85
4.2.2 Analisis Sistem Berjalan
Berikut analisis sistem berjalan dari proses pengajuan dan penilaian kelayakan calon nasabah pembiayaan murabahah pada BMT Al Munawwarah
Pamulang: 1.
Nasabah datang ke BMT Al Munawwarah untuk melakukan wawancara dengan kepala marketing. Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakter
calon nasabah dan menentukan harga jual harga beli ditambah margin keuntungan kepada calon pembeli nasabah, di mana margin keuntungan
untuk BMT Al Munawwarah disepakati bersama antara calon nasabah dengan kepala marketing selaku perwakilan dari BMT Al Munawwarah.
2. Setelah calon nasabah diwawancara dan diketahui alamat tempat tinggalnya,
maka bagian funding officer akan melakukan survey ke alamat tersebut. Survey dilakukan untuk mengetahui kebenaran data alamat dan status
tempat tinggal yang diberitahukan oleh calon nasabah. Funding officer juga melakukan wawancara dengan beberapa orang tetangga sekitar tempat
tinggal calon nasabah, hal ini bertujuan untuk mengetahui perilaku calon nasabah di lingkungan masyarakat.
3. Proses wawancara sampai survey adalah proses untuk menilai karakter
calon nasabah, apabila hasil wawancara sama dengan hasil survey atau ucapan calon nasabah saat wawancara dibenarkan dengan hasil survey,
maka calon nasabah dapat melanjutkan pengajuan pembiayaan dengan membawa persyaratan-persyaratan administrasi pembiayaan BMT Al
86 Munawwarah, jika karakter calon nasabah tidak sesuai, maka pengajuan
pembiayaan calon nasabah ditolak. 4.
Calon nasabah membawa persyaratan-persyaratan administrasi pembiayaan murabahah berupa: fotocopy ktp calon nasabah dan suamiistri, fotocopy
kartu keluarga, Pas foto suami-istri ukuran 3x4 2 lembar, slip gaji terakhir, fotocopy agunan 1 set, fotocopy perjanjian kontrak tempat tinggal
jika menyewa tempat tinggal dan surat pernyataan pemilik agunan apabila agunan bukan milik sendiri. Calon nasabah juga wajib mengisi form
permohonan pembiayaan BMT Al Munawwarah. 5.
Data dalam persyaratan administrasi tersebut kemudian dianalisis oleh kepala marketing. Data yang dianalisis adalah data keuangan calon nasabah,
data agunanjaminan calon nasabah dan crosscheck data dalam form permohonan pembiayaan dengan hasil wawancara maupun hasil survey.
Analisis tersebut merupakan tahap yang paling penting, karena pada tahap ini kepala marketing menentukan layak atau tidak layaknya calon nasabah
dalam menerima pembiayaan dan di lanjutkan ke dalam komiterapat realisasi pembiayaan. Apabila calon nasabah tidak layak menerima
pembiayaan, maka berkas persyaratan dikembalikan kepada calon nasabah. 6.
Kemudian data dalam formulir permohonan pembiayaan tersebut di-input ke dalam form pada aplikasi Microsoft Office Excel oleh bagian administrasi
pembiayaan untuk dibahas dalam komiterapat realisasi pembiayaan.
87 Gambar 4.2 Form Permohonan Pembiayaan BMT Al Munawwarah
7. Komiterapat realisasi dihadiri oleh kepala cabang, kepala marketing,
manajer operasional, funding officer surveyor dan staf administrasi pembiayaan. Dalam rapat ini, dipresentasikan data calon nasabah apakah
sesuai dengan pemahaman dari peserta rapat. Jika sesuai, maka akad perjanjian murabahah dicetak dan ditandatangani oleh peserta rapat serta
selanjutnya realisasi pembiayaan dapat dilakukan. Jika tidak, dengan alasan seperti margin keuntungan yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan,
maka kepala marketing harus melakukan wawancara kembali untuk membentuk kesepakatan baru dengan calon nasabah mengenai harga jual
barang.