagai sumber daya perangkat. Fasilitas yang dapat disajikan dalam m-learning menurut Ariesto Hadi 2012: 178, yaitu: akses dokumen atau dokumen pada perpustakaan, akses kuis dan ujian seperti pertanyaan atau game, akses tutorial pembelajaran, menerima arsip mata pelajaran atau pembelajaran real time, akses video atau audio dari perpustakaan, membaca posting asynchronous, partisipasi dalam komunitas belajar dan masih banyak yang lain. Pengembangan m-learning didasari dari karakteristik perangkat mobile yang unik, sebagaimana Deni Darmawan 2014: 343, menyatakan pengembangan m-learning didasari alasan-alasan pokok, seperti: 1 dapat digunakan kapanpun dan dimanapun onlineoffline, 2 cakupan luas menggunakan jaringan selular komersial contohnya : GSM, CDMA, dan GPRS 3 jaringan tersedia dimana-mana, 4 terintegrasi dengan sistem seperti , 37 e-learning, sistem informasi akademik, dan sistem yang lain seperti instan messaging. Kemudahan dalam penggunaan perangkat mobile mendorong pengembang untuk terus mengembangkan perangkat yang sangat fleksibel, dengan alasan penetrasi perangkat mobile sangat cepat, jumlah perangkat mobile lebih banyak daripada PC, lebih mudah dioperasikan daripada PC, dan perangkat mobile dapat digunakan sebagai media belajar. Syarat mengembangkan m-learning, harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1 menganalisis konten dan struktur kurikulum dari suatu mata pelajaran, karena tidak semua topik dapat dikemas dalam m-learning, 2 membuat flow chart agar perencanaan terarah, ketiga menyiapkan story board sebagai langkah untuk pemetaan paparan penjelasan dari suatu topik dan dikembangkan sesuai perencanaan dari flow chart. Menurut Hulme dan Traxler 2005:36,”mobile learning technologies provide ways of enhancing the teaching and learning of specific subjects. Penggunaan mobile learning dapat meningkatkan hasil pembelajaran terhadap mata pelajaran tertentu. Pengembangan m-learning menurut Ariesto Hadi 2012: 179 dapat dikembangkan dengan metode yang sama dengan e- learning, namun aplikasi yang dijalankan berbeda, maka harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1 singkat dan sederhana, penggunaan perangkat mobile cenderung cukup singkat, dengan keterbatasan sumber daya perangkat dan yang hal yang lain sehingga disesuaikan dengan kebutuhan siswa, 2 hindari informasi yang terlalu padat, informasi yang terlalu padat, menurunkan ketertarikan siswa terhadap penggunaan aplikasi, 3 kemudahan menggunakan multimedia, 4 mencakup elemen dari kolaborasi, adanya 38 fasilitas yang dapat digunakan sebagai media interaksi antara siswa dan guru, 5 dilengkapi dengan tool dan bukan hanya konten, kemampuan perangkat mobile dalam menampilkan hasil dan perhitungan dapat dilengkapi dengan berbagai kemudahan seperti game, materi, pencarian dan informasi basis data. Penggunaan perangkat mobile dalam pembelajaran memang sangat mungkin dilakukan. Para ahli memaparkan bahwa pengembangan pembelajaran mobile atau m-learning saat ini terus berkembang menyesuaikan kebutuhan pendidikan. Pengembangan m-learning tentunya mengembangkan media perangkat mobile sebagai media belajar, perangkat mobile sangat fleksibel jika dibanding dengan PC karena mudah dibawa, lebih ringan, lebih kecil, dan lebih mudah penggunaanya. Komponen-komponen yang terdapat dalam aplikasi yang dikembangkan di perangkat mobile cukup menarik, sehingga dimungkinkan siswa lebih tertarik dalam penggunaannya dalam menerima materi yang diberikan. Penggunaan dari m-learning dapat mempermudah penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Ariesto Hadi 2012: 179 terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan dari penggunaan m-learning diantaranya: 1 convenience, pengguna dapat mengakses kapan saja dan darimana saja termasuk kuis, game dan yang lain, 2 collaboration, pembelajaran dapat dilakukan bersama dengan waktu yang sama real time, 3 portability, penggunaan buku diganti dengan memori pada perangkat yang dapat diatur dan dihubungkan, 4 compatibility, pembelajaran dirancang digunakan dalam perangkat mobile, 5 interesting, pembelajaran dapat dikombinasikan dengan game sehingga lebih menyenangkan. Penggunaan m- 39 learning seperti yang dipaparkan oleh para ahli, bahwa m-learning salah satu media pembelajaran yang sangat fleksibel, dan juga menarik serta keuntungan lain yang tidak terdapat pada pembelajaran komputer.

9. Android a. Fitur dalam Android