Penulisan Makalah Prasaran dalam Forum Ilmiah.

Matematika SMP KK J 63

6. Pengembangan Pembelajaran sebagai suatu Inovasi Pendidikan.

Tindaklanjut refleksi yang berupa penelitian tindakan kelas atau pengembangan pembelajaran, dapat dianggap sebagai suatu inovasi jika menghasilkan sesuatu yang relatif baru. Penerapan suatu metode pembelajaran dengan modifikasi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kelas yang dihadapi, dapat dianggap sebagai suatu inovasi yang sederhana. Pengembangan pembelajaran selain metodologi pembelajaran, juga dapat berupa pengembangan media dan sumber belajar, misalnya modul, lembar kerja, alat peraga, atau sistem dan instrumen penilaian. Hal ini akan lebih bermuatan inovatif jika ditindaklanjuti dengan desain penelitian pengembangan RD, Research and Development, walaupun yang sederhana.

7. Kode Etik Penulisan dan Publikasi Ilmiah. a. Kriteria “APIK”

Sebuah Karya Tulis Ilmiah KTI memenuhi syarat sebagai hasil pengembangan profesi jika memenuhi kriteria APIK, yaitu Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten. Suharjono: 2006. 1 Asli Karya tulis ilmiah itu haruslah merupakan karya diri si penulis, bukan karya orang lain, bukan pula dibuatkan oleh orang lain, atau menggunakan karya orang lain. KTI yang tidak asli dapat terindentifikasi antara lain melalui adanya indikasi bahwa tulisan itu skripsi, penelitian atau karya orang lain, adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai, data yangtidak konsisten, tanggal yang tidak konsisten, dan lain-lain. 2 Perlu KTI seharusnya merupakan hasil sebuah usaha pemecahan masalah yang diperlukan oleh penulis dalam pengembangan profesi. Oleh karena itu, haruslah jelas manfaatnya bagi guru, siswa atau sekolah. KTI yang tidak perlu dapat terlihat dari masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan Kegiatan Pembelajaran 3 64 dengan usaha pengembangan profesi, tidak jelas manfaatnya, sudah jelas pemecahannya, dan tidak termasuk macam KTI yang dipersyaratkan untuk pengembangan profesi. 3 Ilmiah Sebagai KTI haruslah mengkaji permasalahan di khasanah keilmuan, menggunakan kriteria kebenaran ilmiah, menggunakan metodologi ilmiah, dan memakai tatacara penulisan ilmiah. Selain itu, suatu KTI yang tidak ilmiah juga terindikasi oleh tidak jelasnya rumusan masalah, landasan teori yang tidak sesuai, data yang tidak relevan dan tidak valid, analisis yang tidak sesuai, serta kesimpulan yang tidak sesuai atau tidak menjawab rumusan masalah. 4 Konsisten Permasalahan yang diangkat dalam KTI haruslah sesuai dengan kompetensi si penulis sebagai seorang guru, dan sesuai pula dengan tujuan penulis untuk pengembangan profesinya sebagai guru dan terkait dengan dunia pendidikan. Menurut Wardani,dkk 2007 terdapat empat hal tabu bagi seorang penulis ilmiah yaitu mengakui tulisan orang lain, menukangi, menutupi kebenaran dengan sengaja, dan menyulitkan pembaca. Sementara faktor yang mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah dilihat dari penggunaan bahasa adalah pemilihan kata yang tepat, pendefinisian yang tepat, dan penulisan yang singkat. Selain itu, tulisan ilmiah yang komunikatif dapat dihasilkan dengan memperhatikan gaya menulis, penyampaian ide, dan ekspresi.

b. Jenis Pelanggaran Kode Etik Penulisan dan Publikasi Ilmiah

Beberapa tindakan yang dikategorikan pelanggaran etika karya tulis ilmiah, yaitu: 1 Plagiarism plagiarisme Secara sederhana, plagiasi adalah tindakan mengakui sengaja atau tidak sengaja suatu hasil karya, padahal bukan karya sendiri atau merupakan karya orang lain. Pelaku plagiat dinamakan plagiator.