Identifikasi Masalah Permulaan Sistem

72 Adapun lingkup sistem pada pembuatan sistem ini, yaitu: 1. Pengisian data calon nasabah pada form permohonan pembiayaan yang dilakukan oleh bagian administrasi pembiayaan. 2. Proses penilaian calon nasabah dilakukan oleh kepala marketing. 3. Pengisian nilai perbandingan kriteria yang dilakukan oleh kepala marketing. 4. Hasil perbandingan kriteria berdasarkan model AHP dapat dicetak dalam format pdf. 5. Perbandingan nilai calon nasabah dalam bentuk grafik. 6. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini berbasis web web-base application yang hanya dapat di akses dengan jaringan LAN. 7. Pembuatan sistem ini menggunakan web server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan database MySQL. 8. Pengembangan sistem ini tidak membahas keamanan data secara terinci, hanya menggunakan script anti-MySQL Injection pada proses Login-nya. 9. Tahap implementasi sistem hanya sampai pada proses pengujian sistem dengan strategi black box testing.

4.1.3 Tujuan

Tujuannya adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu kepala marketing dalam menilai calon nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan murabahah serta membantu bagian administrasi pembiayaan dalam meng-input data calon nasabah pembiayaan murabahah BMT Al Munawwarah. 73

4.2 Analisis Sistem

4.2.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.2.1.1 Latar Belakang

Sebagaimana dimaklumi 97 usaha kecil di di indonesia memiliki omset dibawah Rp 50 juta tahun meskipun batas atas omset usaha kecil adalah sampai Rp. 1 miliar pada dasarnya jika indonesia ingin menjangkau usaha usaha mikro tersebut semestinya secara khusus mengarahkan perhatiannya pada kelompok ini karena mereka mewakili lebih dari 33 juta pelaku usaha. Pada lapisan inilah penyedia lapangan kerja terbesar di indonesia. Dalam setiap usaha pemberdayaan usaha kecil ada tiga aspek penting yang perlu dikembangkan yaitu pertama, lingkungan kondusif dan sistem administrasi pemerintahan yang mendukung; kedua, dukungan non finansial berupa jasa perkreditan; ketiga dan dukungan finansial yang khusus bagi usaha kecil. Indonesia mulai awal tahun 1990 telah merealisasikan ide tentang adanya bank islam, merupakan bentuk penolakan terhadap sistem riba yang bertentangan dengan hukum islam riba merupakan tambahan nilai yang diperoleh dengan tanpa resiko dan bukan merupakan hadiah atau kompensasi kerja. Hal inilah yang mendorong berdirinya lebih dari 300 baitul maal wa tamwil pada akhir oktober 1995 dengan masing-masing BMT melayani 100-150 pengusaha kecil bawah. Ide dan inisiatif pendirian BMT Al Munawwarah bermula dari keprihatinan bersama beberapa jama’ah dan pengurus Yayasan Al Munawwarah- BPI, ICMI Orsat Pamulang dan beberapa tokoh lingkungan sekitar Pamulang terhadap kondisi pengusaha mikro-kecil yang seringkali kesulitan mengakses