22
2.6.2 Lingkungaan Eksternal
Menurut Laksana 2008: 26 lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, meliputi lingkungan makro dan
lingkungan mikro. 1.
Lingkungan makro Menurut Suharno dan Yudi Sutarso 2010: 43-44 lingkunan makro
bersifat lebih luas dan sulit diidentifikasi siapa mereka. Pemasar hanya bisa melihat dampaknya pada kegiatan pemasaran. lingkungan makro
terdiri dari kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan sosial budaya.
2. Lingkungan mikro
Menurut Laksana 2008: 26 lingkungan mikro meliputi faktor-faktor dari para pemasok supplier, pesaing, perantara yaitu perusahaan yang
membantu promosi, penjualan dan pendistribusian produk, serta publik masyarakat umum.
2.7 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM yang dikutip dari www. Depkop.go.id
26 Januari: 09.00: 1.
Pengertian UMKM a.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Universitas Sumatera Utara
23
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. c.
Usaha Menengah adalah usaha ekonom produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini. 2.
Kriteria No
URAIAN KRITERIA
ASSET OMZET
1 USAHA MIKRO
Max 50 Jt Max 300 Jt
2 USAHA KECIL
50 Jt - 500 Jt 300 Jt - 2,5 M
3 USAHA MENENGAH
500 Jt - 10 M 2,5 M - 50 M
2.8 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 2013: 19 Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan
Universitas Sumatera Utara
24
peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threaths.
Kekuatan menurut Situmorang 2009: 240 adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang
memiliki kapabilitas penting. Kelemahan menurut Situmorang 2009: 240 adalah segala sesuatu yang
merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.
Peluang menurut Jatmiko 2004:52 adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja suatu
organisasi, divisi perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa perusahaan.
Ancaman menurut Jatmiko 2004:51 adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi organisasi
perusahaan, divisi perusahaan, fungsi perusahaan, produk atau jasa.
Gambar 2.2 Diagram SWOT
3.Mendukung strategi turn-around 1.Mendukung strategi agresif
4.Mendukung strategi defensif 2.Mendukung strategi
diversifikasi
Sumber: Rangkuti 2013: 20 BERBAGAI PELUANG
KEKUATAN INTERNAL
KELEMAHAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
Universitas Sumatera Utara
25
1. Kuadran 1
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented
Strategy. 2.
Kuadran 2 Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, tetapi masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. 3.
Kuadran 3 Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak, ia menghadapi berbagai kendalakelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Kuadaran 4
Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.9 Matrik IFAS Internal Factor Analysis Summary