Kegiatan Pembelajaran 3
66
3 Data fabrication Pemalsuan data Pemalsuan atau pengurangan atau penambahan data yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan merupakan pelanggaran etika karya ilmiah. Walaupun secara teknis, penulis dapat saja meminta bantuan teknisi atau statistikawan,
namun penulis tetap bertanggungjawab atas keaslian data yang disajikan, termasuk hasil pengolahannya.
4 Multiple Submission Pengajuan ganda Adalah merupakan tindakan pelanggaran kode etik KTI bila seseorang menulis
dan menyampaikan tulisan yang sama pada beberapa terbitan yang berbeda, bahkan termasuk dalam beberapa kali presentasi yang berbeda forumnya. Ada
kalanya karena alasan masih tidak pastinya diterima atau ditolak pada suatu berkala ilmiah, seorang penulis menggunakan strategi mengirim naskah yang
sama pada beberapa berkala ilmiah. Tindakan ini tidaklah dibenarkan. Selain itu, jika ternyata terbit di dua berkala yang berbeda, maka sangat jelas telah
melakukan plagiarisme satu naskah terhadap naskah yang lain. 5 Claiming untrue, distorted or non-existent results Klaim yang tidak sesuai
fakta Termasuk pula pada pelanggaran etika KTI, bila seorang penulis mengklaim
suatu hasil namun tidak sepenuhnya benar berdasarkan fakta atau bukti yang diperoleh. Kadang-kadang hal ini mungkin saja terjadi karena kesalahan dalam
analisis dan peyimpulannya. 6 Improper author contribution kontribusi penulis yang tidak signifikan
Merupakan pelanggaran etika KTI bila seorang penulis sebenarnya tidak memiliki kontribusi yang ilmiah terhadap karya ilmiah tersebut. Tidak boleh
karena hanya memiliki peran sebagai reviewer, seseorang dapat dipasang sebagai penulis dalam suatu karya tulis ilmiah.
Matematika SMP KK J
67
7 Improper use of human subjects animals in research penggunaan manusia dan hewan yang tidak beretika
Manusia dan hewan memiliki etika dalam penanganannya walaupun dalam lingkup penelitian sekalipun. Jika dalam melakukan penelitian, kita “menyiksa”
hewan apalagi manusia, maka hal ini sudah merupakan pelanggaran etika karya ilmiah.
c. Sangsi dan Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Karya Tulis
Seseorang dapat dicabut gelar akademiknya jika ternyata terbukti melanggar etika dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bahkan kasus pengunduran dan
permintaan diberhentikan dari jabatan yang walaupun tidak ada kaitannya dengan jabatan tsb, tetap dapat terjadi. Pada UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 25 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar
akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.” Lebih jauh, pada pasal 70 dinyatakan: “Lulusan yang karya ilmiah yang
digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat 2 terbukti merupakan jiplakan
dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun danatau pidana denda paling banyak Rp.200.000.000,00 dua ratus juta rupiah.” Sangsi bagi plagiator
juga dapat berasal dari perundang-undangan KUHP dan Undang-undang tentang hak cipta atau HAKI Hak Atas Kekayaan Intelektual misalnya UU no.19 tahun
2002 dan UU no.20 tahun 2003, serta Permendiknas no.17, tahun 2010. Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab terjadinya pelanggaran etika
karya ilmiah, antara lain: 1 Ketidaktahuan atas etika penulisan dan publikasi karya ilmiah
2 Kurang berhati-hati dalam penulisan karya ilmiah. 3 Kurangnya kesabaran dalam penulisan, sehingga melakukan copy-paste.
4 Kurangnya minat baca dan analisis sumber-sumber referensi. 5 Kecurangan yang disengaja dalam penulisan dan penerbitan karya ilmiah
6 Keengganan melakukan pengutipan sumber pustaka sesuai kaidahnya.
Kegiatan Pembelajaran 3
68
Selain kesadaran akan hal-hal di atas, penulis juga semestinya memahami bagaimana melakukan pengutipan langsung maupun tak langsung dan melakukan
sitasi perujukan dalam naskah serta penulisan sumber pustaka. Kaidah pengutipan memiliki gaya yang beraneka ragam, umumnya yang banyak diacu
dalam pendidikan adalah gaya APA American Psychological Association. Walaupun demikian ketika mengakses suatu sumber pustaka, maka seluruh informasi atau
keterangan sebaiknya dicatat. Jika pada akhirnya menggunakan suatu gaya pengutipan, maka informasi yang lengkap cukup untuk mengikuti cara pengutipan
yang hendak dipakai.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dengan cara mandiri atau berkelompok disarankan 3 hingga 5 orang, lakukanlah aktivitas pembelajaran berikut dengan sunguh-sunguh. Tulislah hasil diskusi ke
dalam Lembar Kerja yang ada sesuai petunjuk. 1. Jawablah beberapa pertanyaan terkait kompetensi guru melakukan publikasi
ilmiah dan karya inovatif, terutama sebagai kelanjutan hasil refleksi dan PTK. 2. Diskusikanlah dalam kelompok Anda dengan semangat yang konstruktif.
Rujuklah ke dalam uraian materi dan bila perlu dengan sumber pustaka di luar yang terpecaya. Berpikirlah dengan keras dan kreatif.
3. Paparkan dalam presentasi kelompok di kelas, baik sebagian maupun keseluruhan kelompok. Lakukan presentasi dan tanya jawab dengan santun dan
benar. 4. Dengan fasilitasi nara sumber, diskusikanlah hasil-hasil paparan yang sudah
dilakukan, dan temukan resume dari kegiatan belajar ini.