Diagram UM Unified Modelling Language UML

51 c. Object Diagram Object Diagram serupa dengan class diagram, tetapi daripada menggambarkan kelas objek, diagram objek memodelkan instance objek aktual dengan menunjukan nilai-nilai saat ini dari atribut instance. Diagram objek menyajikan sebuah “snapshot” tentang objek sistem pada poin waktu tertentu. Diagram ini tidak digunakan sesering class diagram. d. Sequence Diagram Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensirangkaian apa. e. Collaboration Diagram Mirip dengan diagram sekuensi, tetapi tidak fokus pada timing atau sekuensi pesan. Diagram ini menggambarkan interaksi atau kolaborasi antara objek dalam sebuah format jaringan. f. Statechart Diagram Statechart diagram digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek, yaitu berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain. g. Activity Diagram Activity diagram Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan 52 untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut. h. Component Diagram Component diagram digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-komponen software dalam sistem. i. Deployment Diagram Deployment diagram mendeskripsikan arsitektur fisik untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen- komponen software run-time, prosesor dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem.

2.12 Waterfall Model

Waterfall model atau model air terjun mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain kode, pengujian, dan pemeliharaan Pressman, 2002. Menurut Whitten et al. 2004 tahapan- tahapan proses pengembangan waterfall adalah sebagai berikut: 53 Gambar 2.5 Strategi Model Waterfall 1. System Initiation Pada tahapan ini dilakukan identifikasi masalah, seperti juga merencanakan solusi untuk masalah. Selain itu tahapan ini juga menentukan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran proyek yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek. 2. System Analysis Pada tahapan ini dilakukan menganalisis dan memahami masalah yang ada dan mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi. 3. System Design Tahapan ini mengidentifikasikan solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik setelah itu mendesain solusi yang dipilih. 4. System Implementation Tahapan ini dilakukan implementasi solusi yang dipilih dan mengevaluasi hasilnya jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya. 54

2.13 Analytic Hierarchy Process AHP

Analytic Hierarchy Process AHP merupakan suatu model pendukung keputusan dengan formulasi matematis yang dinyatakan dalam matriks perbandingan antara variabel secara berpasangan Kusrini dan Endah, 2010. AHP menghasilkan hasil yang terbaik tidak hanya sesuai dengan nilai-nilai pengambil keputusan, tetapi juga dengan resiko eksternal dan resiko yang dihadapi oleh keputusan Saaty, 2008. Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki Kusrini, 2007. AHP memungkinkan pembuat keputusan untuk memodelkan masalah kompleks dalam struktur hirarkis yang menunjukan hubungan tujuan, sasaran kriteria, sub-tujuan, dan alternatif Lihat Gambar 2.6. Ketidakpastian dan faktor-faktor yang mempengaruhi lain juga dapat dimasukkan Forman dan Selly, 2002. Gambar 2.6 Hirarki Keputusan Sumber: Forman dan Selly, 2002