sebagai sarana untuk melindungi diri dari kebenaran mendasar tentang dirinya atau sesuatu yang akan mengancam. Atas dasar hal ini pemasar dalam iklannya
berusaha mempengaruhi konsumen dengan memberikan pesan pada promosinya bahwa produknya dapat melindungi ego konsumen dari penghinaan orang lain.
4. Fungsi Pengetahuan. Sikap konsumen merupakan fungsi dari pengetahuan dan pengalaman konsumen mengenai obyek sikapnya. Sikap juga digunakan individu
sebagai dasar untuk memahami. Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak, atau
tidak tahu sama sekali mengenai obyek sikap. Oleh karena pengetahuan merupakan komponen penting dari sikap, maka pemasar perlu memberikan
informasi, wawasan mengenai produk atau obyek sikap lainnya kepada konsumen.
2.7.4. Karakteristik Sikap Konsumen
Karakteristik sikap konsumen menurut Sumarwan 2003 yaitu: 1. Sikap Memiliki Objek. Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus
terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan,
penggunaan media, dan sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara jelas sikap konsumen terhadap apa.
2. Konsistensi Sikap. Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki
konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran
Universitas Sumatera Utara
dari sikapnya. Namun, faktor situasi sering menyebabkan inkonsistensi antara sikap dan perilaku.
3. Sikap Positif, Negatif, dan Netral. Seseorang mungkin menyukai makanan rendang sikap positif atau tidak menyukai minuman alkohol sikap negatif, atau
bahkan ia tidak memiliki sikap sikap netral. Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari sikap.
4. Intensitas Sikap. Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang
begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya.
5. Resistensi Sikap. Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa
menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran ofensif bisa diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat resisten atau merekrut konsumen
baru. 6. Persistensi Sikap. Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan
bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu. 7. Keyakinan Sikap. Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran
sikap yang dimilikinya. 8. Sikap dan Situasi. Sikap seseorang terhadap sutu objek seringkali muncul dalam
konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.
Universitas Sumatera Utara
2.7.5. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap konsumen