39
Matematika SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 3 Konsep Penelitian Tindakan Kelas
A. Tujuan
Setelah mempelajaran modul berikut ini diharapkan peserta lebih memahami mengenai:
1. Pengertian penelitian tindakan kelas 2. Karakteristik penelitian tindakan kelas
3. Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi guru di atas adalah: 1. Menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas secara jelas dengan ruang
lingkupnya. 2. Menjelaskan tujuan penelitian tindakan dalam beberapa dimensi.
3. Menjelaskan karakteristik penelitian tindakan kelas yang membedakan dengan jenis penelitian lainnya.
4. Menggunakan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yang sebaiknya diikuti.
5. Merumuskan masalah di kelas terkait mapel matematika yang dapat dipecahkan dengan PTK.
6. Menentukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika dalam penelitian tindakan kelas.
40
Kegiatan Pembelajaran 3
C. Uraian Materi
1. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan berdasarkan hasil evaluasi dan reflektif terhadap pembelajaran yang telah
dilakukannya. Pembaharuan itu seyogyanya banyak melalui penerapan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Hal ini sangat mendukung program peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah. Peningkatan kompetensi guru mencakup empat jenis, yaitu 1 kompetensi
pedagogi 2 kompetensi profesional, 3 kompetensi sosial, dan 4 kompetensi kepribadian. Upaya peningkatan keempat kompetensi merupakan upaya
peningkatan profesionalisme guru. Peningkatan profesionalisme dapat dicapai oleh guru dengan cara melakukan penelitian tindakan kelas PTK secara
berkesinambungan. Hal ini, karena PTK dapat membantu 1 pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran mencakup kualitas
isi, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran, proses, dan hasil belajar siswa, 2 peningkatan kemampuan pembelajaran akan berdampak pada peningkatan
kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional guru Prendergast, 2002. Lewin dalam Prendergast, 2002:2 secara tegas menyatakan, bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan
guru lain. Sementara itu, Calhoun dan Glanz dalam Prendergast, 2002:2 menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu metode untuk
memberdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif sekolah. Di samping itu, Prendergast 2002:3 juga menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
Cole dan Knowles Prendergast 2002:3-4 menyatakan bahwa, penelitian tindakan kelas dapat mengarahkan para guru untuk melakukan kolaborasi, refleksi, dan
bertanya satu dengan yang lain dengan tujuan tidak hanya tentang program dan metode mengajar, tetapi juga membantu para guru mengembangkan hubungan-
hubungan personal.
41
Matematika SMP KK J
Selain itu, Permenpan nomor 16 tahun 2009 mengisyaratkan guru harus melaksanakan publikasi ilmiah yang salah satunya berupa penulisan karya ilmiah,
bentuk karya ilmiah yang tepat bagi guru adalah penelitian tindakan kelas.
2. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris classroom action research, yang berarti penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat tindakan
yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang
selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya. Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu
model penelitian yang dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan pekerjaannya, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun
pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang pendidikan adalah mengajar di kelas, menangani bimbingan dan konseling,
dan mengelola sekolah. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian adalah siswa dan guru di kelas, individu siswa atau di sekolah. Para guru atau kepala
sekolah dapat melakukan kegiatan penelitiannya tanpa harus pergi ke tempat lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan
masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan
penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan
guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Selanjutnya Kemmis 1992 menyatakan bahwa: Action research as a form of self-
reflective inquiry undertaken by participants in a social including educational