57
b. Produk terjaga kualitasnya
Selama ini pemilik UD. Boenoet Shoes mempertahankan standar kualitas sepatu dan sandal yang diproduksi dengan tetap menggunakan bahan-bahan yang
bermutu, misalnya menggunakan bahan kulit asli. Walaupun harga bahan baku terkadang naik secara drastis, pemilik lebih memilih menurunkan margin
keuntungannya dari pada harus menurunkan standar kualitas sepatu atau sandal yang diproduksi. Alasannya karena pemilik berkeyakinan bahwa produk
berkualitas akan selalu dicari konsumen meskipun dengan kenaikan harga secara bertahap. Disamping itu, sepatu dan sandal yang selesai dibuat selalu diperiksa
sehingga terhindar dari kondisi cacat atau kurang sempurna.
c. Dikenal sebagai pengajin pertama di Kelurahan Bunut
UD. Boenoet Shoes berdiri sejak tahun 1993 atau setelah perusahaan Uni Royal tutup. Sehingga dikenal sebagai pengrajin yang pertama berdiri di sentra
pembuatan sepatu dan sandal kelurahan Bunut. Pola pikir konsumen yang menganggap bahwa yang pertama berdiri merupakan yang terbaik dan paling
berpengalaman, menjadikan UD. Boenoet Shoes lebih dipercaya dibanding dengan pengrajin lainnya. Kondisi ini sangat membantu dalam melakukan
kegiatan pemasaran dan dapat dijadikan sebagai modal untuk bersaing dengan produsen lainnya.
d. Kemampuan membina hubungan baik dengan konsumen
Selama ini UD. Boenoet Shoes selalu menjaga hubungan baik dengan konsumennya. Dibuktikan dengan konsumen yang selalu melakukan pembelian
ulang pada UD. Boenoet Shoes dan tidak mudah berpaling ke merek sepatu kulit
Universitas Sumatera Utara
58
lainnya. Disamping itu kebanyakan pelanggan sudah dikenal dengan baik dan terjalin hubungan tidak hanya menyangkut urusan jual-beli sepatu atau sandal.
Loyalitas konsumen ini juga memberikan keuntungan tersendiri seperti konsumen dengan sukarela mempromosikan sepatu atau sandal yang diproduksi kepada
anggota keluarga ataupun rekan kerja konsumen tersebut.
e. Suasana kerja bersifat kekeluargaan
Suasana kerja yang dibangun dengan rasa kekeluargaan menjadikan para karyawan loyal dan termotivasi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Hal
ini cukup efekif untuk menjaga aset berupa karyawan terampil dari bujuk rayu pengusaha lainnya. Hal ini sering terjadi karena keberadaan karyawan terampil
cukup langka, sementara untuk melatih karyawan sampai mahir membuat sepatu atau sandal membutuhkan waktu yang tidak singkat.
2. Weaknesses Kelemahan
a. Minimnya promosi produk
Selama ini UD. Boenoet Shoes belum melakukan kegiatan promosi secara kontinyu atau dapat dikatakan cenderung pasif. Promosi yang dilakukan sebatas
mengikuti undangan pameran dari pihak pemerintah ataupun mitra seperti PT Jamsostek dan PTPN IV. Disamping itu, UD. Boenoet Shoes juga terlalu
mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sehingga eksistensi UD. Boenoet Shoes terus mengalami penurunan akibat minimnya promosi sementara para
pesaing melakukan hal yang sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
59
b. Merek Dagang belum terdaftar